Memasuki bulan Ramadan seperti sekarang ini, tentunya di masyarakat Indonesia akan kembali sering dijumpai orang-orang yang menghabiskan waktu saat senja sembari menunggu waktu berbuka dengan melakikan ngabuburit. Namun, tahukah kamu dari mana asal budaya ngabuburit tersebut? jika melihat dari katanya, ngabuburit adalah salah satu kebiasaan atau tradisi masyarakat Sunda, khususnya yang tinggal di kota Bandung.
Melansir dari laman rri.co.id, tradisi ngabuburit sejatinya sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu oleh masyarakat kota Bandung saat bulan Ramadan tiba. Kegiatan ngabuburit sendiri umumnya dilakukan oleh lebih dari 1 orang atau dilakukan secara berkelompok. Kegiatan ini umumnya dilakukan dengan menikmati jalanan di kota Bandung kala itu atau melakuakn aktifitas lainnya sembari bercengkrama dengan teman atau keluarga.
Lambat laun, tradisi ngabuburit ini sendiri mulai tersebar di seluruh penjuru Indonesia dan tak hanya dilakukan oleh orang-orang suku Sunda saja. Bahkan, kebiasaan ini sangat mudah ditemui di banyak kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar maupun daerah-daerah lainnya. Tidak terlalu jelas bagaiman tradisi ngabuburit ini bisa menyebar ke seluruh Indonesia saat ini. Namun, kemungkinan besar budaya masyarakat Sunda satu ini dibawa oleh para perantau yang sempat menetap di masyarakat Bandung ataupun sebaliknya.
Perbedaan Tradisi Ngabuburit Tempo Dulu dan Sekarang di kota Bandung
Seiring perkembanban zaman, ngabuburit di kota Bandung tentunya memiliki pergeseran aktifitas dan cara melakukannya berbeda-beda dari waktu ke waktu. Melansir dari laman historia.id, dahulu masyarakat kota Bandung pada dekade 1900-an hingga setelah kemerdekaan sering melakukan aktifitas ngabuburit dengan membersihkan diri atau mandi di area-area tertentu di kota Bandung.
Beberapa tempat yang sering dijadikan area mandi oleh masyarakat kala itu adalah beberapa sungai di sudut kota Bandung maupun area-area yang menjadi pos sumur bor buatan pemerintah kolonial. Pada awal abad ke-19, pemerintah kolonial di kota Bandung memang membuat beberapa lokasi sumur bor agar warga dapat mengambil air maupun mandi. Hal ini membuat budaya ngabuburit juga kerap kental dengan tradisi mandi di area sumur bor di kota Bandung.
Sementara itu, di era sekarang banyak kawula-kawula muda kota Bandung yang menghabiskan waktu ngabuburit yang lebih sering menghabiskan waktu menunggu saat berbuka puasa dengan berjalan-jalan santai menyusuri sudut kota. Beberapa tempat seperti sekitar jalan Braga, Alun-alun Bandung hingga sekitara area Gedung Sate dipilih oleh masyarakat untuk melakukan ngabuburit.
Namun, meskipun memiliki caranya sendiri yang berbeda tiap zaman dalam melakukan ngabuburit, esensi tradisi masyarakat sunda di kota Bandung ini tetap memiliki makna menghabiskan waktu dengan beraktifitas sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Laga Indonesia vs Cina: Jadi Pembuktian Rasa Nasionalisme Bagi Emil Audero
-
Marselino Ferdinan Absen Lawan China, Ivar Jenner Jadi Gelandang Serang?
-
Prediksi Starter Indonesia Lawan China, Si Anak Hilang Berpeluang Main!
-
Tak Perlu Naturalisasi Striker Baru, Jens Raven Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia!
-
Indonesia vs Cina: Saatnya Berharap Tuah Stadion GBK Bagi Skuad Garuda
Artikel Terkait
-
Wisata Kuliner Malam di Bandung: 4 Hidangan Legendaris yang Wajib Dicoba!
-
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 Jakarta Sebulan Penuh, Maghrib Hari Ini Jam Berapa?
-
Kenapa Orang Betah Tinggal di Bandung? 3 Alasan Ini Bikin Kamu Ingin Pindah!
-
Performa Kakang Rudianto Sempat Turun, Bojan Hodak Langsung Pasang Badan
-
Ambrogio Patisserie, Tempat Bukber dengan Pilihan Menu Lengkap di Bandung
Ulasan
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor
-
Wonwoo SEVENTEEN Ungkap Pesan Cinta yang Tulus Lewat Lagu Solo 99,9%
-
First Impression Good Boy: Aksi Seru, Visual Keren, dan Cerita Bikin Nagih
-
Ulasan Don Quixote: Perjalanan Ksatria Gila dan Khayalannya
-
SHINee Ring Ding Dong: Anthem Ikonik K-Pop saat Cinta Datang Tak Diundang
Terkini
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
-
Sutradara Pastikan Doctor Doom Tak Muncul di Fantastic Four: First Steps
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Tim China
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Buntut Kasus Lee Sun-kyun, Pihak Kepolisian dan Jurnalis Ikut Didakwa