"A Man Called Ove" adalah novel asal Swedia, karya Fredrik Backman, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2012. Buku ini dengan cepat mendapatkan popularitas di berbagai negara karena kisahnya yang menyentuh hati, diselingi humor yang khas dan karakter yang sangat kuat. Dengan pendekatan yang unik, novel ini mengeksplorasi tema tentang cinta, kehilangan, persahabatan, dan arti keluarga dalam kehidupan seseorang.
Sinopsis
Ove adalah seorang pria berusia 59 tahun yang dikenal sebagai pria pemarah dan keras kepala. Ia menjalani hidupnya dengan disiplin ketat, memiliki standar tinggi terhadap aturan, dan sering kali dianggap menyebalkan oleh tetangganya.
Namun, di balik sikapnya yang kaku, tersimpan kisah hidup yang penuh dengan kehilangan dan kesedihan. Sejak kematian istrinya, Sonja, Ove merasa kesepian dan kehilangan arah. Ia bahkan berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun selalu terganggu oleh kejadian-kejadian yang melibatkan tetangganya yang baru, Parvaneh dan keluarganya.
Ulasan
Salah satu kekuatan utama novel ini adalah karakter utamanya, Ove. Backman berhasil membangun karakter yang awalnya terlihat keras dan tidak menyenangkan, tetapi seiring berjalannya cerita, pembaca mulai memahami latar belakangnya dan alasan di balik sikapnya. Ove adalah contoh nyata bagaimana trauma dan kehilangan dapat membentuk seseorang, tetapi juga bagaimana cinta dan persahabatan dapat menyembuhkan luka yang mendalam.
Parvaneh, seorang wanita imigran yang penuh energi dan kebaikan hati, menjadi katalis utama perubahan dalam kehidupan Ove. Interaksi mereka yang unik dan sering kali penuh dengan humor menjadi salah satu aspek yang paling menghibur dalam novel ini. Parvaneh tidak hanya mengganggu rencana Ove untuk mengakhiri hidupnya tetapi juga secara perlahan menghidupkan kembali semangatnya.
Backman menggunakan teknik alur maju mundur antara masa kini dan masa lalu Ove. Hal ini memungkinkan pembaca untuk memahami bagaimana kehidupannya terbentuk dari berbagai peristiwa penting, terutama hubungannya dengan Sonja.
Novel ini tidak hanya berbicara tentang kehilangan dan kesedihan tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat menemukan kembali makna hidupnya melalui hubungan dengan orang lain. Ove, yang awalnya terisolasi, secara perlahan mulai membuka diri terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia menemukan bahwa masih ada alasan untuk hidup, bahwa ia masih bisa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.
Meskipun novel ini mengangkat tema yang berat, Backman berhasil menyisipkan humor yang cerdas dan ringan. Kepribadian Ove yang kaku sering kali menghasilkan momen-momen lucu, terutama dalam interaksinya dengan Parvaneh dan tetangga lainnya. Ini membuat novel ini terasa lebih seimbang, tidak hanya menyedihkan tetapi juga menghibur.
Backman memiliki gaya penulisan yang sederhana tetapi efektif. Ia mampu menggambarkan emosi dengan sangat baik tanpa harus menggunakan kata-kata yang berlebihan. Deskripsi yang digunakan terasa nyata dan relatable, membuat pembaca mudah terhubung dengan karakter dan cerita.
"A Man Called Ove" adalah novel yang penuh dengan emosi, humor, dan pesan kehidupan yang dalam. Ini adalah kisah tentang bagaimana cinta dan kebaikan dapat menyembuhkan hati yang hancur dan bagaimana seseorang bisa menemukan kembali makna hidupnya melalui hubungan dengan orang lain. Dengan karakter yang kuat dan alur yang mengalir dengan baik, novel ini adalah bacaan yang wajib bagi siapa saja yang mencari cerita yang menyentuh dan menginspirasi.
Fredrik Backman berhasil menciptakan sebuah kisah yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah hati. Novel ini mengingatkan kita bahwa di balik sikap seseorang yang terlihat kasar dan tidak ramah, sering kali terdapat kisah yang belum terungkap. Dan dengan sedikit kebaikan, kita bisa membantu mengubah hidup seseorang, seperti yang dilakukan Parvaneh terhadap Ove.
Identitas Buku
Judul: A Man Called Ove
Penulis: Fredrik Backman
Penerbit: Atria Books
Tanggal Terbit: 27 Agustus 2012
Tebal: 337 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis
-
Menemukan Ibu, Diri, dan Arti Kehilangan di Balik Misteri Welcome to Murder Week
-
Ulasan Novel Slow Burn Summer: Dari Kepura-puraan Menjadi Cinta
-
Ulasan Novel The Butcher's Daughter: Kisah Anak Pedagang Daging di London
-
Ulasan Novel Story of My Life: Tawa, Luka, dan Harapan di Pennsylvania
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
-
Ulasan Novel Pak Djoko, Misteri Keluarga yang Dikemas dalam Bahasa Puitis
-
Ulasan Novel The Last Love Note: Mengikhlaskan Cinta dan Menemukan Harapan
-
Penuh Misteri! Ini 3 Novel Berlatar Sekolah Asrama yang Bikin Merinding
-
Novel Four Aunties and A Wedding: Pesta Pernikahan Berubah Menjadi Mencekam
Ulasan
-
Ulasan Buku Hello, Habits: Mejadi Versi Terbaik Diri Lewat Kebiasaan Kecil
-
Review Buku You Don't Need to be Loved by Everyone: Bahagialah Tanpa Validasi Siapa pun
-
Cerita Remaja dan Kuliner Khas Betawi Berpadu dalam Novel Delicious Lips
-
5 Pertanyaan Krusial tentang Hidup di Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
-
Review Film Arwah: Ketika Reuni Keluarga Berubah Jadi Nightmare!
Terkini
-
4 Toner Diklaim Ampuh Melembapkan Kulit Kering dan Memperbaiki Skin Barrier
-
Baru 5 Hari, Jurassic World Rebirth Mengganas di Puncak Box Office
-
Anime Boku no Hero Academia Vigilantes Lanjut Season 2, Bakal Tayang 2026 Mendatang
-
Dua Pemain ASEAN yang Pernah Bertanding Lawan Mendiang Diogo Jota, Siapa yang Bisa Mengalahkan?
-
Express Mode oleh Super Junior: Tak Pernah Berhenti Raih Tujuan dan Mimpi