Novel Beautiful Broken Love karya Shanora Williams adalah kisah yang menyentuh hati tentang kehilangan, pemulihan, dan kesempatan kedua untuk menemukan cinta.
Tokoh utamanya, Davina Klein-Roberts, menghadapi kesedihan mendalam setelah kematian mendadak suaminya, Lew. Dalam upayanya untuk mengalihkan rasa sakit, Davina sepenuhnya fokus pada bisnis perawatan kulit miliknya, Golden Oil Co. Bisnis ini tidak hanya menjadi pengungsi tetapi juga menjadi sumber kekuatan untuk melanjutkan hidup.
Dalam proses kemajuan bisnisnya, Davina bertemu dengan Deke Bishop, seorang pemain NBA yang ia incar untuk menjadi duta merek. Pertemuan mereka awalnya bersifat profesional, namun perlahan-lahan berkembang menjadi hubungan yang lebih pribadi.
Deke, dengan karisma dan pengertiannya, menjadi sosok yang membantu Davina menghadapi rasa bersalah yang ia rasakan karena membuka diri pada cinta baru.
Hal yang menarik dari cerita ini adalah cara Shanora Williams menyampaikan emosi melalui karakter-karakternya. Davina digambarkan sebagai sosok wanita tangguh yang meski sedang terluka, tetap berusaha untuk maju.
Di sisi lain, Deke bukan hanya pria yang menarik dengan pesona atlet bintang, tetapi juga seseorang yang memiliki luka emosional dari masa lalunya. Hubungan mereka tidak sempurna, tetapi justru inilah yang membuat cerita terasa realistis dan menyentuh.
Selain itu, Williams menyeimbangkan narasi antara tema kesedihan dan kebahagiaan dengan baik. Dialog-dialog antara Davina dan Deke terasa natural dan memberikan ruang bagi pembaca untuk terhubung dengan karakter-karakter ini. Adegan-adegan romantis juga disajikan dengan elegan tanpa kehilangan unsur emosional yang menjadi inti cerita.
Namun, fokus yang lebih besar pada perjalanan Davina terkadang membuat penyembuhan Deke terasa kurang tereksplorasi. Meskipun begitu, hal ini tidak terlalu mengurangi kekuatan cerita secara keseluruhan. Williams juga memberikan sentuhan personal dalam novelnya, membuatnya semakin autentik.
Menurut saya, Beautiful Broken Love adalah novel yang indah dan menggugah perasaan. Shanora Williams berhasil menyampaikan pesan bahwa kehilangan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk menemukan kekuatan baru. Novel ini sangat direkomendasikan bagi pencinta kisah romansa yang realistis, penuh makna, dan menginspirasi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Pusaka Candra: Kisah Politik, Mitos, dan Cinta Keraton Abad 17
-
Intrik Kuasa dan Cinta Terlarang dalam Novel Kaisar
-
Ulasan Sweet Disguise, Perjalanan Menguak Korupsi Lewat Penyamaran
-
Perjuangan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Novel Senja di Sudut Rumah Sakit
-
Romansa dan Luka Masa Lalu dalam Novel Reuni Berdarah 1995
Artikel Terkait
-
Menyesali Pilihan Hidup di Masa Lalu dalam Novel The Book of Two Ways
-
Ulasan Novel Teka-Teki Sabita, Perjalanan Cinta dan Dilema Remaja
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Ulasan Novel 'Beautiful World, Where Are You': Menggali Makna Hidup dan Cinta
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
Ulasan
-
Hada Cable Car Taif: Menyusuri Pegunungan Al-Hada dari Ketinggian
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Ulasan Drama Love in the Clouds: Takdir yang Tidak Pernah Melepaskan
Terkini
-
CERPEN: Banjir di Hari Pernikahan
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Bagaimana Budaya Membentuk Cara Kita Berpikir dan Merasa
-
Udah Rajin Nge-gym tapi Hasilnya Zonk? Jangan-jangan 7 'Blunder' Ini Biang Keroknya!