Ketika kita tersandung masalah dalam upaya meraih kesuksesan, terkadang mentalitas yang kita miliki tidak cukup kuat untuk bisa terus survive menghadapi masalah tersebut.
Lantas, bagaimana sih cara agar kita bisa melatih mental agar tetap tenang dan menjadi pemenang? Hal itulah yang kemudian dibahas oleh Anaz Almansour dalam buku berjudul 'Zero Emotion' ini.
Di dalamnya, penulis memaparkan beberapa sikap mental yang perlu kita kembangkan agar bisa mengatasi setiap masalah.
Misalnya cara menghadapi kegagalan, pengendalian diri, tegas dan santun, hingga bagaimana bersikap dewasa.
Jadi, hal-hal yang dibahas oleh penulis dalam buku genre self-improvement ini lebih menjurus kepada bagaimana melatih mental, alih-alih hanya memberi sekadar motivasi yang biasanya begitu mudah dilupakan oleh pembaca.
Menurut penulis, masalah itu muncul karena kita belum berhasil menyelesaikan apa yang dianggap sebagai masalah tadi.
Misalnya bayi yang belajar berjalan. Ia akan tersandung bahkan harus beberapa kali terjatuh sebelum akhirnya mahir berjalan.
Tapi setelah ia akhirnya mahir, maka berjalan dengan kedua kakinya tidak lagi menjadi masalah.
Begitulah seterusnya. Dari bayi hingga dewasa, kita dihadapkan dengan masalah yang datang silih berganti. Masalah itu sesungguhnya hadir untuk membuat kita belajar tentang sesuatu.
Di sinilah pentingnya mengembangkan mentalitas pemenang agar kita tidak menyerah dengan masalah yang menghadang.
Ketika kita bisa melatih sikap dalam poin-poin yang dijabarkan oleh penulis, maka kita bisa selangkah lebih dekat dengan apa yang kita inginkan dalam kehidupan.
Selain pembahasan tentang cara memandang sebuah masalah, penulis juga membahas tentang sikap mental positif maupun negatif yang dimiliki oleh manusia. Hal ini penting untuk dipahami.
Sebab, mengenali karakteristik tiap spektrum dari sikap mental tadi membuat kita lebih aware dalam mengidentifikasi diri.
Secara umum, buku ini lumayan menarik untuk ukuran buku pengembangan diri. Pembahasannya ringkas sehingga bisa dibaca sekali duduk.
Namun sayang sekali, saat membacanya saya belum menemukan benang merah dari alasan penulis mengangkat judul buku sebagai 'Zero Emotion'.
Menurut saya, judul bukunya tidak begitu menggambarkan keseluruhan isi dari buku ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Who Are You?', Cara Memahami Pikiran Bawah Sadar Seseorang
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Ulasan Buku 'Di Mars yang Marah': Cerita Seru saat Melalui Badai Pasir
-
Suka Menunda? Ini 4 Tips Meraih Kesungguhan Kerja dalam Buku Deep Work
-
Ulasan Buku Income Pentagon, 5 Cara Tingkatkan Kemapanan Finansial
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Think Fresh: Mood Booster bagi Kamu yang Berjuang Meraih Mimpi
-
Review 'Dinding Beku': Kisah Laki-laki Gunakan Sabu sebab Tak Tahan Cibiran
-
Review Buku 'Soto Sufi dari Madura': Ketika Penyair Berkisah Spiritual
-
Ulasan Buku Aku Mendengarmu, Pentingnya Validasi dalam Sebuah Relasi
-
Dru dan Kisah Lima Kerajaan, Seperti Mimpi Dongeng namun Tak Lupa Makna
Ulasan
-
6 Rekomendasi Desa Wisata di Jogja, Liburan Sekaligus Belajar Budaya Jawa
-
Review Film Birthday, Cerita Luka Mendalam Pasca Tragedi Kapal Sewol
-
Isu Konflik Batin dan Rekayasa Kehidupan Idol di Lagu FIFTY FIFTY Bertajuk Pookie
-
Menyelami Simfoni Cinta Lewat Lagu Oh My Girl Bertajuk Closer
-
Ulasan Lagu Royalty: ENHYPEN Totalitas Tunjukkan Kesetiaan, Bikin Baper!
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Horor Terbaik dari tahun 80-an, Sudah Nonton?
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
-
Harapan Pupus! Ada 2 Alasan Kekalahan MU dari Spurs Kali Ini Terasa Jauh Lebih Menyakitkan
-
Kembang Goyang Luna Maya Patah Detik-Detik Sebelum Akad, Pertanda Apa?
-
Mulai Rp1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser Doh Kyung-soo di Jakarta