Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rie Kusuma
Cover Peter dan Kotak Jahit Ajaib.[Ipusnas]

Tak ada kerja keras yang tak membuahkan hasil. Seperti halnya tak ada kebaikan yang tak mendatangkan kebaikan lainnya. Ungkapan tersebut sepertinya cocok untuk disandingkan dengan kisah yang terdapat dalam novel anak Peter dan Kotak Jahit Ajaib. Buku terbitan Bhuana Ilmu Populer ini merupakan karya dari Hana Sutresno.

Tersebutlah, seorang penjahit muda bernama Peter yang menjalankan usaha turun-temurun dari sang kakek. Belakangan toko jahitnya sepi karena ada toko jahit baru milik Tuan Lazaro, yang terletak persis di depan toko jahit miliknya.

Suatu hari, ada seorang kakek mendatangi toko Peter. Ia ingin menjahitkan selimutnya yang sudah robek. Namun, sang kakek tidak memiliki uang. Peter dengan keramahan hatinya bersedia menjahitkan selimut sang kakek tanpa imbalan sepeser pun.

Selimut selesai. Sang kakek tampak sangat puas. Ia lalu memberikan sebentuk kotak kepada Peter sebagai tanda terima kasih. Meskipun Peter menolak, tapi toh sang kakek tua tetap meninggalkan kotak tersebut di toko jahit Peter.

Malam harinya, tiba-tiba kotak tersebut terbuka. Bermacam-macam alat jahit yang ada di dalamnya, hidup! Mereka lalu melompat keluar dari kotak tersebut.

Jarum pentul, pita ukur, gunting, dan jarum jahit berbicara satu sama lain. Mereka melihat ada gaun milik Lady Luciana yang belum selesai dikerjakan Peter. Penuh semangat, semua alat-alat menjahit tadi langsung bekerja dan mempercantik gaun tersebut.

Gaun cantik Lady Luciana segera menjadi buah bibir. Toko jahit Peter kembali ramai. Sebaliknya, toko jahit milik Tuan Lazaro menjadi sepi.

Selama ini, Tuan Lazaro mempekerjakan tiga keponakannya di toko jahit miliknya dengan hanya diberi imbalan makan malam. Clarissa, ponakannya yang tertua, ditugasi Tuan Lazaro untuk mencari tahu rahasia Peter, yang membuat toko jahitnya terkenal.

Tuan Lazaro mengancam akan mengirim adik-adik Clarissa, Tom dan Erick, ke panti asuhan jika Clarissa sampai gagal. Clarissa yang takut kehilangan adik-adiknya lalu nekat memanjat jendela toko Peter untuk menemukan rahasia besar lelaki muda itu.

Apa yang akan dilakukan Peter ketika menangkap basah Clarissa? Bagaimana nasib kedua adik Clarissa yang ditahan oleh Tuan Lazaro?

Membaca novel anak dengan nuansa magical fantasy seperti dalam buku ini, mendatangkan hiburan tersendiri bagi saya. Apalagi ketika melihat alat-alat jahit berterbangan dan mulai bekerja mempercantik gaun di toko Peter.

Saya yakin, pembaca belia juga akan sangat menikmati kisah dalam buku ini, karena selain menggunakan gaya bertutur yang mudah dimengerti, novel anak ini juga dilengkapi ilustrasi berwarna karya dari Savitri Widyadhari yang sangat menghidupkan cerita.

Sebagai novel anak setebal 148 halaman, buku Peter dan Kotak Jahit Ajaib juga sarat akan pesan moral, di antaranya: untuk selalu menebarkan kebaikan di mana saja dan pada siapa saja. Juga untuk selalu percaya bahwa setiap ujian kehidupan pasti akan berbuah manis pada akhirnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rie Kusuma