Kontes kecantikan selalu jadi topik yang penuh perdebatan. Bagi sebagian orang, ajang seperti Miss Italia adalah simbol budaya yang harus dijaga. Bagi yang lain, ini hanyalah peninggalan usang yang bertentangan dengan semangat zaman. Konflik ini menjadi inti dari film dokumenter: Miss Italia Mustn’t Die, yang mengangkat bagaimana tradisi kecantikan di Italia bergulat dengan perubahan sosial yang nggak terhindarkan.
Disutradarai Pietro Daviddi dan David Gallerano, dokumenter ini menyoroti perjalanan Patrizia Mirigliani, pewaris Miss Italia yang kini harus menghadapi kritik tajam terhadap ajang yang sudah berjalan puluhan tahun. Ditampilkan juga sudut pandang berbagai peserta, termasuk Aurora Miniaci, yang hadir dengan pendekatan berbeda terkait konsep kecantikan.
Antara Menjaga Tradisi dan Menyambut Perubahan
Sebagai penerus Miss Italia, Patrizia Mirigliani berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, dia ingin mempertahankan warisan yang diwariskan ayahnya. Namun, di sisi lain, dirinya sadar bahwa zaman telah berubah—standar kecantikan nggak lagi mutlak, dan ajang seperti Miss Italia kini dipertanyakan relevansinya.
Miss Italia sendiri pernah menjadi acara besar yang disiarkan di televisi nasional, tapi kini hanya bisa ditemukan di YouTube dan Facebook. Ini bukan sekadar pergeseran platform, tapi juga sinyal bahwa masyarakat mulai menjauh dari konsep konvensional kontes kecantikan. Kritik pun berdatangan, mulai dari anggapan kalau ajang ini memperkuat standar kecantikan yang sempit, hingga kurangnya representasi perempuan dengan kurangnya karakter perempuan yang seharusnya lebih beragam.
Mirigliani mencoba beradaptasi, tapi nggak bisa lepas dari bayang-bayang masa lalu. Upayanya menjaga kontes ini agar tetap eksis justru menunjukkan betapa sulitnya mengubah sesuatu yang sudah berakar kuat dalam budaya.
Salah satu ironi terbesar dalam industri kecantikan adalah bagaimana perempuan yang berada di dalamnya seringkali justru ikut mempertahankan sistem yang mendikte bagaimana perempuan "seharusnya" terlihat. Dokumenter ini memperlihatkan bagaimana Patrizia, sebagai pemimpin perempuan, tetap mempertahankan standar yang dianggap ketinggalan zaman, meskipun dirinya jadi sasaran kritik.
Namun, ada juga sosok seperti Aurora Miniaci, salah satu peserta yang memiliki visi berbeda. Dia hadir dengan gaya lebih modern dan berusaha mendobrak pakem kecantikan konvensional. Apakah kehadiran perempuan seperti Aurora bisa membawa perubahan, atau justru tetap kalah oleh sistem yang sudah ada? Coba deh kamu tonton film dokumenter ini.
Melalui dokumenter ini, kita diajak untuk melihat lebih dalam tentang apa arti kecantikan di era modern. Apakah masih relevan mempertahankan kontes yang menilai perempuan berdasarkan penampilan mereka? Ataukah ini hanya bagian dari sejarah yang perlahan akan ditinggalkan? Dan lagi-lagi, tontonlah!
Miss Italia mungkin "nggak boleh mati" menurut Patrizia Mirigliani, tapi apakah dia bisa bertahan di tengah arus perubahan yang begitu kuat? Dokumenter ini memang nggak menawarkan jawaban mutlak, justru mengajak kita berpikir lebih kritis tentang tradisi, perubahan, dan peran perempuan dalam industri kecantikan.
Kalau kamu tertarik dengan dunia fashion, gender, atau sejarah kontes kecantikan, ‘Miss Italia Mustn’t Die’ sudah bisa kamu tonton di Netflix. Selamat nonton ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Review Film Pengepungan di Bukit Duri: Tamparan Emosional dan Jerit Sosial
Artikel Terkait
-
Jennifer Lopez dan Robert Zemeckis Berkolaborasi dalam Film Netflix Terbaru
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
-
3 Pertarungan Epik Anime Moonrise, Orisinal Netflix Penuh Aksi dan Emosi
-
Serial Emily in Paris Season 5 Resmi Digarap, Mulai Syuting di Roma
-
3 Episode Terbaik Moonrise, Anime Fiksi Ilmiah yang Tayang di Netflix
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku