Ketika kita membahas tentang peran para ibu dalam pengasuhan anak, kita mungkin tidak akan kehabisan tema yang menarik untuk dibahas.
Namun, ketika yang dibahas adalah peran ayah, khususnya dalam membersamai tumbuh kembang anaknya, barangkali kita tidak menemukan cerita sebanyak momen bersama ibu.
Hal tersebut tak lepas dari stereotip bahwa tugas pengasuhan adalah kewajiban dari seorang ibu. Sementara para ayah kadang terlalu sibuk dengan urusan mencari nafkah sehingga mengesampingkan waktu berkualitas bersama anak-anak.
Meskipun hal di atas adalah sebuah fenomena memiriskan yang kerap kita saksikan pada keluarga yang fatherless, namun ternyata tak sedikit juga para ayah yang telah memiliki kesadaran untuk mengambil peran dalam mengasuh anak.
Contohnya bisa kita simak dalam buku berjudul 'Papomics: Cerita Para Ayah dalam Komik'. Papomics ini adalah perkumpulan para ayah komikus yang terdiri atas Haris Nurfadhilah, Harry Martawijaya, Muhammad Nurul Islam, dan Oyasujiwo.
Lewat buku ini, Papomics mengilustrasikan pengalaman lucu, menggemaskan, dan mengharukan dari kisah para ayah saat menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.
Misalnya momen kacaunya rumah dan randomnya kelakuan para ayah yang dititipkan anak saat ibu sedang pergi. Atau saat ayah selalu punya ide bermain yang seru untuk dikerjakan. Ada pula momen-momen ketika ayah pulang bekerja, yang selalu bawa oleh-oleh dan mendapatkan 'kejutan' dari anak-anak saat memasuki pintu rumah.
Hal tersebut seakan membenarkan sebuah quotes yang disematkan oleh Papomics pada halaman pertama, bahwa "dad is a son's first hero, and a daughters's first love".
Segala momen para ayah tersebut diilustrasikan oleh Papomics dengan sangat manis dan hangat. Membaca komik ini seperti sedang mengenang masa-masa bahagia saat bersama ayah. Semua momennya begitu relatable dan mengharukan.
Lewat komik ini, Papomics berhasil membuktikan bahwa di luar sana masih banyak ayah yang benar-benar menjalankan perannya dengan baik.
Jadi, bagi para pembaca yang ingin bernostalgia dengan masa-masa bersama ayah, atau mungkin sekedar ingin meresapi makna tentang kehadiran ayah, cerita para ayah dalam komik ini bisa menjadi bacaan selingan yang lucu sekaligus mengharukan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
-
Tidak Ada Buku di Rumah Anggota DPR: Sebuah Ironi Kosongnya Intelektualitas
-
Intelijen Dunia Maya: Upaya Netizen Indonesia dalam Menjaga Demokrasi
-
Ulasan Buku Wise Words for Smart Women, 100 Motivasi untuk Perempuan Cerdas
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Just You and Me: Kisah Cinta yang Berawal dari Kesalahpahaman
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Ulasan Novel The Name of The Game: Membongkar Topeng Toxic Masculinity
-
Jawaban Pertanyaan Hidup di Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat