Split adalah film psikologis yang disutradarai oleh M. Night Shyamalan, yang dikenal dengan gaya penceritaannya yang penuh kejutan.
Film ini mengeksplorasi gangguan identitas disosiatif (DID) melalui karakter utama, Kevin Wendell Crumb. Dengan perpaduan elemen thriller dan horor psikologis, Split menyajikan pengalaman menegangkan sekaligus mengungkap kompleksitas pemikiran manusia.
Kevin Wendell Crumb adalah karakter utama yang diperankan oleh James McAvoy. Ia memiliki 24 kepribadian yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda, mulai dari Hedwig yang berusia 9 tahun hingga Dennis yang memiliki perilaku obsesif dan kompulsif. Kevin adalah personifikasi dari trauma masa kecil yang membentuk gangguan identitasnya.
Film ini bermula ketika tiga gadis remaja, Casey, Claire, dan Marcia, diculik oleh seorang pria bernama Kevin Wendell Crumb. Namun, mereka segera menyadari bahwa Kevin tidak seperti penculikan biasa, melainkan Kevin memiliki banyak kepribadian yang berbeda.
Beberapa kepribadian yang ada dalam tubuh Kevin adalah Dennis yang disiplin, Patricia yang keibuan, dan Hedwig yang kekanak-kanakan. Sementara mereka berusaha mencari jalan keluar, salah satu kepribadian Kevin yang paling mengerikan, yaitu "The Beast", mulai muncul.
Sementara itu, Dr. Karen Fletcher, seorang psikiater yang menangani Kevin, mulai menyadari sesuatu yang tidak biasa terjadi pada pasiennya. Ia menduga bahwa "The Beast" bukan sekadar mitos dalam pikiran Kevin, tetapi sebuah realitas yang mengancam.
Film ini berkembang dengan ketegangan yang meningkat saat Kevin semakin kehilangan kendali atas kepribadian-kepribadiannya.
Dr. Karen Fletcher sendiri diperankan oleh Betty Buckley. Ia percaya bahwa individu dengan gangguan identitas disosiatif dapat mengalami perubahan fisik nyata berdasarkan kepribadian mereka. Dr. Fletcher menjadi sosok kunci dalam mengungkap ancaman yang datang dari dalam pikiran Kevin sendiri.
Karakter lain yaitu Casey Cooke, yang diperankan oleh Anya Taylor-Joy, adalah salah satu korban penculikan yang memiliki masa lalu kelam. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh pelecehan, sehingga membuat Casey memiliki kepekaan emosional yang berbeda dari korban lainnya.
Casey memainkan peran penting dalam menghadapi Kevin dengan pendekatan yang lebih empati dibandingkan hanya sekadar melarikan diri.
Salah satu aspek menarik dari film Split adalah akting luar biasa James McAvoy. Ia berhasil menghidupkan berbagai kepribadian dalam tubuh Kevin dengan perbedaan ekspresi, suara, dan gestur yang sangat meyakinkan. Selain itu, film ini juga memperkenalkan perspektif unik tentang gangguan identitas disosiatif.
Dalam segi sinematografi, Split menampilkan suasana yang gelap dan penuh ketegangan. Penggunaan pencahayaan dan sudut kamera memperkuat nuansa klaustrofobik yang dialami oleh para karakter.
M. Night Shyamalan sukses membangun ketegangan secara sistematis terutama dalam mengungkap kepribadian Kevin satu per satu dan menciptakan rasa penasaran dan ketakutan pada penonton.
Selain itu, film ini juga menyoroti psikologis tokoh dan mengeksplorasi bagaimana trauma dapat membentuk individu dan memengaruhi perilaku mereka.
Film Split ternyata juga merupakan bagian dari Shyamalan Universe yang terhubung dengan film Unbreakable (2000) dan Glass (2019). Hal ini terungkap dalam adegan akhir ketika karakter David Dunn (Bruce Wills) muncul.
Banyak penonton yang mengapresiasi Split sebagai film thriller psikologis yang unik dan menarik. Akting James McAvoy menjadi sorotan utama, terutama terhadap kemampuannya dalam membawakan berbagai kepribadian dengan sangat meyakinkan.
Identitas Film
Judul: Split
Sutradara: M. Night Shyamalan
Produser: M. Night Shyamalan, Marc Bienstock, Jason Blum
Tahun Rilis: 2016
Genre: Thriller, Psikologis, Horor
Durasi: 117 menit
Produksi: Blumhouse Productions
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Grup 'Fantasi Sedarah', Alarm Bahaya Penyimpangan Seksual di Dunia Digital
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Fleksibilitas dan Kecemasan: Potret Gen Z Hadapi Realita Dunia Kerja
-
Ketika AI Mengadopsi Jawaban User dan Hobi 'Menjilat'
-
Ulasan The Midnight Library: Petualangan di Perpustakaan Mencari Arti Hidup
Artikel Terkait
-
Ulasan Film China Just for Meeting You: Manisnya Romansa Remaja saat SMA
-
Isu Diskriminatif di Balik Film Jepang 'Sweet Bean'
-
Ulasan Film Mufasa: The Lion King Nostalgia, Emosi, dan Visual yang Memukau
-
Ulasan Film Flight Risk: Seru, Tegang, tapi Agak Bikin Gregetan!
-
Ulasan Film Kill Boksoon, Dilema Ibu Tunggal Berkehidupan Ganda
Ulasan
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Ulasan Lagu Paranormal: Teman Minum Kopi di Pagi Hari Saat Sedang Jatuh Hati
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh