Sebagai aliran musik indie, Banda Neira berhasil menuangkan ide-ide tersiratnya lewat karya-karya yang luar biasa. Grup yang digawangi oleh Ananda Badudu dan Rara Sekar ini seringkali tidak serta merta menjelaskan makna atau pesan apa yang mereka maksud.
Lagu Utarakan sekilas memang terdengar seperti perintah untuk ‘utarakan saja semuanya!’ Namun, setelah diperhatikan kembali, lagu ini justru menyimpan banyak pesan yang tersembunyi di dalam majas-majas.
Ditambah lagi, lirik pertama menyebut istilah ‘bunga’ yang tentu saja merupakan penyamaran demi melindungi privasi. Setelah diperhatikan, ‘bunga’ di sini sepertinya memang merujuk kepada ‘seseorang’ atau ‘komunitas’ yang tersambung dengan lirik hampir terakhir, yakni kata ‘kawan’.
Sedangkan penggambaran situasinya tertulis jelas dalam lirik: dan suatu hari badai menghampiri, kau cari kemana dia masih di sana. Yang seolah menegaskan bahwa ‘seseorang’ ini awalnya tidak terlalu dibutuhkan atau tidak terlalu berarti, yang lantas berubah menjadi sesuatu yang berharga.
Lagu Utarakan tampaknya diciptakan untuk menyindir kalangan si pendiam yang lebih sering diam, mengalah, dan memendam segalanya sendiri. Namun, di sebalik itu, mereka menantikan waktu ketika kebenaran itu terungkap.
Utarakan seolah meminta kepada si pendiam untuk bicara dan berterus terang tentang segala hal. Tidak perlu menutup-nutupi apapun itu, dan sedikit lebih terbuka agar orang lain dapat membantu. Meskipun begitu, lagu ini juga tidak memaksa mereka untuk bicara. Karena, terbiasa diam akan mengalami kesulitan ketika harus banyak bicara.
Sekaligus, meminta kepada khayalak ramai untuk tidak meremehkan kaum pendiam hanya karena mereka memilih diam. Lagu Utarakan tanpa sadar telah membongkar sisi gelap kaum pendiam. Tepatnya saat mereka menunjukkan jati diri mereka.
Yakni ketika mereka tetap diam, tetapi menunggu waktu saat kebenaran itu terbongkar dengan jelas. Bahkan, tak segan mereka sanggup berbisik dan berkata-kata: Dan hari ini takkan kau menangkan, bila kau tak berani mempertaruhkan.
Namun, terlepas dari itu, lagu yang masuk ke dalam album ‘Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti’ ini cukup worth it kok. Sebab, selain liriknya yang membungkus sekian nilai dan estetika kata, iramanya pun cukup mendayu-dayu khas aliran indie, sehingga cocok untuk diputar kala lelah, atau sebagai lullaby pengantar tidur.
So, menurut kamu gimana?
Baca Juga
-
Bertualang Seru Penuh Kejanggalan Lewat Cerpen Misteri Hutan Larangan
-
Novel Salah Asuhan: Hagemoni Kolonial, dan Keegoisan Pribumi
-
Banda Neira Kembali 'Menghidupkan' Lewat Lagu 'Mimpilah Seliar-liarnya'
-
Daytime Star: Art Dewa, Karakter Green Flag, Klise Tapi Bikin Penasaran
-
Ulasan Novel Life After You: Keikhlasan dan Cinta Sejati dalam Situasi Perang
Artikel Terkait
-
Merangkul Dewasa, Pesan Menyentuh Suara Kayu dalam Lagu Dewasa Itu Berat
-
RIIZE Combo: Seseorang yang Membuat Bangkit setelah Dijungkirbalikkan Dunia
-
Azalea Rilis Single Bertajuk 'Play Pretend', Tentang Keputusasaan dalam Hubungan Toxic
-
Fry bersama Sekar Astiari Merilis Single 'About You', Kisahkan Cinta Pandangan Pertama
-
Tertawakan Tragedi Kehidupan, Lomba Sihir Merilis 'Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk'
Ulasan
-
Ulasan Novel Spiral: Romansa Penuh Emosi Antara Dunia Hoki dan Balet
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
Perjalanan Menemukan Makna Hidup Sejati di Novel Pencari Harta Karun
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Depot Mie Sahadja Malang: Hangatnya Cita Rasa dan Kenangan Rumah Nenek
Terkini
-
ifeye Pancarkan Persona yang Kuat dan Menjebak di Lagu Comeback Berjudul r u ok?
-
Sudah Berjalan Setengah Musim, Ini 6 Hal Menarik dari MotoGP 2025
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern