Buku 'Lentera Ilmu: Catatan-Catatan Dunia Buku' karya Najibah Abu Bakar adalah sebuah karya yang sangat berharga bagi para penggemar buku, terutama mereka yang ingin lebih memahami dan menghargai dunia membaca.
Buku ini berisi 25 artikel yang membahas berbagai aspek dunia literasi, mulai dari keajaiban buku sebagai medium ilmu hingga peran perpustakaan dan kedai buku sebagai benteng pengetahuan.
Salah satu hal yang sangat menarik dalam buku ini adalah bagaimana penulis mengajak pembaca untuk merenung tentang peranan buku dalam kehidupan modern yang serba digital ini.
Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi dan informasi instan, buku dan perpustakaan sering kali dianggap sebagai hal yang sudah usang atau ketinggalan zaman.
Namun, Najibah Abu Bakar menegaskan bahwa buku tetap memiliki posisi yang sangat penting dalam mendidik dan membentuk akal budi, serta dalam menginspirasi kita untuk terus berkembang.
Dengan bahasa yang mengalir dan memesona, penulis berhasil menghidangkan juadah kata-kata yang memikat dan mengajak pembaca untuk terus meluangkan waktu untuk mencintai ilmu dan memperdalam kecintaan terhadap membaca.
Melalui 'Lentera Ilmu', pembaca diajak untuk meninjau kembali arti penting membaca dalam kehidupan kita.
Buku ini tidak hanya mengajak kita untuk mencintai buku sebagai media pengetahuan, tetapi juga untuk mengenang bagaimana buku-buku dan literasi telah menjadi faktor penentu dalam sejarah dan peradaban manusia.
Najibah dengan cerdas menghubungkan pengalaman pribadi dalam buku ini, menceritakan bagaimana dunia buku telah mengubah hidupnya.
Beliau memulai perjalanannya sebagai seorang pembaca blog, yang akhirnya membawanya pada dunia buku dan kepustakawanan. Kisah pribadinya ini tidak hanya membuat tulisan menjadi lebih manusiawi dan menarik, tetapi juga memberikan pembaca rasa kedekatan dengan penulis.
Di antara tema menarik yang dibahas dalam buku ini adalah tentang bagaimana membaca itu harus berkembang seiring waktu.
Penulis menyarankan agar pembacaan tidak hanya terfokus pada hiburan semata, tetapi harus ada peningkatan dan tantangan dalam memilih bacaan.
Membaca buku yang lebih berat dan menantang, menurut Najibah, adalah salah satu cara untuk memperkaya pengetahuan dan memperluas wawasan.
Buku ini juga memberikan informasi tambahan tentang fenomena dalam dunia buku yang jarang diketahui, seperti aforisme, yaitu koleksi kata-kata bijak dari tokoh terkenal, serta fenomena foxing, yakni kondisi buku yang menguning akibat penyimpanan yang kurang tepat.
Dengan gaya penulisan yang ringan dan penuh informasi bermanfaat, 'Lentera Ilmu' adalah bacaan yang sangat cocok bagi siapa saja yang ingin lebih mencintai buku dan membaca dengan lebih serius.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Belajar Self-Love dari Buku Korea 'Aku Nggak Baper, Kamu Yang Lebay'
-
Novel Stranger, Kisah Emosional Anak dan Ayah dari Dunia Kriminal
-
Potret Kekerasan Ibu-Anak dalam Novel 'Bunda, Aku Nggak Suka Dipukul'
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Perantau' Karya Gus tf Sakai, Butuh Baca Ulang untuk Memahami
-
Ulasan Buku Tanda Cinta dari Sam, Kisah Mengenai Sibling Rivalry Antaranak
-
Persiapan Teknik Menjadi Dai dan Khatib dalam Buku Titian Menuju Takwa
-
Lika-liku Pencarian Jodoh dalam Buku Cerpen Aisyah di Balik Tirai Jendela
-
Hadapi Fase Dewasa, Pelajaran Hidup dari "Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa"
Ulasan
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Review Film Sisu: Road to Revenge, Pahlawan Tua yang Tak Terkalahkan!
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
-
Ulasan Film Eleanor The Great: Kisah Pilu di Tengah Kebohongan
Terkini
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita
-
Yakob Sayuri Jadi Sasaran, Rasisme Masih Ada di Sepak Bola