Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Della Dwi S.
Poster film Qodrat (IMDb)

Kalau biasanya film horor Indonesia dipenuhi hantu-hantu klasik kayak kuntilanak, pocong, atau genderuwo, ‘Qodrat’ datang dengan pendekatan yang berbeda. 

Film ini mengusung tema eksorsisme ala Islam, sesuatu yang masih jarang banget dieksekusi dengan serius di dunia perfilman lokal. Dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Marsha Timothy, ‘Qodrat’ bukan cuma horor biasa, tapi juga punya bumbu aksi yang seru dan sinematografi yang niat banget. Jadi, apakah film ini layak ditonton? Yuk, kita bahas!

Sinopsis

Ustaz Qodrat, seorang ahli ruqyah berpengalaman, gagal menyelamatkan putranya, Alif Al-Fatanah, dari kerasukan setan bernama Assuala, yang menyebabkan kematian sang anak. Setelah menjalani hukuman penjara selama beberapa tahun, Qodrat kembali ke pesantren Kahuripan, tempat ia pernah menimba ilmu, untuk mencari kedamaian dan jawaban atas kegagalannya. 

Namun, pesantren tersebut justru diganggu oleh kekuatan gaib yang meneror seluruh penduduk, salah satunya Yasmin dan keluarganya. Saat mencoba membantu, Qodrat menyadari bahwa gangguan ini terkait dengan masa lalunya dan kekuatan iblis yang lebih besar. Dengan aksi ruqyah yang intens dan ketegangan yang terus meningkat, ia harus menghadapi makhluk gaib yang jauh lebih kuat dari yang pernah ia lawan sebelumnya.

Ulasan ‘Qodrat’

Dari segi cerita, ‘Qodrat’ bukan cuma soal pengusiran setan doang. Film ini juga menyuguhkan drama perjalanan hidup seorang ustaz yang dihantui masa lalunya. Datangnya ‘Qodrat’ ke pesantren Kahuripan nggak sekadar nostalgia, tapi malah mempertemukannya dengan ancaman yang lebih mengerikan. 

Yang bikin film ini menarik adalah perpaduan elemen horor dan aksi yang dieksekusi dengan keren. Dari awal film, kita langsung diajak masuk ke dunia Qodrat dengan adegan ruqyah yang dibuat dari sudut pandang orang pertama. 

Ini bikin kita seolah-olah jadi bagian dari adegan tersebut, yang jelas menambah intensitas ketegangannya. Teknik pengambilan gambarnya juga beda dari film horor lokal kebanyakan, beneran digarap dengan niat! Ditambah efek CGI yang smooth, bikin adegan-adegan ruqyahnya makin terasa nyata.

Soal horornya sendiri, ‘Qodrat’ nggak lebay. Jumpscare-nya pas, nggak murahan, dan atmosfer mistisnya dibangun dengan matang. Film ini nggak cuma mengandalkan suara kencang atau bayangan hitam yang tiba-tiba muncul, tapi benar-benar menciptakan suasana yang bikin bulu kuduk merinding. Unsur religi di sini juga bukan sekadar pemanis, tapi beneran jadi bagian integral dari cerita.

Dari segi alur, 'Qodrat' cukup rapi dan enak diikutin, meskipun ada beberapa bagian yang terasa kepotong atau kurang dijelaskan dengan mendalam. Misalnya, backstory Ustadz Qodrat dan trauma yang dia alami bisa lebih dieksplor biar penonton makin relate. Tapi overall, ini nggak sampai mengganggu pengalaman nonton, karena filmnya udah berhasil ngejaga tensi tegang dari awal sampai akhir.

Buat yang doyan horor tapi pengin sesuatu yang beda dari film setan-setanan biasa, ‘Qodrat’ wajib masuk watchlist. Film ini bukan cuma nakut-nakutin, tapi juga punya cerita solid, aksi yang seru, dan visual yang digarap dengan serius. Tapi ya siap-siap aja, abis nonton ini, mungkin lo bakal kepikiran pas sendirian di kamar malam-malam!

Rating Pribadi: 8/10

Della Dwi S.