When Life Gives You Tangerines adalah seri web Korea Selatan yang ditulis oleh Lim Sang-choon, disutradarai oleh Kim Won-seok. Dibintangi oleh aktor dan aktris besar yaitu Lee Ji-eun, Park Bo-gum, Oh Jung-se dan Lee Jun-young. Serial ini dirilis oleh Netflix pada 7 Maret 2025 dan saat ini sudah mencapai volume ke tiga.
Hingga saat ini drama When Life Gives You Tangerines masih menjadi perbincangan hangat di sosial media. Tidak seperti drama Korea biasa yang menceritakan tokoh-tokoh kelas atas, drama ini menyoroti dinamika seorang anak perempuan yang hidup dalam lingkungan patriarki. Meski demikian, Ae Sun yang dibintangi oleh IU bersama suaminya, Gwan Sik yang diperankan oleh Park Bo Gum, berusaha keras untuk membesarkan anaknya dengan prinsip-prinsip yang lebih humanis.
Yang Gwan Sik kini sukses menjadi cowok ter-green flag dalam dunia drakor. Ia menunjukkan rasa cinta yang besar kepada Oh Ae Sun. Namun bukan hanya sebagai pasangan yang baik, nyatanya Gwan Sik juga merupakan ayah yang sangat baik. Dalam drama ini Yang Gwan Sik tumbuh dari pemuda yang bucin abis, menjadi kepala keluarga yang sangat bisa diandalkan. Bukan hanya mencintai istri, ia juga rela melakukan apa saja untuk membahagiakan anak-anaknya. Berikut bukti bahwa Yang Gwan Sik adalah ayah yang baik.
1. Yang Gwan Sik turut serta dalam mengasuh anak-anaknya
Berbeda dengan pria kebanyakan di eranya, Yang Gwan Sik tidak malu untuk untuk ikut serta terlibat dalam pengasuhan anak-anaknya. Meski tumbuh dalam lingkungan yang kental akan patriarki, Gwan Sik tetap menunjukkan peran yang besar dalam mengasuh anak. Bersama istrinya, Oh Ae Sun, mereka bekerja sama untuk mengurus dan membesarkan anak mereka.
Dikutip dari Continued (2/3/2020) peran utama seorang ayah adalah sebagai pelindung, pemberi nafkah, dan pendisiplin. Dalam banyak keluarga, banyak Ibu yang masih mengemban ketiga peran ini. Padahal dalam berkeluarga dibutuhkan kerja sama yang seimbang dari sosok ayah dan ibu dalam mendidik dan membesarkan seorang anak.
2. Yang Gwan Sik berusaha melakukan apapun untuk menafkahi keluarganya
Hidup dalam keterbatasan tidak menyurutkan semangat Gwan Sik dalam mencari nafkah. Dalam drama When Life Gives You Tangerines, Gwan Sik selalu bertanggung jawab dalam bekerja untuk memastikan kehidupan istri dan anak-anaknya. Meski dihadapi berbagai tantangan, Yang Gwan Sik selalu mencoba untuk menemukan solusinya.
Berdasarkan dari Continued (2/3/2020) perasaan tanggung jawab untuk menafkahi keluarga pada seorang ayah berkaitan dengan rasa tanggung jawab, identitas, dan kejantanannya. Adanya rasa tanggung jawab yang besar itulah mengapa Gwan Sik selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini merupakan salah satu model yang bisa dijadikan contoh, karena ketika seseorang menikah maka mereka sudah seharusnya siap untuk melakukan apapun.
3. Mengingat makanan kesukaan anak-anaknya
Dalam beberapa scene, Yang Gwan Sik selalu menyisakan makanan favorit untuk anak-anaknya atau membawakan mereka makanan kesukaan setiap pulang dari bekerja. Melihat Gwan Sik yang selalu mengingat makanan favorit anaknya membuktikan adanya kedekatan dan perhatian besar yang diberikan oleh Gwan Sik terhadap anak-anaknya.
4. Tidak membedakan kasih sayang kepada anak laki-laki dan perempuan
Dalam keluarga masih sering sekali terjadi ketidakadilan dalam memberikan kasih sayang terhadap anak laki-laki maupun perempuan. Banyak keluarga yang masih beranggapan bahwa anak laki-laki jauh lebih berharga dibanding anak perempuan. Padahal pandangan ini merupakan hal yang salah. Setiap anak yang lahir dalam sebuah keluarga memiliki hak yang sama untuk disayangi dan dilindungi.
Yang Gwan Sik dalam drakor When Life Gives You Tangerines, dianugerahi tiga orang anak diantaranya anak pertama adalah perempuan bernama Geum Myeong, kemudian anak laki-laki bernama Eum Myeong, dan yang terakhir adalah Dong Myeong. Yang Gwan Sik menunjukkan rasa kasih sayang yang sama terhadap anak-anaknya, baik perempuan maupun laki-laki. Meski besar dalam keluarga patriarki, tidak menjadikan Gwan Sik berpikiran kolot juga, namun ia tetap memberikan perhatian yang penuh baik pada anak laki-laki dan perempuan.
5. Memberikan kebutuhan emosional yang cukup untuk anak-anaknya
Poin penting yang perlu diperhatikan dalam menjadi seorang ayah adalah memberikan kebutuhan emosional yang cukup untuk anak-anaknya. Sebagai seorang ayah, Anda tidak hanya bertanggung jawab atas kebutuhan materi mereka, melainkan juga kebutuhan emosional. Dikutip dari Indiatimes (16/6/2024) seorang ayah yang memberikan dukungan emosional membantu anak-anak mereka merasa aman dan dihargai. Keamanan ini membentuk dasar bagi perkembangan emosional anak yang sehat, menumbuhkan rasa percaya, dan stabilitas.
Nah, itu dia beberapa bukti Yang Gwan Sik menjadi sosok ayah yang baik dalam keluarganya. Peran ayah memang memiliki peran penting dalam keluarga, terutama bagi anak. Tidak hanya sebagai pemberi nafkah, kehadiran ayah dalam pengasuhan, dukungan emosional, dan kedekatan memberi pengaruh besar bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman dan kesadaran mengenai peran sebagai seorang ayah sebelum memilih untuk memiliki seorang anak.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Laut Bercerita: Catatan Kelam Gelombang Sejarah
-
Budaya Patriarki di Pulau Jeju dalam When Life Gives You Tangerines
-
When Life Gives You Tangerines, di When Life Gives You Tangerines, Jangan Ditiru!
-
7 Makna Keluarga dalam Drama When Life Gives You Tangerines
-
Relate! Masalah Geum Myeong saat Merantau di When Life Gives You Tangerines
Artikel Terkait
-
Dikelilingi Pria Populer, 4 Fakta Karakter Roh Jeong Eui di Crushology 101
-
Premis Unik, 5 Alasan Drama Korea 'The Divorce Insurance' Wajib Masuk Watchlist!
-
Siap-siap Dilema? Ini 4 Karakter Cowok Populer di Drama Korea 'Crushology 101'
-
Berlatar Dunia Medis, Drama Resident Playbook Rilis Poster 5 Pemeran Utama
-
Budaya Patriarki di Pulau Jeju dalam When Life Gives You Tangerines
Ulasan
-
Alur Seru, Drama Jepang 119: Emergency Call, Penuh Misteri dan Aksi
-
Sensasi Martabak Sarang Tawon, Cita Rasa Unik di Pekanbaru
-
Menguras Emosi, Film '366 Days': Ketika Cinta, Mimpi dan Waktu Beradu
-
Nangis Bombai, Film How to Forget You: Kenangan Pahit dalam Mencintai
-
Isu Diskriminatif di Balik Film Jepang 'Sweet Bean'
Terkini
-
Bahrain Meremehkan, Vietnam Justru Kagum! Erick Thohir Jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia?
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Dear Rizky Ridho, Ini Rekomendasi Klub Aboard yang Layak Jadi Batu Loncatan
-
Sinopsis Drama I Believe You: Dibintangi Jeong Jae Hyun NCT dan Lee Chae Min
-
Mudik atau Bertahan? Dilema Perantau di Tengah Biaya Hidup yang Mencekik