Lagu ‘Satu-Satu’ diciptakan sendiri oleh penyanyi aslinya yaitu Brigitta Sriulina Beru Meliala, atau kerap disapa Idgitaf. Lagu ‘Satu-Satu’ rilis pada tanggal 24 Agustus 2022, merupakan single pembuka dari album ‘Mengudara’ milik Idgitaf.
Lagu ini memiliki easy listening serta mengandung makna yang begitu dalam, berkisah tentang trauma masa lalunya, yang relate dengan kehidupan banyak orang.
Satu-Satu mengisahkan tentang sebuah proses penyembuhan dan penerimaan diri seseorang setelah mengalami masa-masa sulit.
Melalui liriknya, Idgitaf mencoba memberikan afirmasi yang positif, ia mengajak para pendengarnya supaya bisa belajar berdamai dengan dirinya sendiri, bangkit dari keterpurukan, dan mencoba memaafkan serta mengikhlaskan sesuatu yang sudah berlalu sebagai bentuk pembelajaran.
Bukan hanya liriknya saja, namun video klip dari lagu ‘Satu-Satu’ ini juga begitu menarik perhatian. Dalam video klip ‘Satu-Satu’ Idgitaf menampilkan proses inner child yang memperlihatkan seorang anak perempuan yang selalu dihantui oleh hal-hal yang tidak nyaman sejak kecil.
Dalam video tersebut digambarkan bahwa anak kecil itu belum bisa melupakan kejadian buruk yang dirasakannya. Namun, hal tersebut tidak membuat anak kecil itu putus asa.
Justru anak kecil itu kembali merangkai dengan perlahan, menerima serta memaafkan kejadian-kejadian buruk tersebut, dan tetap bertahan untuk masa depannya.
Selanjutnya, bagian yang membuat saya terkagum sekaligus haru ketika memasuki bagian lirik yang berbunyi “Akan ada, masa depan, bagi semua, yang bertahan. Duniaku, pernah hancur, rangkai lagi satu-satu.”
Lirik yang menyiratkan harapan di masa depan itu sukses membuat saya hanyut di dalamnya. Hal itu sudah menggambarkan dengan jelas makna kehidupan.
Seseorang tidak pernah terlepas dari sebuah masa lalu yang kelam, kemudian bertransformasi menjadi sesuatu yang positif dengan cara merangkai hal-hal baik.
Di dalam sebuah roda kehidupan, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika kehidupan sekarang ini tidak akan bisa terlepas dari masa lalu, maka perlu menjauhkan rasa sesal menjadi bentuk pembelajaran untuk bertahan hidup dan mengubah nasib hidup menjadi lebih bermanfaat lagi.
Untuk kalian yang sedang terpuruk, lagu ini cocok untuk dijadikan teman!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Stop Barter Kuno! Permen Bukan Mata Uang Wahai Para Tukang Fotokopi
-
Kesejahteraan atau Keterasingan? Gen Z dan Paradoks di Tengah Badai Digital
-
Dua Sisi Mata Uang Asmara Kampus: Antara Support System dan Pembatal Mimpi
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?
-
Gen Z Lebih Pilih Sehat Mental Dibanding IPK Cumlaude, Salahkah?
Artikel Terkait
-
Nostalgia Masa Rock Emo Tahun 2000-an dengan Xdinary Heroes 'Little Things'
-
5 Lagu Sheila on 7 yang Temani Masa Remaja Generasi Milenial, Bikin Nostalgia!
-
Mengulik Lagu Spot! oleh Zico dan Jennie: Teman Sejati untuk Berpesta di saat Penat
-
Dear Perempuan, Ini 3 Pesan Indah di Lagu Scars to Your Beautiful Untukmu
-
Maestro:Ketika SEVENTEEN Produksi Lagu dan Kuasai Dunia dengan Vibe Positif
Ulasan
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!