'The Necromancer' menghadirkan babak baru yang semakin menegangkan dalam seri epik Michael Scott. Di buku keempat ini, ketidakpastian dan bahaya semakin mengemuka, memaksa Josh, Sophie Newman, Nicholas Flamel, serta Perenelle Flamel, untuk berhadapan dengan musuh-musuh yang semakin kuat dan intrik yang mengaburkan batas antara kepercayaan dan pengkhianatan.
Setelah perjalanan panjang, Josh dan Sophie akhirnya tiba di rumah, namun kedatangan mereka justru membawa kebingungan tentang masa depan.
Kedua remaja itu belum menguasai sihir yang mereka butuhkan untuk melindungi diri, ditambah lagi mereka kehilangan Scatty dan masih dikejar oleh Dr. John Dee.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan, bisakah mereka mempercayai Nicholas Flamel atau siapapun di sekitarnya?
Di Alcatraz, situasi semakin memanas. Dr. John Dee, yang selama ini meremehkan kekuatan Perenelle Flamel, menunjukkan bahwa kekuatannya tidak terkendali.
Di balik jeruji penjara, tersembunyi monster-monster yang siap dilepaskan. Machiavelli pun datang ke Alcatraz dengan tujuan melepaskan makhluk-makhluk itu ke San Francisco, menambah ancaman yang menghantui kelompok Flamel.
Perenelle, walaupun pernah menunjukkan kekuatan luar biasa, kini mulai melemah setiap hari. Dengan Nicholas Flamel kembali, mereka harus berjuang untuk melindungi kota, meskipun risiko pertarungan ini bisa berakhir dengan kematian mereka berdua.
Di sisi lain, situasi di London menggambarkan transformasi dramatis karakter Dr. John Dee. Kegagalam mendapatkan dua halaman terakhir Codex telah mengecewakan Penatuanya dan beranjak menjadi penjahat yang sesungguhnya.
Dalam ambisinya yang semakin menggelora, Dee merencanakan pengendalian dunia dengan memanfaatkan kekuatan Codex dan makhluk-makhluk dari Alcatraz.
Rencananya bergantung pada bantuan para Archon dan satu langkah penting: membangkitkan Bunda para Dewa dari kematian melalui pelatihan.
'The Necromancer' memperdalam konflik yang telah dibangun sejak buku-buku sebelumnya, menyajikan pergolakan batin dan pertarungan epik yang penuh dengan pertanyaan moral.
Josh dan Sophie dihadapkan pada dilema kepercayaan siapakah yang bisa mereka andalkan dalam menghadapi kekuatan jahat yang terus mengejar?
Dengan Alcatraz sebagai medan pertempuran dan London yang menjadi panggung rencana gelap Dee, skala konflik semakin global dan berdampak besar terhadap nasib dunia.
Nicholas dan Perenelle Flamel, yang dahulu dianggap simbol kekuatan dan keabadian, kini terlihat rapuh dan terpojok oleh waktu dan serangan musuh.
Sementara itu, perjalanan para kembar Newman dalam menguasai sihir mereka semakin menentukan apakah harapan bisa bangkit di tengah kegelapan.
Secara keseluruhan, 'The Necromancer' dalah sebuah installment yang menggabungkan aksi intens, intrik magis, dan pertanyaan mendalam mengenai kepercayaan dan pengorbanan.
Michael Scott berhasil menambah lapisan kompleksitas pada dunia sihir yang telah diciptakannya, sekaligus menyiapkan panggung bagi konflik yang akan memuncak dalam babak selanjutnya.
Bagi penggemar seri ini, buku ini menawarkan pengalaman membaca yang penuh tantangan dan kejutan, sekaligus menguji batas kekuatan dan keberanian setiap tokoh di dalamnya.
Baca Juga
-
Buku The Productive Muslim: Menggabungkan Iman dalam Produktivitas Muslim
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
-
Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Kacau dalam Buku How To B Happy
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik
Artikel Terkait
-
'Negeri Daging' karya Gus Mus: Meneropong Ketimpangan Sosial lewat Puisi
-
Ulasan Novel Celestial Alphas, Saat Pengkhianatan Mengubah Segalanya
-
Belajar Menghargai Apa yang Kita Miliki Melalui Novel The Rainfall Market
-
Film The Tearsmith: Dari Persahabatan Berubah Menjadi Romansa yang Rumit
-
Petualangan Tujuh Penyihir di Segitiga Masalembo dalam Novel Archipelagos
Ulasan
-
Ulasan Film Night Always Comes: Perjuangan Sengit di Malam yang Kelam
-
Ulasan Film The Sun Gazer: Drama Romansa yang Menyayat Hati
-
Review Film Labinak: Praktik Sekte Kanibalisme dalam Keluarga Bhairawa
-
Horor Kanibalisme dalam Film Labinak yang Memunculkan Sumanto
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
Terkini
-
Mulai dari Kita: Mengelola Sampah Rumah Tangga Demi Bumi Lestari
-
Rp100 Juta Per Bulan Hanya untuk Joget? Momen yang Mengubur Kredibilitas DPR
-
Electric Heart oleh 8TURN: Emosi Cinta yang Meledak Seperti Aliran Listrik
-
Ingin Bebas Balapan, Jorge Martin Tak Pasang Target untuk GP Hungaria 2025
-
Megawati Ganti Bambang Pacul dengan FX Rudy, Ini Perbandingan Latar Belakang Keduanya