Jika hidup adalah sebuah buku filsafat, maka ‘Cunk on Life’ adalah versi yang dicorat-coret dengan spidol berwarna neon. Yes! Dokumenter satir ini membawa kita pada perjalanan yang liar, penuh humor gelap, dan ironi yang akan membuatmu tergelak atau mengernyit, tergantung selera humormu sih.
Dipandu karakter Philomena Cunk (diperankan Diane Morgan), film ini mengulik tajuk besar seperti: Tuhan, filsafat, hingga fenomena media sosial, semuanya disajikan dengan gaya "kurang ajar" yang membuat penonton terus tertawa—atau geram pun merenungkannya.
Film ini adalah bagian dari semesta komedi mockumentary BBC yang digarap Charlie Brooker (Black Mirror), bekerja sama dengan sutradara Sam Ward dan diproduksi Studio Broke and Bones.
Oh iya, Dokumenter ini menggunakan narasi absurd saat menyentuh topik serius, dan itu menjadikannya tontonan unik yang nggak mudah dilupakan.
Satir yang Menggigit dan Berani
Di dunia yang sering kali terlalu serius, ‘Cunk on Life’ menawarkan sudut pandang fresh. Dengan gaya bertutur yang jenaka, sosok Philomena Cunk mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang konyol kepada para ahli.
Misalnya dia nanya: "Apa gunanya Tuhan menciptakan dinosaurus kalau mereka punah begitu cepat?" atau "Apakah internet adalah ciptaan jenius atau sekadar kesalahan besar manusia?"
Dialog seperti, "this disgusting soup of vomit from the penis finally kamikaze itself into a woman's ovum ... and ends her rights to choose," menjadi bukti keberanian film ini dalam menyentuh isu sensitif dengan pendekatan yang nggak biasa sih.
Meski vulgar, cara ini berhasil menelanjangi absurditas dalam pandangan dunia yang sering kita terima begitu saja. Ya nggak ya? Ups.
Sisi Menarik dari Film Cunk on Life
Satir dan humor gelap (dark comedy) membuat film ini berbeda dari dokumenter pada umumnya. Alih-alih menggurui, ‘Cunk on Life’ malah mengajak kita tertawa sambil memikirkan kembali hal-hal yang kita anggap serius.
Sebagai Philomena Cunk, aktris Diane Morgan berasa ngasih energi unik yang jadi daya tarik utama film ini. Karakternya polos tapi sinis, benar-benar ngasih lapisan humor yang menghibur.
Dengan sentuhan Charlie Brooker, film ini nggak hanya lucu, tapi juga diproduksi dengan kualitas tinggi. Visual, musik, dan narasinya pun menyatu, yang bikin pengalaman nonton jadi menarik.
Nggak Benar-Benar Sempurna Kok!
Ya, humor vulgar dan gaya satir yang digunakan mungkin terlalu provokatif untuk penonton konservatif atau religius. Jika kamu nggak siap melihat humor gelap tentang topik serius, film ini bisa terasa menyinggung, bikin naik darah gitu, alias kesal sendiri.
Dan kendatipun menarik, sayangnya beberapa pembahasan hanya digarap di permukaan. Jadinya tuh, buat penonton yang berharap konten atau pembahasan lebih dalam, mungkin jadi merasa kurang puas.
Hal yang jelas, ‘Cunk on Life’ itu dokumenter yang menantang kita untuk tertawa, bahkan ketika topik yang dibahas terasa "sakral". Dengan segala humor satir dan absurdnya, film ini tetap bisa jadi refleksi menarik tentang cara kita memandang kehidupan.
‘Cunk on Life’ sudah tersedia di Netflix sejak 2 Januari 2025. Namun, ingat ya, jika kamu termasuk orang yang mungkin nggak siap menerima hal-hal yang dibahas di dalamnya, jelas ini bukan tontonan yang tepat untukmu.
Skor: 3/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Review Film Legenda Kelam Malin Kundang: Menarik di Awal, Kendor di Akhir
Artikel Terkait
-
Ada IVE Hingga aespa, Netflix Bagikan Daftar Soundtrack XO KITTY Season 2
-
Nyanyi Sunyi dalam Rantang, Saat Film Jadi Cerminan Isu Hukum di Indonesia!
-
Bertema Keluarga, Klikfilm Siap Rilis Dua Film Baru pada 24 Januari Mendatang
-
Sinopsis dan Fakta Pengantin Setan, Film Erika Carlina Tayang Hari ini
-
Review Film He's all That: Kisah tentang Popularitas dan Cinta Sejati
Ulasan
-
Ulasan Buku "Brothers", Kenangan Kecil untuk Mendiang Sang Adik
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Review Film Sisu: Road to Revenge, Pahlawan Tua yang Tak Terkalahkan!
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
Terkini
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita