
Kehidupan adalah perjalanan yang dipenuhi dengan detik-detik berharga yang terus berlalu. Dalam mini series spesial Ramadan berjudul "Demi Masa", yang diproduksi oleh Brand Skincare Kahf, seakan-akan mengajak penonton untuk merenungkan makna waktu dan pentingnya melakukan kebaikan setiap detiknya. Dengan durasi belasan menit di tiap episode, juga dibintangi oleh Bryan Domani, Pritt Timothy, Ferdyan Yubahar, dan Aditya Lakon, mini series ini mampu menyampaikan pesan moral yang dalam dalam waktu yang terbatas.
"Demi Masa" mengisahkan Rio, pemuda sibuk yang terjebak dalam rutinitas kerjanya sebagai bos bengkel mobil, hingga waktu ibadahnya terganggu. Kehadiran ayahnya yang sudah tua secara mendadak, membuatnya terganggu dan canggung. Dia memang nggak terlalu akrab dengan ayahnya. Namun, kebersamaan mereka kali ini, seakan-akan mengingatkan akan pentingnya waktu dan nilai-nilai kehidupan. Mereka pun bersama-sama mencoba kembali memperkuat hubungan keluarga.
Analisis:
Sementara ini dibagi menjadi tiga episode, Mini Series Demi Masa menampilkan narasi yang mengalir dengan lancar. Setiap episode memiliki pesan yang kuat tentang nilai waktu, kesempatan, dan kebaikan. Para pemeran mampu menghadirkan karakter-karakter yang kuat dan mendalam, sehingga membuatku merasakan setiap emosi para karakter yang keluar. Aku sungguh dibikin merinding dengan setiap pesan yang disampaikan.
Dalam episode pertama berjudul: “Lapang Sebelum Sempit”, kita diperkenalkan dengan konsep waktu dan kehidupan melalui perspektif Rio. Melalui pendekatan sang ayah menyampaikan pentingnya menghargai setiap detik yang diberikan kepada manusia, serta bagaimana kebaikan kita lakukan sebisa mungkin jangan sampai mengganggu ibadah, dengan penceritaan ringkas dan padat, pesan yang dibawa berhasil sampai padaku.
Ya, aku sampai merasa jadi manusia paling rugi karena selama ini sibuk dengan kerjaan, padahal setiap manusia sama-sama diberi waktu 24 jam. Ada yang berhasil menyeimbangkan hubungan dengan Tuhan dan dengan urusan duniawinya, juga ada yang gagal.
Sementara dalam episode kedua berjudul: Sehat Sebelum Sakit, rupanya memperdalam pemahaman tentang pentingnya kesehatan melalui perjalanan Rio yang mengalami kesadaran baru akan nilai kesehatan sebagai sebuah anugerah dari Tuhan yang harus dijaga dengan baik.
Pada awalnya, Rio cenderung mengabaikan kesehatannya karena terlalu fokus pada kesibukan kerja. Namun, ketika dia mulai mengalami kumat asam lambung, dia pun mendapat peringatan dari ayahnya yang sudah tua, bahwa kesehatan adalah sebuah rezeki dan harus dijaga dengan baik. Ayahnya mengingatkan, jika kesehatan terganggu, maka segala rencana baik sebelumnya akan menjadi sia-sia.
Momen itu membawa Rio mengubah pola pikirnya tentang kesehatan. Dia mulai menyadari bahwa kesehatan bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, tetapi merupakan anugerah yang harus dihargai dan dijaga dengan baik. Ini sekaligus menjadi pengingat buatku, kesehatan itu sangat penting.
Pada episode ketiga berjudul "Hidup Sebelum Mati" merupakan puncak dari perjalanan karakter-karakter utama dalam "Demi Masa". Di episode ini, karakter utama mengalami titik balik yang mengubah pandangan tentang hidup dan arti sebenarnya dari pemberian waktu.
Rio mulai menyadari bahwa hidup bukanlah sekadar tentang kesibukan dunia dan mengejar kesuksesan materi, tetapi lebih dari itu, hidup adalah kesempatan untuk beribadah dan berbuat kebaikan kepada sesama. Kesadaran ini memotivasinya untuk menggunakan waktu sebaik mungkin dengan melakukan kebaikan dan meninggalkan jejak positif dalam hidup orang lain.
Salah satu adegan yang mencolok dalam episode ini adalah ketika para karakter utama memutuskan untuk membetulkan mobil ambulan secara gratis. Tindakan ini bukan hanya sekadar membantu orang lain, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari kebaikan yang mereka yakini sebagai tujuan hidup. Melalui aksi ini, mereka menunjukkan bahwa kebaikan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhirnya, episode ini menyoroti bahwa akhir dari hidup adalah kematian. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita menjalani hidup sebelum mencapai akhir. Skor dariku nggak ada. Ini terlalu bagus untuk dinilai. Akankah mini series ini berlanjut lagi? Tunggu saja kabar selanjutnya dan kamu bisa nonton ini di YouTube: Kahfeveryday secara legal dan gratis. Selamat menonton, ya.
Baca Juga
-
Review Den of Thieves: Cerdas, Brutal, dan Nggak Cuma Film Tembak-Tembakan
-
Review Penjagal Iblis - Dosa Turunan: Yang Terlahir Untuk Membasmi Iblis
-
Review Film Mendadak Dangdut: Nostalgia Lama Dibalut Kisah Baru
-
Review Film Thunderbolts*: Sisa-Sisa Harapan dari Semesta Marvel yang Letih
-
Review Film Perang Kota: Drama Sejarah Berani Melangkah Lebih Artistik
Artikel Terkait
-
Xiaomi TV A Pro Series 2026 Segera Hadir ke RI, Smart TV 4K QLED Harga Mulai Rp 3 Jutaan
-
Asus ExpertBook P Series, Laptop Bisnis Aman Tersiram Air, Jatuh, hingga Terinjak Tak Sengaja
-
Dibintangi Abe Moore dan Nadya Ulya, Series MOU Love Angkat Kisah Unik Percintaan Anak SMA
-
Vanesha Prescilla Comeback: Jadi Otaku di Film Adaptasi Korea, Tak Ingin Usai Di Sini
-
Sinopsis Serial Terry Perry's The People yang Dibintangi Terri J. Vaughn
Ulasan
-
Take My Hand: Cerita Tentang Luka yang Dipeluk, Bukan Disembunyikan
-
Review Den of Thieves: Cerdas, Brutal, dan Nggak Cuma Film Tembak-Tembakan
-
Ulasan Novel Bebas Tanggungan: Kisah Generasi Sandwich yang Tak Tersuarakan
-
Obelix Sea View, Wisata Lengkap untuk Liburan Keluarga di Jogja
-
Review Penjagal Iblis - Dosa Turunan: Yang Terlahir Untuk Membasmi Iblis
Terkini
-
May Day: Antara Ritual Perlawanan dan Panggung Kekuasaan
-
Drakor S Line Menang Best Music di Canneseries 2025 Meski Belum Tayang
-
Memunggungi Sejarah Pendidikan Kita
-
Perjuangan Maksimal Fikri/Daniel di Sudirman Cup 2025, Sumbang Poin Penting
-
Perpisahan I.O.I di 'Downpour', Rasa Rindu yang Tak Pernah Benar-Benar Reda