Memutuskan untuk menikah dan memiliki anak adalah hal yang seharusnya telah melalui pertimbangan matang sebelum kita melakukannya. Sebab, menjalani hari-hari dengan banyaknya tanggung jawab yang baru adalah sesuatu yang membutuhkan bekal dan kesiapan.
Tentunya kita tidak ingin menjadi orang tua yang asal-asalnya saat membesarkan anak. Oleh karena itu, kita perlu memperkaya diri dengan wawasan terkait metode pengasuhan yang tepat.
Salah satu buku yang cukup menarik tentang pembahasan tersebut adalah buku berjudul '5 Yang Dilarang.' Buku yang ditulis oleh Arfiani dan Rinna Rahmawati ini membahas tentang hal-hal yang patut dihindari oleh orang tua saat membesarkan anak-anaknya.
Secara umum, ada 5 garis besar tentang hal tersebut. Yakni beberapa larangan saat berada di lingkungan rumah, lingkungan bermain, sekolah, di keramaian, dan di lingkup keluarga besar.
Lantas, apa sih urgensi dari mengetahui hal-hal di atas? Nah, ternyata, ketika kita membahas tentang ilmu parenting, cakupannya bisa menjadi amat luas. Dengan mengetahui beberapa hal yang seharusnya 'tidak' kita lakukan, maka penerapan metode pengasuhan yang tepat bisa kita sederhanakan. Kita juga bisa lebih fleksibel dengan menetapkan batasan-batasannya saja.
Hal yang menarik dari buku ini adalah beberapa contoh yang diangkat berasal dari pengalaman sejumlah ibu dan ayah dalam mendidik anak mereka.
Ada pula sesi berjudul Tanya Psikolog yang merangkum hal-hal yang sering ditanyakan orang tua terkait anak-anak mereka. Bagian ini bisa menjadi sesuatu yang sangat insightful karena kita bisa berkaca dari beberapa kasus yang terjadi dan mengambil pelajaran darinya.
Ada beberapa pembahasan yang menurut saya juga cukup menarik. Di antaranya adalah larangan untuk menyebut kelebihan anak di hadapan keluarga besar.
Selama ini, saya mengira bahwa tidak ada salahnya kita membanggakan kelebihan yang dimiliki oleh anak-anak di hadapan orang lain. Ternyata, secara tidak langsung hal tersebut bisa menimbulkan benih narsisme dalam kepribadian anak. Mereka akan berpotensi untuk memiliki sifat menolak kelemahan diri dan selalu merasa superior di hadapan orang lain.
Selain larangan di atas, masih ada beberapa poin menarik tentang berbagai larangan yang patut dipertimbangkan orang tua dalam menemani tumbuh kembang anak.
Jadi, bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang sebaiknya dihindari dalam metode pengasuhan, buku ini bisa menjadi referensi yang akan menambah wawasan!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku El Nino La Nina Rumah Tangga: Bahas Pernikahan dengan POV Realistis!
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
Artikel Terkait
-
Menggali Kedalaman Mental dan Krisis Eksistensial di Novel 'The Bell Jar'
-
Mengenali Perilaku Toksik dalam Buku A Handbook For Toxic Relationship
-
Ulasan Buku Pahlawan Kota Kita: Mereka yang Berjasa bagi Banyak Orang
-
Review Buku A Wakeup Call Karya Adi K, Saatnya Bangkit!
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
Ulasan
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Ulasan Drama Love in the Clouds: Takdir yang Tidak Pernah Melepaskan
-
Ulasan The First Ride: Perjalanan 4 Sekawan dengan Plot Twist Tak Terduga
Terkini
-
Terseret Isu RK-AK, Aura Kasih Pernah Hampir Nyaleg? Ini Fakta Kariernya
-
Dari Son Ye Jin hingga Park Shin Hye: Inspirasi Gaun Pernikahan Elegan Ala Aktris Korea
-
My Hero Academia Rayakan 10 Tahun dengan Episode Epilog dan Tur Konser Dunia
-
Sukses Jadi Serial Populer, Last Samurai Standing Season 2 Resmi Diproduksi
-
CERPEN: Balon