'Love, Curse and Hocus Pocus' adalah novel sekuel dari Love, Hate, and Hocus Pocus karya Karla M. Nashar. Novel dengan genre romansa yang terjadi antara dua manajer perusahaan farmasi ini mengangkat sebuah tema yang menarik, yakni kisah cinta yang berbalut peristiwa supranatural.
Uniknya, meskipun dibumbui dengan cerita supranatural yang melibatkan hocus pocus, namun latar yang diambil adalah kota metropolitan dengan kehidupan modern.
Tak heran, Gadis maupun Troy yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini awalnya skeptis dengan dugaan bahwa kejadian aneh yang menimpa mereka adalah kutukan dari seorang Gipsy. Sang Gipsy kebetulan pernah hadir mengisi acara hiburan dalam event besar yang diadakan oleh kantor mereka.
Namun teror demi teror yang seringkali muncul di mimpi Gadis dan Troy membuat keduanya gusar. Terlebih, di dalam mimpi tersebut mereka menjadi sepasang suami istri. Padahal di dunia nyata, mereka saling membenci satu sama lain karena karakter yang saling bertolak belakang.
Lalu pada suatu kesempatan, mereka harus melakukan perjalanan ke London demi menghadiri sebuah seminar. Mumpung mereka masih di London, Gadis berinsiatif untuk menemui Gipsy tua yang kebetulan bermukim salah satu desa yang ada di Eropa.
Sebab, baik Gadis maupun Troy sama-sama tersiksa dengan kutukan yang membuat mereka seolah kehilangan identitas dan selalu terperangkap dalam mimpi buruk.
Lalu dalam perjalanan dalam menemukan sang Gipsy tersebut, perasaan benci di hati Gadis dan Troy lama kelamaan memudar. Dan pada akhirnya, ketika mereka berhasil menemui sang Gipsy, kutukan tersebut hilang dengan sendirinya.
Sebenarnya, alur cerita dalam novel ini tidak sesederhana di atas. Ada banyak konflik yang mewarnai kehidupan Gadis dan Troy yang bisa membuat pembaca ikut gemas dengan tingkah mereka.
Meskipun novel ini sebenarnya lumayan tebal, tapi saya cukup menikmati narasi dan dialog yang dituangkan oleh penulis. Dialog-dialognya terasa mengalir dan enak dibaca. Deskripsi suasana dan riset tentang hal-hal detail yang ada di novel ini juga digarap dengan sangat baik.
Oleh karena novel ini adalah novel dengan cerita love-hate relationship, maka ada banyak adegan romantis yang terjadi antara tokoh utama, disamping adegan pertengkaran yang bikin pembaca juga ikut greget. Saya suka dengan cara penulis mengemas adegan tersebut menjadi sesuatu yang manis dan tidak terkesan cringe.
Secara umum, novel ini sangat menarik untuk dibaca. Bagi kamu yang menyukai cerita dengan genre romansa, novel yang satu ini jangan sampai dilewatkan!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan
-
Novel The Drowning Woman: Saat Sebuah Pertolongan Menjadi Pengkhianatan
-
The Wild Robot Escapes, Kisah Epik Tentang Rumah, Cinta, dan Kebebasan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Mengenal Puisi Sederhana Penuh Makna dalam Buku Perjamuan Khong Guan
Ulasan
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan
-
Needs You Cafe: Ngopi dengan View Danau Sipin yang Bikin Betah Berlama-lama
-
Novel The Drowning Woman: Saat Sebuah Pertolongan Menjadi Pengkhianatan
-
Review Anime Zenshu, Potret Industri Animasi Jepang yang Sesungguhnya
Terkini
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Produksi Serial Prekuel Pacific Rim Dilanjutkan dan Tayang di Prime Video
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat