Bayangkan film animasi tanpa satu kata pun yang terucap. Kedengarannya aneh, kan? Tapi begitulah Flow, sebuah film animasi dari Latvia yang benar-benar beda dari yang lain.
Disutradarai oleh Gints Zilbalodis, film ini telah menarik perhatian di berbagai festival film bergengsi, bahkan menjadi kandidat untuk Oscar.
Jadi, apa yang membuat Flow begitu istimewa?
Film ini berkisah tentang seekor kucing hitam yang berjuang bertahan hidup dari naiknya air laut. Petualangannya membawa ia bertemu dengan berbagai binatang lain seperti kapibara, anjing, lemur, burung sekretaris, dan paus.
Di tengah dunia yang hancur, mereka menemukan kedekatan dan hubungan yang mendalam. Mereka melintasi reruntuhan peradaban manusia, yang memberi latar unik pada kisah mereka.
Menonton film tanpa dialog memang menantang, terutama bagi penonton biasa. Bahkan, banyak penonton yang meninggalkan bioskop sebelum filmnya selesai.
Jangan salah sangka, Flow bukanlah film animasi yang cocok untuk semua usia, termasuk anak-anak.
Ada banyak pertanyaan yang mungkin muncul saat menonton: Mengapa dunia mereka hancur? Di mana manusia? Mengapa air laut bisa naik drastis?
Kisah ini penuh dengan simbolisme yang mengharuskan penonton untuk berpikir lebih dalam.
Flow juga sedikit mengingatkan kita pada cerita The Wild Robot, hewan-hewan dari berbagai latar belakang harus bersatu untuk bertahan hidup.
Mungkin juga terinspirasi oleh kisah Nabi Nuh, dengan tokoh burung sekretaris yang memimpin perjalanan mereka.
Visual Flow juga tidak kalah memukau. Animasi dengan warna lembut dan penggambaran karakter yang alami memberikan nuansa yang unik.
Pergerakan kamera yang dinamis, sering mengikuti kucing dari bawah air hingga ke permukaan, memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa.
Dengan cerita yang dalam dan visual yang memikat, Flow menawarkan pengalaman yang jarang ditemukan dalam film animasi. Siapa tahu, film ini bisa mengikuti jejak The Boy and the Heron yang memenangkan Oscar tahun lalu.
Tahun ini, banyak film animasi hebat seperti Inside Out 2, Kung Fu Panda 4, dan Moana 2 yang juga menarik. Mari kita lihat, apakah Flow mampu bersinar di ajang Oscar nanti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Ditto, Kisah Cinta Remaja di Tahun Berbeda
-
Ulasan Film We Have a Ghost, Kisah Hantu Misterius Penunggu Rumah
-
Ulasan Film Jin Qorin: Kisah Horor Jin Pendamping Manusia
-
Ulasan Film Diponegoro 1830, Akhir Kisah Penangkapan Pangeran Diponegoro
-
Ulasan Film Dungeons & Dragons Honor Among Thieves, Aksi Mencuri Relik
Artikel Terkait
-
Review Film Agatha All Along, Ambisi Dapatkan Kembali Kekuatan Sihir
-
Review Film Lansky, Kisah Perjalanan Mafia Legendaris yang Haus akan Kekuasaan
-
Review Film The Hating Game, Romansa Kantor yang Berawal dari Benci Menjadi Cinta
-
Review Film Perewangan: Teror Mistis dalam Pesugihan Rumah Makan!
-
Gokil! Bali International Film Festival Diakui Berkualitas Oscar
Ulasan
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
-
Mengenal Eksotika Jabal Magnet: Barisan Bukit Memukau di Dekat Kota Madinah
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
Terkini
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI
-
Bukan Kaleng-Kaleng! 5 Laptop 7-10 Jutaan Paling Worth It Tahun Ini