Kamu adalah orang tua milenial atau pengasuh yang sedang kewalahan dalam menghadapi tingkah anak yang tantrum? Ataukah mungkin seorang tenaga pendidik yang kebingungan dalam mencari solusi agar anak didik bisa bersikap kooperatif?
Jika mengalami hal demikian, salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah memahami latar belakang tentang mengapa anak bisa bersikap seperti itu. Sebab, pemahaman yang baik akan mengantarkan kita pada solusi yang tepat.
Salah satu buku yang membahas hal tersebut dengan sangat gamblang adalah buku berjudul 'The Yes Brain' yang ditulis oleh Daniel J. Siegel dan Tina Payne Bryson.
Dalam buku ini, penulis membahas tentang cara menumbuhkan sikap berani, keingintahuan, dan ketangguhan pada diri anak dengan minim drama penolakan.
Hal yang membuat buku ini menarik adalah bagaimana penulis mengemas pembahasan parenting di atas menurut ilmu neurosains, sehingga kita bisa mengetahui cara berpikir seorang anak.
Dengan pendekatan demikian, sebagai orang tua kita bisa mengambil sikap yang benar alih-alih menanggapi secara emosional.
Adapun konsep dari Yes Brain sendiri adalah membantu anak-anak untuk mulai menyadari siapa diri mereka, akan menjadi seperti apa mereka kelak, dan agar mereka bisa rasa kecewa, kekalahan, serta memilih sebuah kehidupan yang sarat dengan koneksi dan makna.
Dalam pendekatan Yes Brain ini, penulis menekankan 4 karakteristik kunci yang mesti dikembangkan dalam diri anak. Yakni keseimbangan, ketangguhan, pemahaman, dan empati.
Dengan membangun 4 karakter di atas, diharapkan anak bisa memiliki bekal dan keterampilan hidup untuk menghadapi dunianya yang kompleks.
Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai pendamping dalam menemani anak menghadapi problemnya masing-masing.
Seorang anak mungkin akan menghadapi kekecewaan, kesedihan, dan ketidaknyamanan dalam kesehariannya, dan itu tidaklah mengapa.
Biarkan anak untuk meresapi emosinya dan belajar dari hal tersebut. Saat fase itu terjadi, sebagai orang tua kita hadir untuk membantu anak menemukan pemahaman yang benar. Agar kelak saat dewasa, mereka akan menjadi pribadi yang mandiri dalam mengatasi masalahnya.
Secara umum, buku ini sangat informatif. Di dalamnya, pembaca akan menemukan berbagai wawasan berharga terkait cara pengasuhan khususnya dalam menghadapi anak usia sekolah.
Bagi kamu yang saat ini ingin membekali diri dengan ilmu parenting, The Yes Brain ini adalah salah satu remomendasi buku yang wajib masuk dalam daftar bacaanmu!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Siapkan Tisu! Ini 3 Film Korea Bertema Keluarga Siap Bikin Banjir Air Mata
-
Nikmati Dunia Elf yang penuh Warna dengan Buku 'How to Catch an Elf'
-
Ulasan Buku Good Habit Good Life, Panduan untuk Hidup yang Lebih Baik
-
Ulasan Buku 'A Minute to Midnight', Menelusuri Kasus yang Belum Terpecahkan
-
Apa Itu Gentle Parenting, Pola Asuh Rekomendasi Psikolog Untuk Generasi Alfa
Ulasan
-
Kitab Cinta Yusuf Zulaikha: Lebih dari Sekadar Kisah Cinta Legendaris
-
Seram! Sinopsis Film 'Abadi Nan Jaya': Ramuan Awet Muda Jadi Teror Zombie
-
Tukar Nyawa Demi Konten, Sinopsis Film Horor Korea 'Ghost Train' Seram!
-
Review Film The Toxic Avenger: Remake yang Penuh Tawa dan Kritik Sosial!
-
Review Film Tumbal Darah: Teror Persalinan yang Menggugat Batas Kemanusiaan
Terkini
-
Realistis! Cinta yang Tak Selalu Manis di Drama China Exclusive Fairytale
-
Semangat Bela Negara di Zaman Digital: dari Ide Jadi Aksi Kreatif
-
Bosen Nge-date di Luar? 7 Anime Romantis Ini Cocok Buat Maraton Bareng Pacar
-
Katanya Mimpi Jatuh Artinya Mau Mati? Bongkar 8 Mitos Sesat Soal Mimpi Ini Yuk
-
One Punch Man Season 3 Banjir Kritik, Animator One Piece Buka Suara!