Teruslah Bodoh, Jangan Pintar adalah novel teranyar Tere Liye, terbit Februari 2024. Harga banderol nyaris pas Rp 100.000, tapi bisa jadi lebih murah jika ikut pre-order (bukan sedang ngiklan lho, hehehe).
Seperti novel Tere Liye lainnya, novel ini pun terbilang tebal, yakni 375 halaman. Tapi jumlah halaman tersebut akan jadi angka belaka ketika kita mulai menekuri halaman demi halaman awal. Kita akan tersedot pusaran cerita dan terus membaca hingga halaman terakhir.
Adalah sekelompok aktivis lingkungan yang gerah dengan fakta di area sekitar pertambangan: Terjadi penggusuran rumah warga secara masif dengan harga kompensasi yang kecil, perusakan alam secara gila-gilaan, bayi-bayi yang terlahir cacat akibat limbah tambang dibuang serampangan tanpa mempedulikan sekitar, anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami penyakit kulit serius, dan banyak lagi dampak negatif lain. Juga pemalsuan dokumen oleh raksasa pemilik tambang lewat jalan suap-menyuap aparat.
Para aktivis yang terdiri dari sutradara film idealis, penulis ternama, mantan wartawan, pemilik lembaga bantuan hukum, dan seorang misterius mengugat ke pengadilan akan keburukan konsesi tambang tersebut.
Hal ini menjadi isu nasional, karena tambang yang disoroti lebih dari satu, semuanya bermasalah, dan semuanya milik taipan bisnis bernama Tuan Liem.
Isu ini mencuat menjelang pagelaran pemilihan presiden. Maka isu ini menjadi salah satu 'asongan dagangan' satu kandidat (sebetulnya, karena terpaksa). Dia berjanji akan menyelesaikan kasus ini jika terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Tatkala yang bersangkutan lolos sebagai pemenang kontestasi pemilihan umum, tim khusus untuk menangani kasus ini pun segera dibentuk. Anggota tim diambil dari kalangan profesional, pilihan rakyat.
Dimulailah proses dengar pendapat antara penggugat serta pihak tergugat. Masing-masing memaparkan bukti serta saksi. Dari pihak tergugat, yakni PT Semesta Mineral and Minnings, bukti maupun dokumen legal yang dimiliki, lengkap sekali. Kendati mayoritas, pseudo belaka, dibeli dengan mengangkangi hukum dan melancarkan suap.
Hal yang menarik dari novel ini adalah latar tempat cerita. Sebetulnya, semua bermula dan berpusat dari ruangan kecil, tempat para tim pencari fakta berjumpa dengan penggugat maupun tergugat.
Segi menarik berikutnya adalah alur cerita yang dinamis, karena bisa maju-mundur, lalu melompat ke titimangsa berbeda.
Di banyak tempat, seperti ciri khas novel Tere Liye, ada banyak wawasan yang bisa dicerap pembaca, wabil khusus seputar dunia tipu-tipu pebisnis tambang di kancah nasional maupun internasional.
Dan yang paling menarik adalah ending novel ini. Mengagetkan tapi seandainya terjadi (di Indonesia) akan sangat baik saking memuakkannya.
Bacalah novel ini. Kita akan menemukan relevansinya dengan isu pemilihan presiden 2024 dan bisa tergerak untuk mengambil putusan terbaik, Insyaallah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Pelajaran Tekad dari Buku Cerita Anak 'Pippi Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api'
-
Cerita-Cerita yang Menghangatkan Hati dalam 'Kado untuk Ayah'
-
Suka Duka Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Ulasan Novel 'Khofidah Bukan Covid'
-
Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
-
Pelajaran Cinta dan Iman di Negeri Tirai Bambu dalam "Lost in Ningxia"
Artikel Terkait
-
Mengungkap Hilangnya Ikan dan Hal Misterius dalam Buku "Petualangan Anak Natuna"
-
Ulasan Novel "Antara Aku, Kamu dan Mantan Kita" Karya Masda Raimunda
-
Perusahaan Tambang Nikel Ini Gunakan Tenaga Surya Untuk Terangi Jalan
-
Belajar Sejarah dari 5 Rekomendasi Buku Bergenre Fiksi Sejarah Berikut Ini
-
Polarisasi Politik: Ancaman Harmoni Sosial dan Masa Depan Demokrasi
Ulasan
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Terkini
-
Bukan soal Pajak! Purbaya Tegaskan Thrifting Tetap Ilegal di Indonesia
-
Cliquers, Bersiap! Ungu Guncang Yogyakarta Lewat Konser 'Waktu yang Dinanti'
-
Vidi Aldiano Menang Gugatan Nuansa Bening, Tuntutan Rp28,4 Miliar Gugur!
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Rok Sekolah Ditegur Guru, Zaskia Adya Mecca Ungkap Rasanya Punya Anak Remaja