Cantik, cerdas, juara kelas, dan menjadi populer di tengah-tengah circle-nya adalah sejumlah privilese yang dimiliki sosok gadis bernama Kirana. Hidupnya nyaris sempurna sebelum sebuah tragedi malang menimpanya sesaat sebelum kelulusan SMA.
Di saat teman-temannya mulai was-was menanti detik-detik menjelang ujian nasional, ia malah terjebak kecemasan menghadapi kehamilannya sendiri!
Mati-matian ia berupaya menyembunyikan aib yang menimpa dirinya. Impiannya yang ingin berkuliah di fakultas kedokteran UI terancam gagal karena harus menghadapi kehamilan yang kian hari makin tidak mudah dilalui.
Hingga pada akhirnya, di usia kehamilan 6 bulan, Kirana pingsan saat ujian praktek olahraga.
Saat berada di rumah sakit, rahasia yang disimpan oleh Kirana pun terkuak. Orang tuanya marah besar, dan ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya dikeluarkan dari sekolah.
Saat membaca cerita ini, saya jadi teringat beberapa scene dalam film Dua Garis Biru yang mengangkat topik yang sama. Kehamilan di luar nikah akibat pacaran yang kebablasan.
Di luar dari topik seputar kehidupan sekolah hingga romansa ala remaja yang diangkat dalam novel berjudul 'Dark Love' ini, poin utama yang sepertinya hendak disampaikan oleh Ken Terate selaku penulis adalah pesan-pesan mengenai pentingnya edukasi seks bagi remaja.
Hal yang tak kalah menarik adalah tokoh yang mengalami peristiwa nahas tersebut adalah siswi berprestasi seperti Kirana. Di sini, penulis seolah menyampaikan bahwa fenomena pergaulan bebas itu bisa menimpa siapa saja.
Kirana yang merupakan gadis yang cerdas dan berasal dari keluarga terpandang tentu sudah paham mengenai batas-batas moral yang harus ia lakoni dalam pergaulan.
Tapi godaan, peluang, dan kesempatan yang terbentang di hadapan mata membuatnya penasaran untuk menerobos aturan tersebut.
Terlebih, ia melakukannya dengan sosok yang ia sebut sebagai My Prince, yang juga merupakan seorang siswa berprestasi di sekolahnya.
Sebenarnya saya cukup dibuat greget dengan dua tokoh yang digambarkan sebagai siswa dan siswi yang dinilai cerdas tersebut.
Pertanyaan saya, kok bisa sih mereka ceroboh dan kebablasan seperti itu, padahal mereka sama-sama well-educated dan tentu bisa menggunakan otaknya untuk berpikir? Paling tidak, kenapa tidak kepikiran untuk memakai alat kontrasepsi demi mencegah kehamilan?
Nah di akhir cerita, pertanyaan saya terjawab dengan menilik sudut pandang seorang remaja 17 tahun yang polos dan merasa enggan "mempermalukan diri" dengan membeli alat kontrasepsi tersebut.
Kirana dan sosok yang ia sebut sebagai My Prince hanyalah gambaran 2 remaja cerdas namun sayangnya amat lugu dan polos mengenai pergaulan. Dan saat rasa penasaran mengenai ketertarikan dengan lawan jenis membelit mereka, mereka tidak mampu lagi berpikir jernih.
Secara umum, sebagai novel teenlit, novel ini amat menarik. Sebuah cerita mengenai kehidupan remaja yang sarat dengan pesan moral yang layak untuk direnungkan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Seni Mencintai Diri Sendiri, Rahasia untuk Sembuhkan Luka Batin
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Kumpulan Cerpen tentang Sisi Gelap Pernikahan
-
Ulasan Novela 'Asrama', Kesepian yang Menghuni Kepala Seorang Perempuan
-
Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Hati di Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri'
-
Ulasan Buku Babak Belur Dihajar Realita, Teman Buat Sambat tentang Hari Ini
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Turtles all The Way Down: OCD dan Pencarian Sang Miliarder
-
Ulasan Novel Resign: Kisah Karyawan yang Terjebak dalam Tekanan Pekerjaan
-
Ulasan Novel 'Pasta Kacang Merah', Kisah Persahabatan Beda Generasi
-
Ulasan Buku The Story of My Life: Kisah Perempuan dengan Netra yang Menginspirasi
-
Ulasan Novel Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 2, Kisah Fantasi yang Penuh Makna
Ulasan
-
Ulasan Film Thailand Ghost Lab, Premis Ciamik, Ending Kurang Menarik
-
Ulasan Novel Hujan Karya Tere Liye: Menemukan Harapan di Tengah Kesedihan
-
Ulasan Buku Seni Mencintai Diri Sendiri, Rahasia untuk Sembuhkan Luka Batin
-
Ulasan Buku Seni Memahami Anak: Mendalami Perkembangan Emosional Anak
-
Ulasan Novel Turtles all The Way Down: OCD dan Pencarian Sang Miliarder
Terkini
-
Sikat Australia 3-1, Indonesia Tatap Babak Semifinal Piala AFF Futsal 2024
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
-
Semakin Horor Gaji Guru Honorer, Jeritan Hati dari Balik Dinding Kelas
-
Hadapi Jepang, Peluang Timnas Indonesia Menang Cuma 40 Persen?
-
Venom 3 Kembali Puncaki Box Office Usai Debut Here Turun di Posisi Kelima