Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Akramunnisa Amir
Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Lowa (Goodreads)

'Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Lowa' adalah sebuah novela karya Faisal Oddang. Novela ini bercerita tentang sosok Raymond Carver yang tiba-tiba datang menemui sosok 'kamu' yang berprofesi sebagai seorang penulis.

Peristiwa tersebut cukup mengherankan. Sebab, 30 tahun yang lalu, Raymond Carver telah lebih dahulu diberitakan meninggal dunia karena kanker paru-paru. Lantas saat ini, Ray (begitu kerap ia disapa) menemui sosok 'kamu' dan meminta agar ia dibunuh.

Terungkaplah bahwa apa yang terjadi 30 tahun yang lalu hanyalah sebuah skandal berita bohong demi mematikan identitas dari Raymond Carver yang saat itu sudah tidak ingin menjadi siapa-siapa. Ia ingin sepenuhnya lepas dari nama besarnya sebagai seorang penyair dan cerpenis tersohor di Amerika.

Saat Ray dihantui perasaan bersalah karena telah menghilangkan nyawa kekasihnya, ia pun menyuruh kamu untuk merancang sebuah skenario pembunuhan bagi dirinya. Di saat kamu tengah pusing memikirkan lanjutan naskah novel yang telah kamu ketik, Ray membuat situasi yang kamu alami terasa semakin runyam.

Bagaimana kamu menyusun rencana kematian Ray agar tidak ketahuan polisi dan dia bisa mati dengan tenang? Lalu, bagaimana kamu akan melanjutkan naskah novelmu yang telah beberapa kalo ditagih oleh editor? Lantas, mengapa Ray pada akhirnya mati karena terkubur mi instan?

Jawaban atas tiap pertanyaan tersebut sungguh mengejutkan. Di akhir novela ini, Faisal Oddang menyuguhkan banyak plot-twist yang sungguh tidak tertebak. Bahkan terkesan membingungkan dan butuh analisa mendalam untuk mengaitkan hubungan antara satu tokoh dan tokoh lainnya. Belum lagi dengan adanya realitas yang saling tumpang tindih.

Saya cukup dibuat pusing saat memikirkan tokoh mana yang sebenarnya fiktif (meskipun semua tokoh dalam novela ini memang fiktif belaka). Dalam artian, cerita ini memuat fiksi di dalam fiksi.

Sosok kamu merupakan seorang penulis yang bertemu dengan Ray yang merupakan penulis senior. Lalu kamu menciptakan sebuah novel dengan tokoh utama yang juga seorang penulis. Nah, sampai di sini bisa ditebak betapa membingungkannya cerita ini, kan?

"Jadi, aku Clevie tokoh yang kamu ciptakan dalam novelmu —dan kamu adalah kamu, tokoh yang Clevie ciptakan dalam novelnya."
(Hal. 107)

Secara umum, ide ceritanya sangat unik dan page turning dari halaman pertama hingga halaman terakhir. Dari novela ini, saya juga baru tahu tentang siapa itu sosok Raymond Carver. Melalui ide kreatif dari Faisal Oddang, sepenggal perjalanan dari sosok Ray yang fenomenal di kalangan sastrawan ini menjadi sebuah cerita menarik yang sarat humor pahit hingga sindiran satire terhadap hidup.

Berikut salah satu kutipan yang bagi saya cukup berkesan dalam buku ini:

"Mereka datang bukan untuk berkabung, ya, orang-orang di pemakaman itu. Kurang lebih, mereka datang untuk dirinya sendiri: agar mereka ingat, mereka akan mati"
(Hal. 74)

Demikianlah ulasan singkat mengenai novela Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Lowa. Bagi pembaca yang menyukai novel dengan ide cerita yang surealis, novel ini bisa menjadi rekomendasi bacaan yang menarik untuk disimak!

Akramunnisa Amir