Kami yang Tersesat pada Seribu Pulau, novel bergenre romance ini cocok dikonsumsi siapa saja, khususnya kalangan remaja yang sedang dilanda asmara. Pasalnya, banyak adegan yang bisa dijadikan pelajaran hidup bagi kita yang berada di fase mencintai dan dicintai.
Novel karangan Andaru Intan ini membawa pesan hidup yang cukup kompleks. Mulai dari bertahan dalam menghadapi situasi yang tidak nyaman. Kesadaran dan kesabaran tingkat tinggi seorang anak dalam merawat orang tua.
Pentingnya menghidupkan budaya literasi demi generasi cerdas di masa depan. Sampai pada tahap tak perlu menyakiti diri sendiri saat dia yang kita cintai, ditakdirkan hidup bersama dengan orang lain.
Secara menyeluruh, novel terbitan basabasi itu bercerita tentang beragam situasi tidak nyaman yang dialami Tia sebagai tokoh utama. Dari keadaan tersebut, sang tokoh dipaksa untuk bersikap dewasa sebagai bentuk pelajaran terhadap pembaca.
Ketidaknyamanan yang dialami Tia tampak di beberapa adegan dengan tokoh-tokoh lainnya, sebut saja sang nenek, Ayah, Dio, Alang, dan Ita. Masing-masing ketidaknyamanan memiliki alurnya sendiri yang saling berkaitan satu sama lain.
Bagusnya, ketidaknyamanan itu berhasil Tia hadapi secara dewasa. Mulai dari hidup bersama nenek yang diperlakukan seolah-olah seperti ibunya, sampai Tia merasa tidak menjadi dirinya sendiri.
Lalu di lain waktu, Tia tinggal satu rumah bersama Ayah yang tegas dan keras. Meski momen hangat antara anak dan Ayah itu masih tersisa saat keduanya melaksanakan lari pagi.
Selain itu, ketidaknyaman Tia juga terjadi saat menjalin asmara dengan Ido yang ternyata malah hampir melecehkannya. Sedih atas perpisahan dengan Alang saat keduanya sudah sama-sama merasakan cinta.
Sementara bersama Ita, Tia merasa menjadi sahabat yang gagal karena tidak mampu memahami perasaan sahabatnya.
Dari berbagai adegan di atas, aku dibuat hanyut dalam kalimat-kalimat penulis yang begitu renyah dan sederhana. Alur maju yang asik dan menyenangkan. Setiap peristiwa menyimpan pesan mendalam bagi siapa saja untuk bersikap dewasa tanpa harus menyalahkan siapa-siapa.
Tentu, salah satu momen yang paling kusuka ialah saat perpisahan Tia dan Alang harus terjadi demi mengobati orang tua masing-masing. Tia menemani dan mengobati Ayahnya yang sakit demensia, dan Alang mengobati sang Ibu yang sakit komplikasi; darah tinggi, kencing manis, dan luka di kaki.
Sikap Tia dan Alang menunjukkan ketidakegoisan dua insan yang sedang dilanda asmara. Keduanya tidak mengedepankan perasaan pada lawan jenis, tapi lebih memilih berbakti pada orang tua masing-masing. Luar biasa!
Selain itu, sikap dewasa Tia atas ketidaknyamanan perlakuan Ayah tertuang pada narasi halaman 23 yang berbunyi begini:
"Bertahun-tahun tinggal dengannya, aku memang tidak pernah bersikap hangat. Aku tak pernah bilang bahwa aku menyayangi dan merindukannya. Aku menyesali hal itu. Namun, ada satu hal yang membantuku untuk menahan perasaan bersalah itu padanya: aku tidak pernah bilang aku membencinya - bahkan ketika Ayah betul-betul membuatku marah dan menangis keras. Karena memang sesakit apapun hatiku padanya, aku tidak pernah benar-benar membencinya,"
Kesalahan-kesalahan yang akhirnya disadari oleh Tia, sejatinya adalah peringatan sekaligus pelajaran yang hendak disampakan penulis pada pembaca.
Terakhir, buku ini disusun dengan kalimat yang mudah dipahami, tidak jelimet, namun sedap untuk terus dibaca. Layaknya sungai yang mengalir deras menuju muaranya. Ya, novel ini layak untuk teman-teman baca!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Hati-hati Yaaa,' Kumpulan Cerita yang Meningkatkan Kewaspadaan
-
Ulasan Novel Betting on You: Sebuah Taruhan yang Menjadi Hubungan Romantis
-
Ketika Warna Putih Menjadi Simbol Kehilangan: Review Buku 'The White Book'
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
-
Novel Daydream: Kisah Cinta Antara Kapten Hoki dan Mahasiswi Berprestasi
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Hati-hati Yaaa,' Kumpulan Cerita yang Meningkatkan Kewaspadaan
-
Ketika Warna Putih Menjadi Simbol Kehilangan: Review Buku 'The White Book'
-
Taman Safari Prigen, Disebut Jadi yang Terbesar di Asia
-
Air Terjun Kakek Bodo, Pesona Air Terjun dan Kolam Renang dalam Satu Lokasi
-
Ulasan Novel Betting on You: Sebuah Taruhan yang Menjadi Hubungan Romantis
Terkini
-
4 Lightweight Sunscreen yang Aman untuk Acne-Prone Skin, Makeup-Friendly!
-
Kim Ji Won Pertimbangkan Peran Dokter Jenius di Drama Medis Baru
-
Bergenre Fantasi, Ini Sinopsis Drama China Love of the Divine Tree
-
Selain Berserk, 4 Anime Dark Fantasy Ini Wajib Kamu Tonton!
-
4 Hydrating Primer dengan Skincare Benefit, Makeup Makin Flawless!