Menjadi manusia yang produktif mestinya menjadi prioritas setiap orang. Yang saya maksud produktif di sini tentu saja yang berkaitan dengan aktivitas positif yang bernilai manfaat, baik manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Misalnya, produktif berkarya dan bekerja, produktif dalam melakukan amal-amal kebajikan atau yang mendatangkan pahala, dan sebagainya. Jadi, sama sekali bukan produktif dalam hal-hal keburukan.
Gigih Kurniawan dalam bukunya yang berjudul ‘Produktif dengan Cinta’ menguraikan bahwa produktif itu bukan masalah mampu menghasilkan yang banyak, besar, atau melimpah. Produktif itu bagaimana kita terus berkembang pesat dan apa yang dihasilkan menjadi berkah.
Berkah itu bisa kita rasakan ketika hasil yang didapat membuat kita dan keluarga bahagia. Tenang dan damai dalam menjalani kehidupan. Tak hanya keluarga, tapi juga semua orang yang menikmati karya-karya kita memperoleh kebaikan dan kebahagiaan dan terus merambat kepada siapa pun di sekelilingnya. Produktif itu bukan seberapa banyak yang dihasilkan. Tapi, seberapa banyak manfaat yang bisa diberikan (hlm. 128-129).
Sebagai makhluk hidup yang tercipta sempurna bila dibandingkan makhluk hidup lain di muka bumi ini, sudah seharusnya kita selalu bersyukur atas semua anugerah yang telah dilimpahkan oleh Allah kepada kita.
Cara bersyukur itu sangat beragam. Salah satunya adalah berusaha menggali bakat atau potensi yang ada dalam diri kita. Saya yakin, tidak ada manusia yang terlahir tanpa memiliki bakat. Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan potensi atau bakat masing-masing. Tugas kita adalah menggali dan mengembangkan potensi tersebut.
Dalam setiap diri manusia terdapat potensi hebat yang tak dimiliki oleh orang lain. Kembangkan itu. Janganlah selalu mengekor dan meniru orang lain. Orang lain yang telah berhasil dan sukses boleh kita jadikan sebagai motivasi untuk terus tumbuh dan berkembang. Namun, jangan malah selalu menirunya hingga tertutup potensi besar yang kita miliki (hlm. 133).
Buku karya Gigih Kurniawan yang diterbitkan oleh penerbit Quanta (Jakarta) ini sangat tepat dijadikan sebagai salah satu bacaan yang akan membantu anak muda untuk menggali potensi, rajin berkarya, hingga akhirnya berhasil menjadi manusia produktif dan bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Fan Favorite: Pertarungan Hati dan Reputasi di Acara Televisi
-
Review Film Wall to Wall: Ketegangan Psikologis yang Bikin Jantungan!
-
Review Drama Good Boy: Ketika Mantan Atlet 'Babak Belur' Ungkap Kejahatan
-
Ulasan Novel Don't Let Go: Permainan Takdir yang Tidak Masuk Akal
-
Ulasan To Live, Novel Karya Yu Hua yang Ajarkan Arti Keberuntungan Sebenarnya
Terkini
-
6 Rekomendasi Laptop Touchscreen Terbaik 2025: Buat Kerja atau Kuliah Dijamin Sat-set
-
Bobby, Polisi, dan Kucing yang Lebih Berharga dari Warga Negara?
-
Up All Night oleh xikers: Kegundahan Para Jiwa Muda Hadapi Lika-Liku Hidup
-
Samsung Seri A 2025: HP Kelas Sultan dengan Harga Anak Kos, Cekidot!
-
4 Sunscreen Oil Control untuk Kulit Berminyak, Bikin Wajah Bebas Kilap!