Negeri kita ini kaya dengan cerita rakyat. Buku Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi ini terdiri dari 37 judul dengan cerita yang berbeda sesuai dengan cerita rakyat yang beredar di wilayah tersebut.
Tak sekadar cerita biasa, pada cerita-cerita rakyat ini terdapat nilai-nilai moral yang dapat diambil hikmahnya dalam kehidupan. Salah satu Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi ini berasal dari daerah Papua dengan judul Buaya Sakti.
Buku cerita rakyat Buaya Sakti ini menceritakan kisah hidup Towjatuwa dan istrinya yang tinggal di dekat Sungai Tami. Saat itu istri Towjatuwa tengah hamil tua dan hendak melahirkan. Tak berapa lama, perut istrinya mulai mulas. Karena panik, Towjatuwa bergegas ke rumah dukun beranak. Namun, proses kelahirannya tidak lancar. Bayinya sulit keluar.
Si dukun berpesan agar Towjatuwa mencari batu hitam di Sungai Tami yang katanya bisa membantu proses kelahiran bayi dan mampu meredakan rasa sakit. Towjatuwa terus mencari batu sesuai ciri-ciri yang diucapkan dukun; batunya hitam, berbentuk segitiga dan tajam.
Namun, meski Towjatuwa sudah mengitari Sungai Tami berkali-kali ia tetap belum menemukan batu yang dimaksud. Di tengah kebingungannya, Towjatuwa mendengar suara gaib dari belakangnya. Sontak, ia ketakutan. Ternyata suara itu muncul dari seekor buaya sangat besar yang tubuhnya dipenuhi bulu-bulu kasuari. Bulu-bulu itu mengembang tiap kali ia melangkah. Buaya sakti itu bernama Watuwe.
Buaya tersebut menanyakan apa yang sedang dicari Towjatuwa di Sungai Tami. Towjatuwa menceritakan semuanya kepada Watuwe. Watuwe pun mendengarkan dengan seksama. Akhirnya, Watuwe menyuruh Towjatuwa pulang, ia akan segera berangkat ke rumah Towjatuwa untuk membantu proses kelahiran anaknya.
Saat malam hari, perut istri Towjatuwa kembali sakit. Lagi-lagi Towjatuwa kebingungan dan menagih janji Watuwe yang hendak datang ke rumahnya. Tak berlangsung lama, Watuwe datang menepati janji.
Watuwe mencabut selembar bulu kasuari dari tubuhnya, lalu mengibaskannya ke perut istri Towjatuwa. Tak disangka, seketika perut istri Towjatuwa tak lagi sakit dan anaknya kemudian segera lahir.
Sebagai ungkapan terima kasih kepada Watuwe, ia dan anak keturunannya berikrar tidak akan pernah memburu buaya di Sungai Tami. Bahkan, Towjatuwa dan keturunannya akan selalu menjaga buaya-buaya di Sungai Tami dari ancaman para pemburu.
Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita rakyat ini adalah pertolongan kadang datang dari tangan yang tak terduga. Jangan meremehkan bantuan dari siapa pun. Balaslah kebaikan yang kamu terima dengan melakukan kebaikan kepada sesama.
Selamat membaca dan balaslah kebaikan orang lain dengan kebaikan yang setimpal!
Identitas Buku
Judul: Buaya Sakti (Seri Cerita Rakyat 37 Provinsi)
Penulis: Dian K.
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Cetakan: I, April 2023
Tebal: 38 Halaman
ISBN: 978-623-04-1037-6
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Temukan Potensi Diri dan Kekuatan Pikiran dalam Buku Mind Power Skills
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
-
Ulasan Buku Quiet Karya Susan Cain: Kekuatan Seorang Introvert
-
Ulasan Novel A Pocket Full of Rye: Pengkhianatan dan Keserakahan Keluarga
Ulasan
-
Review The Monkey: Film Horor yang Bikin Kamu Ngecek Bawah Tempat Tidur!
-
Ulasan Film Petak Umpet, Kisah Legenda Horor Hantu Wewe Gombel
-
Review Film That They May Face the Rising Sun: Sederhana tapi Begitu Lembut
-
Ulasan Film With You in the Future, Saat Jatuh Cinta pada Orang yang Tepat
-
Review The Residence: Drama Kriminal di Gedung Putih yang Bikin Ketagihan
Terkini
-
Prabowo Sibuk Gaungkan 'Indonesia Cerah', Sementara Rakyat Masih Gigit Jari
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Inspirasi Ki Hajar Dewantara: 'Manual Guide' Bidang Pendidikan dan Politik
-
Tamat Malam Ini, 7 Pemain Drama The Art of Negotiation Ucapkan Terima Kasih
-
Perampasan Aset Koruptor: Keadilan yang Tidak Boleh Dikompromikan