Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Sam Edy
Buku 'Mata yang Indah' (iPusnas)

Saya yakin bahwa setiap orang tua tentu ingin anak-anaknya hidup dalam kebahagiaan. Tak ada orang tua yang menginginkan anaknya hidup dalam kubang penderitaan, maka sangatlah wajar bila banyak orang tua yang rela banting tulang siang malam demi kebahagiaan anak-anaknya.

Salah satu bentuk kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya adalah selalu memberikan wejangan atau nasihat yang baik. Seorang ibu misalnya, akan berusaha menasihati anak-anaknya agar berperilaku yang baik dan jangan pernah meninggalkan ibadah.

Ada sebuah kisah menarik yang bisa kita renungi hikmahnya dalam buku berjudul ‘Mata yang Indah’ terbitan Kompas. Buku ini berisi sekumpulan cerpen pilihan koran Kompas edisi tahun 2001. 

Salah satu cerpen yang membahas tentang nasihat bijak orang tua pada anaknya berjudul ‘Mata yang Indah’ karya Budi Darma. Cerpen ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Haruman yang berusaha mengingat nasihat-nasihat bijak dari ibu kandungnya. Sang ibu adalah sosok yang selama ini dikenal selalu berbuat baik kepada siapa pun. 

Maka tak heran bila sang ibu sering sekali memberi nasihat kepada Haruman, agar meniru perbuatan-perbuatan beliau. Sebagai anak yang baik, Haruman selalu menuruti nasihat sang ibu.

Ibu juga memberi nasihat pada Haruman, agar pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk mencari pengalaman. “Pergilah ke tempat-tempat jauh untuk mencari pengalaman. Pada saatnya nanti, kamu pasti akan merasa bahwa waktumu untuk kembali kepada saya telah tiba,” ucap ibu.

Haruman pun mengikuti nasihat bijak sang ibu. Dia pergi mengembara. Selama mengembara dia pernah menjadi pengayuh perahu tambang, penebang pohon di hutan-hutan lebat, tukang memasang atap rumbia, dan entah apa lagi. Nasihat ibu untuk selalu bertindak baik dengan hati bersih, selalu diturutinya.

Kisah Haruman yang begitu patuh pada orang tuanya dapat menjadi renungan bagi kita semua, bahwa sebagai anak, memang sudah selayaknya kita berbakti pada kedua orang tua kita. Nasihat-nasihat bijak orang tua mestinya dapat menjadi bekal kita dalam mengarungi kehidupan yang diwarnai suka-duka ini.

Cerpen menarik lainnya yang bisa disimak dalam buku ini berjudul ‘Umairah’ karya Yanusa Nugroho. Cerpen ini mengisahkan seorang ibu dan anak semata wayangnya yang bernasib malang. Dia bahkan mendapat perlakuan buruk dari para lelaki hidung belang. Cerpen ini meninggalkan pesan penting kepada kaum lelaki agar berusaha memuliakan kaum perempuan dan jangan pernah melakukan aksi kekerasan padanya.

Cerpen berjudul ‘Tabir Kelam’ karya Herlino Soleman juga layak disimak. Mengisahkan seorang gadis cantik yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Lewat cerpen ini, kita bisa mengambil pelajaran penting bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari sebuah persoalan. Bunuh diri adalah hal tercela yang dibenci oleh Tuhan.

Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi sarana menghibur bagi para pembaca. Selain itu, kita juga bisa memetik hikmah dari rangkaian cerpen dalam buku ini yang disajikan dengan menarik oleh para penulis dari latar belakang yang begitu beragam. Selamat membaca. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Sam Edy