'Untukmu yang Paling Berharga' adalah sebuah buku self-help asal Korea Selatan. Buku karya Hankyung Jung ini membahas tentang keajaiban hidup yang terjadi pada hari ini, yang sering kali kita abaikan.
Mengapa kita abai dengan hal-hal berharga yang sudah kita miliki? Menurut penulis, kebanyakan di antara kita tengah hidup dalam pandangan-pandangan orang lain.
Lewat buku ini, Hankyung Jung menuangkan pikirannya tentang cara berdamai dengan banyak pandangan bias sehingga kita bisa lebih banyak mengapresiasi hal-hal positif dalam kehidupan.
Hankyung Jung juga menegaskan bahwa siapa pun selalu memiliki sisi berharga yang layak untuk diapresiasi.
Bentuk apresiasi tersebut dibagi atas 5 bab dalam buku ini, yakni untuk kita, diriku, dirimu, cinta, dan perpisahan.
Saat membaca buku ini, ada sebuah pembahasan yang menurut saya menarik tentang crown shyness (mahkota malu), yakni fenomena ketika pepohonan di hutan saling menjaga jarak secukupnya agar pohon lain mendapatkan ruang untuk sinar matahari yang cukup.
Jika dikorelasikan dengan hubungan antarmanusia, sebagaimana pohon, kita juga butuh jarak yang sehat antara satu dan yang lainnya agar bisa bertumbuh dengan baik.
Hal yang menjadi persoalan, terkadang dengan dalih amat menyayangi seseorang, kita selalu ingin berada di dekatnya dan tidak ingin berpisah walau sebentar saja.
Padahal kita butuh ruang pribadi yang proporsional sekalipun kita sedang menjalani hubungan yang amat dekat dengan orang lain.
Terinspirasi dari crown shyness yang dipaparkan penulis ini, saya malah berpikir bahwa mengambil jarak sejenak, dalam artian yang sebenarnya (bisa dikaitkan juga dengan long distance relationship) itu justru bisa memperkuat ikatan kita bersama seseorang yang dicintai. Sebab dengan jarak tersebut, kita jadi lebih mindful memaknai kehadiran dan betapa berharganya seseorang.
Memandang seseorang dari kejauhan bisa membuat kita memiliki gambaran yang lebih utuh tentang orang tersebut. Tapi tentu saja hal ini baru bisa dilakukan apabila kita bisa menjaga komitmen masing-masing.
Selain hal di atas, masih banyak hal-hal berharga yang disampaikan oleh penulis lewat buku ini. Bagi yang sedang ingin mencari bacaan yang hangat dan menenangkan, Untukmu yang Paling Berharga ini bisa menjadi rekomendasi bacaan untuk mengisi waktu luang!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Woo Da Vi Akui Kecewa dengan Ending Karakternya di Drama Korea 'Jeongnyeon'
-
Ulasan Novel Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna Karya Najelaa Shihab
-
Ulasan Novel 11.11: Kisah Cinta yang Berawal dari Mitos Angka 11.11
-
Penuh Momen Hangat! Ulasan Buku 'Papomics: Cerita Para Ayah dalam Komik'
-
Ulasan Novel Just You and Me: Kisah Cinta yang Berawal dari Kesalahpahaman
Ulasan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
-
Review Film Tukar Takdir: Kisah Penyintas yang Menyayat Hati!
-
Review Film Rangga & Cinta: Sekuel AADC yang Lebih Emosional dan Musikal!
Terkini
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
Kabar Buruk dari Jakarta! Udara Pagi Ini Resmi Masuk Peringkat 5 Terburuk di Dunia
-
Reunian! Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tampil Bareng di Serial Netflix
-
Bucin Tetap Jalan, Cuan Ikut Aman: Tips Nabung Bareng Pacar
-
El Rumi Unggah Foto Fitting Baju Adat, Warganet: Prewed Gak Sih?