Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Alexander Joy
The Wild Robot (IMDb)

The Wild Robot adalah film animasi sci-fi yang disutradarai oleh Chris Sanders. Sanders adalah sutradara sukses di balik film-film animasi berkualitas dari Dreamworks Animation, seperti How to Train Your Dragon dan The Croods. 

Naskahnya diambil dari seri buku cerita karya Peter Brown. Film ini menampilkan suara dari banyak bintang terkenal, termasuk Lupita Nyong’O, Pedro Pascal, Kit Connor, Bill Nighy, Stephanie Hsu, Mark Hamill, Catherine O’Hara, dan Ving Rhames.

Sinopsis Film The Wild Robot

Di masa depan, robot berinisial ROZZUM Unit 7134, alias Roz (Nyong’O), terdampar di pulau terpencil yang dipenuhi satwa liar. Sang robot berusaha menemukan "majikan" dan misi yang harus ia jalankan agar bisa bekerja sesuai prosedur teknisnya. 

Lambat laun, robot itu sadar kalau alam liar bukanlah tempatnya. Namun, sebelum memutuskan untuk kembali ke pabriknya, Roz tanpa sengaja menemukan telur angsa dan menyadari misinya adalah merawat angsa tersebut.

Nuansa Lingkungan yang Kuat Sejak Awal Cerita

Sejak awal cerita, nuansa lingkungan sudah terasa begitu kuat. Tanpa sedikit pun eksposisi cerita di awal, seiring waktu kita paham kalau ini adalah masa depan setelah bumi dilanda bencana "global warming" yang dahsyat. 

Uniknya, ceritanya sama sekali nggak ada karakter manusia, cuma robot dan binatang. Dengan teknologi adaptifnya, robot itu bisa ngobrol sama satwa. Hal ini bikin ceritanya jadi lebih komunikatif, didominasi proses "parenting" antara Roz, Bright Bill (si angsa cilik), dan Fink (si rubah), kayak keluarga kecil. 

Lebih dari separuh durasinya, cerita fokus pada hubungan unik dan hangat antara robot dan satwa, sampai akhirnya konflik rutin muncul: robot pembelot versus perusahaan pembuatnya.

Mirip Wall.E, tapi Lebih Hangat dan Humanis

Kisahnya agak mirip dengan Wall.E (2008) dari Pixar yang juga mengangkat tema lingkungan. Walau Wall.E termasuk salah satu film animasi terbaik, tapi kehangatan "humanis" The Wild Robot adalah sesuatu yang nggak dimiliki film itu. 

Bicara soal parenting, film animasi Netflix, Ultraman Rising, juga menampilkan kisah serupa dengan karakter "ayah dan bayi" yang lebih unik, personal, dan penuh kehangatan. Hanya saja, hubungan antara Roz dan para satwa secara keseluruhan susah dicari tandingannya. 

The Wild Robot terasa lebih solid karena menggabungkan pesan keluarga dan lingkungan dengan sama baiknya.

Sentuhan Humanis dan Pesan Lingkungan yang Kuat

Kisah The Wild Robot punya sentuhan humanis antara robot dan satwa, ditambah pesan lingkungan dan keluarga yang kuat. The Wild Robot adalah tontonan komplit untuk keluarga dan segala usia, dengan kehangatan yang jarang ada di film sci-fi sejenis. 

Hanya satu kelemahan kecil dari kisahnya adalah absennya sosok manusia. Rasanya agak aneh ketika film menyampaikan pesan untuk manusia dan lingkungan, tapi nggak ada satu pun tokoh manusia di dalamnya. 

Walau bukan pencapaian besar, The Wild Robot tetap jadi salah satu film animasi lingkungan terbaik dalam beberapa dekade terakhir dan kandidat kuat buat Piala Oscar untuk film animasi panjang terbaik tahun depan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Alexander Joy