"(Bukan) Pengantin Baru" merupakan karya dari Yessie L. Rismar yang menyoroti lika-liku kehidupan rumah tangga Kiara dan Yaris, sepasang suami istri yang telah menjalani pernikahan selama tiga tahun, namun belum dikaruniai buah hati.
Pada mulanya, mereka tidak terlalu memusingkan soal keturunan, tetapi lambat laun desakan dari keluarga dan lingkungan mulai mengganggu keharmonisan hubungan mereka.
Novel ini mengangkat tantangan yang jarang dibahas secara terbuka di masyarakat, yaitu vaginismus, sebuah kondisi di mana otot di sekitar area kewanitaan berkontraksi tanpa kendali saat berhubungan intim. Situasi ini membuat Kiara dan Yaris belum bisa merasakan kedekatan fisik layaknya pasangan suami istri meski usia pernikahan mereka sudah berjalan cukup lama.
Perasaan bersalah dan rasa tidak berdaya yang dirasakan Kiara menciptakan dinding emosional di antara mereka, sementara Yaris tetap berusaha mendampingi dengan penuh pengertian.
Masalah menjadi semakin rumit ketika tekanan dari pihak keluarga, khususnya ibu Yaris, mulai memuncak. Sang ibu kerap membandingkan mereka dengan pasangan lain yang sudah dikaruniai anak, bahkan sampai mengusulkan jalan keluar yang menyakitkan bagi Kiara, seperti poligami atau perceraian.
Situasi ini menggambarkan dengan jelas betapa kuatnya pengaruh budaya dan ekspektasi sosial terhadap pasangan yang belum memiliki keturunan.
Di tengah pergulatan batin yang dialaminya, Kiara beruntung memiliki sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya. Mereka menjadi tempat Kiara berkeluh kesah, memberikan kekuatan untuk terus mencari solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Persahabatan ini menjadi salah satu elemen penting dalam cerita, menyoroti betapa berartinya dukungan emosional di saat-saat sulit.
Gaya bercerita Yessie L. Rismar yang mengalir dengan ringan membuat pembaca mudah tenggelam dalam kisah Kiara dan Yaris. Meski mengangkat tema yang cukup berat, penulis mampu menyampaikannya dengan cara yang hangat dan tidak terkesan menggurui. Setiap emosi yang dirasakan oleh para tokoh terasa begitu nyata, seakan pembaca diajak untuk turut merasakan beban yang mereka pikul.
Lebih dari sekadar cerita romansa, novel ini juga memberikan edukasi tentang vaginismus, sebuah isu kesehatan yang mungkin masih asing bagi banyak orang. Dengan menyisipkan informasi ini dalam alur cerita, penulis berhasil meningkatkan kesadaran pembaca tentang kondisi yang kerap terabaikan, sekaligus memberikan gambaran tentang pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam hubungan suami istri.
Secara keseluruhan, "(Bukan) Pengantin Baru" menawarkan lebih dari sekadar kisah cinta. Novel ini menyoroti pentingnya dukungan dan penerimaan dalam menghadapi ujian hidup, terutama dalam hubungan pernikahan. Kisah Kiara dan Yaris menjadi pengingat bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kebahagiaan semata, tetapi juga tentang keteguhan hati dalam melewati masa-masa sulit bersama.
Identitas Buku
Judul: (Bukan) Pengantin Baru
Penulis: Yessie L. Rismar
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tanggal Terbit: 18 Desember 2024
Tebal: 192 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel 7 Tastes of Love: Perjalanan Hati Melalui Hidangan Jepang
-
3 Drama Korea yang Diperankan oleh Seo Kang Joon, dari Romance hingga Action
-
Ulasan Novel Malice: Jejak Kebencian di Balik Misteri Pembunuhan
-
Stories for Rainy Days: Kumpulan Cerita Pendek untuk Menemanimu Saat Hujan
-
Ulasan Novel The Newcomer: Mengurai Misteri di Distrik Nihonbashi Jepang
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 7 Tastes of Love: Perjalanan Hati Melalui Hidangan Jepang
-
Ulasan Novel Malice: Jejak Kebencian di Balik Misteri Pembunuhan
-
Stories for Rainy Days: Kumpulan Cerita Pendek untuk Menemanimu Saat Hujan
-
Novel The Only Purple House in Town: Sebuah Perjalanan Menemukan Keluarga
-
Mengelola Kekhawatiran dan Stres dalam Buku Bertajuk A Smart Girl's Guide
Ulasan
-
Ulasan Novel Low Pressure, Mengungkap Kasus Pembunuhan 18 Tahun Lalu
-
Review Novel 'Metamorfosis': Ketika Manusia Dihargai Hanya Karena Berguna
-
3 Kuliner Khas Pulau Madura yang Biasanya Disuguhkan saat Momen Lebaran
-
Review Desa Mati The Movie: Mengungkap Teror di Desa Terpencil!
-
Kulineran di Pariaman? Ini 4 Kuliner Andalan yang Harus Dicicipi!
Terkini
-
Basiacuong Kampar: Warisan Budaya yang Membentuk Kecerdasan Interpersonal
-
4 Rekomendasi Drama Misteri yang Digarap Sutradara Bai Shan
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Casual Look yang Keren Abis, Intip 4 Gaya Outfit Harian Dino SEVENTEEN!
-
5 Rekomendasi Drama Korea Time Travel tapi Non-Sci-Fi, Gak Perlu Mikir!