Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Dari yang tua hingga muda, kopi selalu menjadi minuman yang sangat digemari oleh masyarakat.
Minuman ini kerap juga dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi rasa ngantuk. Sehingga mungkin tak asing kita mendengar orang-orang di sekeliling kita berkata, “ngopi yuk aku ngantuk nih”.
Selain itu, kopi juga selalu jadi penyemangat saat nongkrong bersama teman-teman, entah di cafe sampai di pos-pos ronda yang ada di pedesaan.
Kopi kerap dijadikan minuman favorit di berbagai daerah, hingga sekiranya kita perlu tahu daerah-daerah mana saja sebagai penyumbang penghasil bahan baku minuman yang satu ini. Termasuk di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) juga merupakan daerah yang menghasilkan kopi.
Bahkan, pada era tahun 80-an kopi yang dihasilkan di Sulawesi Barat sangat terkenal di dataran Eropa. Namun, karena perkembangan zaman kopi terkenal di Sulawesi Barat redup oleh waktu. Bukan berarti, masyarakat Sulawesi Barat meninggalkan kopi sebagai komoditas perkebunan mereka.
Hal itu ditandai dengan data dari sulbar.bps.go.id, bahwa produksi kopi di Sulawesi Barat mencapai 4.764 ton dalam satu tahun terakhir.
Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 6 kabupaten yang memiliki ciri khas dan sumber daya alamnya masing-masing. Namun, apakah kamu tahu kabupaten mana saja sih di Sulawesi Barat sebagai penghasil kopi terbesar.
Menurut data Provinsi Sulbar dalam angka, inilah 3 kabupaten penghasil kopi terbesar di provinsi Sulawesi Barat.
Kabupaten Mamasa
Kabupaten penghasil kopi terbesar di Sulawesi Barat ditempati oleh kabupaten Mamasa. Pada tahun 2023, kabupaten Mamasa berhasil memproduksi kopi sebanyak 3.502 ton. Sementara di tahun sebelumnya, telah memproduksi sebanyak 3.260 ton.
Kopi dari Mamasa memang terkenal di dataran Eropa pada tahun 80-an, jenis kopi andalan dari kabupaten ini, yakni Robusta dan Arabika.
Kabupaten Polewali Mandar
Di urutan yang kedua sebagai penghasil kopi terbesar di Sulawesi Barat, yakni kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan data dari BPS Sulbar, kabupaten Polewali Mandar telah memproduksi kopi sebanyak 807 ton pada tahun 2023, dan sebanyak 793 ton untuk tahun 2022.
Secara administratif, luas kabupaten ini adalah 2.022.30 km2 yang terdiri dari 16 kecamatan. Kabupaten Polewali Mandar memang dikenal masyarakatnya banyak yang bekerja sebagai petani.
Kabupaten Majene
Kabupaten yang berada di urutan ketiga sebagai penghasil kopi, yakni kabupaten Majene. Pada tahun 2023, Majene telah menghasilkan kopi sebanyak 238 ton. Sementara di tahun 2022, produksi kopi di Majene sebesar 239 ton.
Itulah tiga kabupaten di provinsi Sulawesi Barat sebagai penghasil kopi terbesar. Nah, apakah kamu sudah pernah bertandang ke salah satu kabupaten ini sebagai penghasil kopi di Sulawesi Barat?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Marhaenisme: Ideologi dari Soekarno yang Tak Lekang oleh Zaman
-
HP Tecno Kamera OIS Mulai Rp2 Jutaan, Konten Nggak Goyang Lagi
-
HP Kamu Lemot? Bisa Jadi Cache Numpuk! Begini Cara Bersihkan
-
3 HP Xiaomi Tahan Hantam: IP68, Gorilla Glass, dan Nyali Baja!
-
5 HP 5G Rp 2 Jutaan Terbaik Agustus 2025: Duel Sengit Para Jagoan
Artikel Terkait
-
Desa Sejahtera Astra Miliki Valuasi Ekspor Rp 223 M, Ikut Pameran di FHA Expo 2024 Singapura
-
Nikmatnya Minuman Ngubi Milk, Produk Buatan Mahasiswa Psikologi UNJA
-
Nikmatnya Kopi Klotok Pamulang Makin Terasa dengan Promo Spesial BRI!
-
Strada Coffee Hadir di Jakarta, Sajikan Pengalaman Ngopi Unik yang Lebih Sehat
-
Survei: 66% Gen Z Mengaku Minum Kopi Setiap Hari, Sudah Jadi Gaya Hidup?
Ulasan
-
Ulasan Novel Ceros dan Batozar: Rahasia Kelahiran Tuan Muda Ali
-
Ulasan Novel Pretty Prita: Terbangun Menjadi Seorang Perempuan
-
XG Lepaskan Suara Hati yang Kuat dan Bebas lewat Lagu Bertajuk Howling
-
Belajar Menerima Diri dan Merangkul Perbedaan dari Buku Flo si Gadis Bunga
-
Ulasan Novel Si Anak Cahaya: Sosok Ibu Adalah Seorang Anak Juga
Terkini
-
Piala AFF Wanita: Pelatih Timnas Indonesia Tekankan Pentingnya Disiplin
-
Tayang Hari Ini, Our Golden Days Siap Jelajahi Ikatan Cinta hingga Kelurga
-
Marhaenisme: Ideologi dari Soekarno yang Tak Lekang oleh Zaman
-
BRI Super League: Persijap Jepara Tetap Berbenah Walau Tahan Imbang PSM Makassar
-
Tiba-Tiba Kena PHK, Lee Sung Min Cari Kerjaan Baru di Film No Other Choice