'No More Burnout' karya Weda S. Atmanegara adalah buku panduan praktis yang dirancang untuk membantu pembaca mengatasi rasa lelah mental dan emosional yang kerap melanda di tengah tekanan hidup dan tuntutan pekerjaan.
Buku ini sangat relevan bagi siapa saja yang merasa terjebak dalam rutinitas melelahkan dan sulit menemukan keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi.
Di awal buku, Weda S. Atmanegara menjelaskan secara mendalam tentang apa itu burnout dan bagaimana hal ini berbeda dari kelelahan biasa.
Burnout bukan hanya sekadar merasa lelah, melainkan kondisi mental yang kompleks yang disertai dengan rasa putus asa, sinisme terhadap pekerjaan, dan penurunan efektivitas.
Penulis juga mengeksplorasi berbagai penyebab burnout, termasuk ekspektasi yang terlalu tinggi, tekanan dari lingkungan kerja, serta ketidakmampuan untuk menetapkan batasan diri.
Dengan pendekatan yang empatik, ia mampu menggambarkan berbagai situasi yang memicu burnout, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian inti dari buku ini adalah kumpulan strategi praktis yang dapat diterapkan untuk mengatasi burnout dan mencegahnya terulang kembali.
Weda S. Atmanegara menyajikan teknik relaksasi, latihan mindfulness, serta cara menetapkan prioritas yang lebih sehat untuk mengelola pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Salah satu bab yang menarik adalah tentang pentingnya memahami dan merespons sinyal-sinyal tubuh yang sering kali diabaikan, seperti kelelahan fisik atau rasa cemas yang berlebihan.
Weda juga menekankan pentingnya menetapkan batasan diri, terutama bagi mereka yang sering merasa sulit untuk berkata "tidak" terhadap tuntutan pekerjaan.
Melalui berbagai latihan dan refleksi, pembaca diajak untuk mengevaluasi rutinitas harian mereka dan mengidentifikasi hal-hal yang paling berkontribusi terhadap stres dan kelelahan.
Salah satu kekuatan buku 'No More Burnout' adalah gaya penulisan Weda yang lugas dan mudah dipahami.
Penulis mampu menjelaskan konsep-konsep psikologis dengan cara yang tidak terlalu akademis, sehingga buku ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca, baik mereka yang sudah terbiasa dengan topik kesehatan mental maupun yang baru mulai tertarik mempelajarinya.
Weda juga menulis dengan nada yang penuh empati, seolah-olah ia berbicara langsung kepada pembaca yang sedang bergumul dengan burnout. Hal ini membuat 'No More Burnout' terasa seperti teman yang memahami kondisi kita dan memberikan nasihat dengan tulus.
Meskipun menawarkan berbagai strategi praktis, 'No More Burnout' kadang terasa kurang mendalam dalam pembahasannya mengenai teknik-teknik tertentu.
Beberapa pembaca mungkin mengharapkan lebih banyak studi kasus atau penjelasan lebih rinci tentang cara mengaplikasikan latihan-latihan yang disarankan.
Namun, bagi pembaca yang mencari panduan yang ringkas dan langsung ke inti, buku ini sudah cukup memadai.
Secara keseluruhan, 'No More Burnout' karya Weda S. Atmanegara adalah buku yang tepat bagi siapa saja yang merasa terjebak dalam siklus kelelahan dan ingin menemukan kembali keseimbangan hidup.
Melalui pendekatan empatik dan solusi yang mudah diikuti, Weda berhasil memberikan panduan yang relevan dan inspiratif dalam mengatasi burnout.
Buku ini mengingatkan kita bahwa pemulihan bukanlah proses instan, tetapi dengan kesadaran dan upaya yang konsisten, kita bisa mencapai kondisi mental yang lebih sehat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Buku The Productive Muslim: Menggabungkan Iman dalam Produktivitas Muslim
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
-
Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Kacau dalam Buku How To B Happy
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik
Artikel Terkait
-
Pemerintah Janji Lebih Serius Tanggapi Masalah Kesehatan Mental pada Masyarakat
-
Tanamkan Sikap Jujur dan Tanggung Jawab dalam Buku Bertajuk Kio Si Penjaga Lumbung
-
Ulasan Buku The Book of Imaginary Beliefs, Kumpulan Quotes yang Menyentuh Hati
-
Jaga Kesehatan Mental, Apakah Biaya Konsultasi Psikolog Ditanggung Asuransi?
-
Magicamore Arancini: Ngilernya Masakan Magic yang Dibalut Cerita Kelam
Ulasan
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
-
Review Film Menjelang Magrib 2: Cerita Pemasungan yang Bikin Hati Teriris
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
Terkini
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat