Buku "I Decided to Live As Myself" karya Kim Suhyun adalah sebuah karya inspiratif yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk pencarian jati diri, penerimaan diri, serta bagaimana menjalani hidup sesuai dengan nilai dan keinginan pribadi.
Buku ini termasuk dalam kategori self-help, tetapi disampaikan dengan gaya yang lebih reflektif dan puitis, membuat buku ini lebih menarik bagi mereka yang ingin menemukan motivasi tanpa merasa digurui.
Kim Suhyun mengemas buku ini dalam bentuk kumpulan esai singkat yang disertai dengan ilustrasi sederhana namun bermakna.
Setiap esai berisi refleksi penulis tentang kehidupan modern, tekanan sosial, ekspektasi orang lain, serta pentingnya mencintai dan menerima diri sendiri.
Buku ini bukan hanya memberikan motivasi secara umum, tetapi juga mengajak pembaca untuk lebih memahami diri mereka tanpa harus merasa terjebak dalam standar yang ditentukan oleh masyarakat.
Salah satu tema utama dalam buku ini adalah pentingnya menjadi diri sendiri. Kim Suhyun menyoroti bagaimana banyak orang merasa terbebani oleh harapan keluarga, tekanan teman sebaya, dan tuntutan sosial untuk menjadi "sukses" menurut standar tertentu.
Dalam esai-esainya, ia mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari memenuhi ekspektasi orang lain, melainkan dari keberanian untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang benar-benar berarti bagi diri sendiri.
Keunikan buku ini terletak pada penyampaiannya yang lembut dan menenangkan. Gaya bahasa yang digunakan Kim Suhyun sederhana, namun penuh makna.
Setiap halaman terasa seperti percakapan pribadi antara penulis dan pembaca, memberikan rasa kedekatan dan kenyamanan. Tidak ada nada menghakimi atau memaksa, hanya sekadar ajakan untuk merenung dan menerima diri sendiri dengan lebih lapang.
Selain itu, ilustrasi dalam buku ini juga menjadi nilai tambah yang membuat pembaca lebih terhubung dengan isinya. Ilustrasi-ilustrasi yang minimalis tetapi ekspresif membantu memperkuat pesan dalam setiap esai, menjadikannya tidak hanya sekadar kumpulan tulisan, tetapi juga pengalaman visual yang menyenangkan. Kombinasi antara kata-kata dan gambar menciptakan atmosfer yang menenangkan dan inspiratif.
Sebagai buku self-help yang lebih reflektif daripada instruktif, I Decided to Live As Myself cocok bagi mereka yang merasa lelah dengan tekanan hidup dan ingin membaca sesuatu yang menenangkan sekaligus memotivasi. Buku ini tidak memberikan solusi instan atau daftar langkah-langkah praktis untuk bahagia, tetapi lebih pada ajakan untuk memahami diri sendiri dan menerima perjalanan hidup dengan lebih ikhlas.
Secara keseluruhan, "I Decided to Live As Myself" adalah buku yang penuh kehangatan dan cocok untuk dibaca di saat-saat kita merasa lelah atau kehilangan arah.
Lewat bahasa yang lembut, pesan yang inspiratif, serta ilustrasi yang mendukung, buku ini menawarkan pengalaman membaca yang menyembuhkan dan menyentuh hati.
Bagi siapa pun yang sedang dalam proses menerima dan mencintai diri sendiri, buku ini bisa menjadi sahabat yang menenangkan dalam perjalanan tersebut.
Identitas Buku
Judul: Hidup Apa Adanya
Penulis: Kim Suhyun
Penerbit: Transmedia Pustaka
Tanggal Terbit: 1 Februari 2020
Tebal: 296 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
Penampilan Jang Wonyoung di Acara Pop-Up Innisfree Tarik Perhatian Netizen: Seperti Peri!
-
Sinopsis The Remarried Empress, Drama Korea yang Dibintangi Shin Min Ah dan Lee Jong Suk
-
5 Rekomendasi Serial Sabrina Zhuang yang Wajib Ditonton Penggemar C-Drama
-
Review Series The Queen Gambit: Perjalanan Anak Jenius di Atas Papan Catur
Artikel Terkait
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
Ulasan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Mengenal Puisi Sederhana Penuh Makna dalam Buku Perjamuan Khong Guan
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Review Film One to One - John and Yoko: Aktivisme, Seni, dan Politik
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling