Sebagai buku kedua dalam seri 'Perfect', 'The Trouble with Perfect' membawa kita kembali ke kota yang dulu dikendalikan oleh Archer bersaudara.
Setelah kebebasan yang mereka perjuangkan, Violet dan penduduk kota kini menghadapi ancaman baru yang tidak kalah menyeramkan.
Berbeda dengan buku pertama, novel ini terasa lebih gelap dan kompleks. Helena Duggan menghadirkan lebih banyak ketegangan dan unsur emosional, membuatnya cocok untuk pembaca yang sedikit lebih tua.
Novel ini bukan hanya sekadar kisah petualangan, tetapi juga membawa tema yang lebih serius, seperti pengaruh ujaran kebencian, manipulasi oleh pemerintah, dan ketakutan yang sengaja diciptakan untuk mengontrol masyarakat.
Ketika Boy mulai bertingkah aneh dan tuduhan mulai mengarah padanya, Violet dihadapkan pada dilema besar. Apakah sahabatnya benar-benar bersalah? Atau ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi?
Di sinilah novel ini berhasil membangun ketegangan dengan sangat baik. Pembaca dibuat bertanya-tanya dan terus menebak hingga akhir.
Violet dan Boy tetap menjadi karakter utama yang menarik, tetapi yang paling mencuri perhatian dalam buku ini adalah Anna. Karakter pendukung lainnya, seperti Jack dan Rose, juga mendapatkan lebih banyak sorotan, memberi kedalaman lebih pada cerita.
Duggan memiliki gaya menulis yang mudah diikuti, dengan bab-bab yang singkat namun tetap mampu membangun atmosfer yang kuat.
Ia juga berhasil mempertahankan suara anak-anak dalam karakter-karakternya, membuat mereka terasa otentik dan tidak seperti "orang dewasa dalam tubuh anak-anak," sesuatu yang sering terjadi dalam novel anak-anak.
'The Trouble with Perfect' bukan hanya kelanjutan dari cerita sebelumnya, tetapi juga memperdalam tema dan emosi yang ada.
Buku ini menyajikan petualangan yang lebih kelam, penuh misteri, dan menyentuh berbagai isu penting dengan cara yang tetap bisa diakses oleh anak-anak.
Dengan akhir yang menggantung dan penuh kejutan, novel ini berhasil membangun jembatan yang solid menuju buku ketiga dalam seri ini.
Bagi yang menyukai misteri dengan sentuhan gelap ala Coraline' atau 'A Series of Unfortunate Events', buku ini adalah bacaan yang sangat direkomendasikan untuk kalian baca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Petualangan Gila Keluarga Walker Berlanjut di Novel Battle of the Beasts
-
Misteri Rumah Tua dan Penyihir Jahat dalam Novel House of Secrets
-
Ulasan Novel a Wizard of Earthsea, Petualangan Penyihir Muda di Earthsea
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Review Novel Out of My Dreams, Hadirkan Suara Difabel di Tengah Cerita Petualangan
Artikel Terkait
-
Cinta yang Tak Direncanakan: Pelajaran dari Cahaya Bintang Tareem
-
Menghadapi Jungkir Balik Kehidupan dalam Buku Kakakku, Bongsoon
-
Ulasan Novel Voiceless: Ketika Suara Terkubur dalam Diam yang Menyesakkan
-
Menguak Konspirasi dan Luka Sejarah: Resensi Novel Kincir Waktu 1
-
Petualangan Gila Keluarga Walker Berlanjut di Novel Battle of the Beasts
Ulasan
-
Review Film Il Mare, Kisah Romansa Lintas Waktu yang Bikin Baper
-
Review Film A Nice Indian Boy: Romantis, Realistis, dan Rekatable
-
Cinta yang Tak Direncanakan: Pelajaran dari Cahaya Bintang Tareem
-
Menghadapi Jungkir Balik Kehidupan dalam Buku Kakakku, Bongsoon
-
NCT DREAM Ceritakan Cinta Monyet yang Polos dan Menggebu di Lagu My First and Last
Terkini
-
Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!
-
RIIZE Ungkap Harapan Masa Depan di Lagu Terbaru Bertajuk 'Another Life'
-
The First Night With The Duke Rilis Poster Perdana, Siap Bikin Baper?
-
Shayne Pattynama: Pasang-surut Kariernya di Klub dan di Timnas Indonesia
-
Menggempur Prokrastinasi: Strategi Mahasiswa Menaklukkan Si Penunda Tugas