Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Akramunnisa Amir
Sampul Buku Reinventing Your Life (Gramedia)

Saat mulai merasakan tanda-tanda yang tidak beres terkait kesehatan mental, salah satu opsi yang bisa kita lakukan adalah mencari referensi untuk mengenal diri sendiri lebih dalam.  

Buku-buku genre self-help bisa memfasilitasi kita untuk mempelajari hal tersebut. Namun terkadang, beberapa di antara kita merasa sulit untuk memilih judul buku yang tepat. Terlebih ketika ada banyak pilihan buku dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Nah, ketika baru hendak memulai pencarian tersebut, saya menemukan satu judul buku yang rasanya bisa mencakup banyak hal namun dikemas dalam bentuk yang sederhana. Buku ini amat cocok untuk dibaca bagi mereka yang baru mulai mencari tahu mengenai penyakit mental. 

Adapun buku tersebut berjudul 'Reinventing Your Life', yang ditulis oleh Jeffrey E. Young dan Janet S. Klosko yang merupakan 2 psikolog asal Amerika. 

Berdasarkan praktik terapi yang dilakukan oleh penulis, mereka mendapati sebuah fakta yang unik. Bahwa pasien yang mengalami progress paling lambat dalam terapi adalah pasien yang justru memiliki gejala yang tidak terlalu parah. Bukan mereka yang mengalami suatu krisis ataupun tragedi besar.  

Kebanyakan pasien sulit ini adalah mereka yang terjebak dalam sebuah schema, atau keyakinan yang mengendalikan. Schema inilah yang membuat mereka terperangkap dalam pola-pola hidup yang destruktif. 

Hal tersebut yang kemudian digali secara mendalam di buku ini. Agar lebih mudah memahami materi pembahasan, penulis menyebut istilah schema sebagai 'lifetrap', atau perangkap kehidupan. 

Penulis memaparkan bahwa ada 11 jenis lifetrap yang biasanya dialami oleh kebanyakan orang. Yakni abandonment (perasaan ditinggalkan), mistrust (ketidakpercayaan), abuse (pelecehan), dependence (ketergantungan), vulnerability (ketakutan akan bencana), emotional deprivation (kebutuhan akan cinta), failure (kegagalan), devectiveness (merasa cacat/tidak sempurna), unrelenting standards (standar yang terlalu tinggi), serta entitlement (selalu merasa spesial). 

Kesebelas lifetrap tersebut biasanya terpicu saat masa kanak-kanak. Ketika seseorang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari orang terdekat, ia akan selalu terperangkap dalam lifetrap dengan pola yang serupa saat dewasa. 

Menurut penulis, kebanyakan orang sering kali terperangkap dalam salah satu atau beberapa lifetrap di atas. Meskipun belum berada dalam taraf yang parah, namun penanganan yang tidak tuntas akan membuat hidup kita selalu dibayang-bayangi dengan sesuatu yang tidak menyenangkan. 

Secara umum, buku ini memberikan pemaparan menyeluruh mengenai cara mengenali lifetrap dan penanganan mandiri yang bisa diaplikasikan oleh pembaca.

Saya pikir, buku ini bisa menjadi rujukan yang pas bagi kita sebagai referensi pertama dalam mengenali gejala tidak beres dalam permasalahan mental yang umum kita alami.  

Tapi tentu saja, untuk masalah yang lebih serius dan kompleks, peran pakar maupun profesional yang bisa membantu kita adalah opsi terbaik. 

Namun bagi kamu yang sekadar ingin mencari tahu lebih dalam mengenai cara agar bisa hidup tenang dan terbebas dalam lifetrap kehidupan, maka buku Reinventing Your Life ini bisa menjadi bacaan pilihan!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir