Novel 'Lentera Senja' karya Alfia Ramadhani berkisah tentang Zayyan, TNI yang sedang berjuang untuk mendapatkan cinta sejatinya. Saat itu ia baru saja selesai menjalankan ibadah umroh.
Saat Zayyan mendapat paket untuk wisata religi di Hagia Sophia, Turki, untuk kali pertama dalam hidupnya lelaki ini langsung merasa kalau wanita yang ditemuinya di sana adalah jodohnya.
Namanya Haura, wanita yang bisa menggetarkan hati Zayyan. Oleh karenanya, ia pun mantap untuk memperjuangkan cintanya melalui jalan langit.
Novel 'Lentera Senja' karya Alfia Ramadhani mengusung genre religi. Konfliknya sangat ringan. Selain ada dua tokoh protagonis di atas, di novel ini juga ada Khanza, teman masa kecil Zayyan yang seharusnya dia lamar sebelum bertemu dengan Haura.
Namun sayang, pinangan Zayyan ditolak oleh, karena Khanza lebih memilih Zidan, sepupunya sendiri untuk menjadi pendamping hidup.
Meski konfliknya ringan, tapi novel ini cukup seru. Karena terjadi kecelakaan yang menyebabkan Zidan diakoma. Konflik batin pun membuat Khanza sedih sekaligus marah atas musibah ini.
Wanita itu merasa telah menjadi orang yang paling menderita. Hal ini juga lah yang membuat Khanza iri dan cemburu saat Zayyan menemukan cintanya, Haura.
Konflik batin yang dialami Khanza membuatnya menyalahkan Zayyan dengan berbagai alasan. Nggak heran kalau sosok Khanza sukses buat banyak pembaca kesal dan geregetan.
Sebagai seorang dokter, Khanza seharusnya tidak berbuat sejauh itu. Namun mungkin benar kata orang kalau cinta itu buta dan mudah membuat seseorang kehilangan akal sehat.
Novel ini punya sebab akibat yang jelas. Lalu pemecahan masalahnya juga diungkap semua orang penulis. Amanatnya pun jelas.
Karena di akhir cerita, semua masalah yang terjadi membuat masing-masing karakter mendapat 'ganjaran' dan semua perbuatan mereka ketahuan. Termasuk Khanza.
Meski begitu, rasanya ganjaran Khanza terlalu ringan. Karena dia bisa begitu saja dimaafkan tanpa mendapat balasan dan dampak yang sesuai dengan perbuatannya.
Walau begitu, 'Lentera Senja' karya Alfia Ramadhani termasuk novel religi, yang cocok cocok untuk bacaan sekali duduk. Bagi penyuka genre ini kalian harus ikut merasakan keseruannya karena alurnya sangat ringan dan mudah dipahami tanpa harus membuatmu banyak berpikir.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
-
Lovelyz "November": Kamu sebagai Tujuan Hidup yang Tidak Pernah Berubah
-
Drama Korea Virtuous Business: Ibu Polos yang Dobrak Moral demi Ekonomi Keluarga
-
Jawaban Pertanyaan Hidup di Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
Ulasan Novel Dari Arjuna untuk Bunda, Kisah Luka Seorang Anak
-
Ulasan Novel Hantu di Rumah Kos, Banyak Logika Janggal yang Bikin Galfok
-
Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu dalam Novel 'Ten Years Challenge'
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?