"Memory of Glass" adalah novel terbaru dari Akiyoshi Rikako, penulis thriller misteri asal Jepang yang dikenal dengan karya-karya penuh ketegangan dan kejutan. Kali ini, Rikako menghadirkan sebuah kisah yang memadukan misteri pembunuhan dengan elemen psikologis yang kompleks, menjadikannya bacaan yang sulit untuk dilewatkan.
Cerita berpusat pada Mayuko Kashihara, seorang wanita yang dituduh membunuh Gouda Mikinari, pria yang diyakini bertanggung jawab atas kematian kedua orang tua Mayuko dua puluh tahun silam. Namun, ada satu masalah besar: Mayuko menderita gangguan fungsi eksekutif otak akibat kecelakaan tragis di masa lalu, sehingga ingatannya hanya bertahan 10 hingga 20 menit. Kondisi ini membuatnya tidak ingat apakah ia benar-benar membunuh Gouda atau tidak. Dengan motif balas dendam yang kuat, detektif Kiritani Yuka dan Nomura pun harus memecahkan teka-teki ini.
Di sisi lain, suami Mayuko, Mitsuharu, juga mencuri perhatian. Sebagai mantan wartawan yang mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa Mayuko dua dekade lalu, Mitsuharu tampak mencurigakan. Kesaksian Yonemori Hisae, sahabat Mayuko, menambah kerumitan ketika ia mengungkapkan bahwa Mitsuharu kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hisae pun berjuang keras untuk membuktikan bahwa sahabatnya tidak bersalah.
Melalui alur yang penuh dengan plot twist, Rikako dengan cermat memanipulasi pikiran pembaca. Kita dibawa untuk percaya bahwa pelaku adalah satu orang, sebelum akhirnya tersadar bahwa kebenarannya jauh lebih rumit dan tak terduga. Inilah kekuatan dari "Memory of Glass", sebuah novel yang tidak hanya membuat pembaca penasaran hingga halaman terakhir, tetapi juga merenungkan tentang ingatan, trauma, dan balas dendam.
Dengan gaya penulisan yang tajam dan alur cerita yang berliku, "Memory of Glass" menegaskan keahlian Akiyoshi Rikako sebagai salah satu penulis thriller terbaik di Jepang saat ini. Novel ini direkomendasikan untuk pembaca yang menyukai kisah misteri yang menantang dan penuh kejutan.
Kelebihan Novel "Memory of Glass
1. Plot yang Kompleks dan Menarik: Novel ini menawarkan alur cerita yang rumit dengan berbagai twist yang tidak terduga. Akiyoshi Rikako berhasil menjaga ketegangan dan rasa penasaran pembaca hingga halaman terakhir.
2. Penanganan Tema Psikologis: Penggambaran gangguan fungsi eksekutif otak dan dampaknya terhadap ingatan karakter sangat detail dan realistis. Hal ini memberikan kedalaman pada karakter Mayuko dan menambah kompleksitas cerita.
3. Karakter yang Terbuka untuk Interpretasi: Tokoh-tokoh dalam novel, seperti Mitsuharu dan Yonemori Hisae, memiliki dimensi yang memunculkan berbagai kemungkinan dan interpretasi. Ini memungkinkan pembaca untuk terus mempertanyakan motif dan kebenaran.
4. Penulisan yang Terampil: Gaya penulisan Rikako yang terampil dan deskriptif menciptakan suasana yang mendalam dan mencekam, serta memperkuat unsur misteri dalam cerita.
Kekurangan Novel "Memory of Glass
1. Kepadatan Plot: Kadang-kadang, alur cerita yang penuh twist dan detail bisa membuat pembaca merasa bingung atau kewalahan. Beberapa pembaca mungkin merasa kesulitan mengikuti perkembangan cerita yang cepat dan rumit.
2. Karakter yang Kurang Dikembangkan: Beberapa tokoh, seperti detektif Kiritani Yuka dan Nomura, mungkin terasa kurang mendalam atau kurang mendapatkan perhatian yang setara dengan karakter utama. Ini bisa membuat mereka terasa kurang relevan dalam cerita.
3. Penyampaian Motif yang Terkadang Terlalu Jelas: Meski twist-nya menarik, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa motif atau alur cerita tertentu terlalu dipaksakan atau terkesan terlalu jelas, mengurangi unsur kejutan.
4. Tempo yang Tidak Konsisten: Beberapa bagian dari novel mungkin terasa lambat atau terhenti, terutama saat menjelaskan latar belakang atau detail yang tidak langsung berhubungan dengan plot utama, yang dapat mengganggu alur cerita.
Secara keseluruhan, "Memory of Glass" adalah sebuah novel thriller yang menggugah pikiran dan menghibur dengan kelebihan dalam kompleksitas dan penanganan tema psikologis, meskipun ada beberapa aspek yang mungkin bisa diperbaiki untuk meningkatkan pengalaman membaca.
Baca Juga
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
-
Mengungkap Sisi Gelap Kehidupan Remaja dalam Novel Girls karya Kanae Minato
-
Ulasan Kumpulan Cerpen Apheirophobia: Menyelami Ketakutan dalam Kekekalan
-
Menelusuri Identitas dan Tekanan Sosial dalam Novel Gadis Minimarket
-
5 Film Jepang dengan Alur Cerita yang Tak Biasa ini Bikin Meringis
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Ulasan Novel Bebas Tanggungan, Dilema Sandwich Generation dengan Utang Keluarga
-
Ulasan Novel Logika Asa, Perjuangan Diri di Tengah Tuntutan Keluarga
-
Ulasan Novel Highly Unlikely, Kisah Anak Pertama Menanggung Beban Keluarga
-
Ulasan Novel Le Petit Prince, Pangeran Cilik yang Kesepian
Ulasan
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
-
Ulasan Buku Jack Ma Karya Adhani J. Emha: From Zero to Hero
Terkini
-
Shin Ye Eun dan Rowoon Bintangi Drama Saeguk Disney, 'The Murky Stream'
-
Intip Harga Tiket Konser Buzz NIKI di Jakarta 2025, Mulai Rp850 Ribu
-
Maarten Paes Sebut Laga Kontra China dan Bahrain Sangat Penting, Mengapa?
-
Jawab Keraguan, Shin Tae-yong Kembali Dapat Angin Positif dari Suporter?
-
Ducati Sudah Coba Komunikasi Radio di Tes MotoGP Barcelona, Begini Hasilnya