Series asal Indonesia yang bisa bikin betah duduk manis lebih dari sejam, terbilang lumayan susah dicari. Bukan karena picky, tapi karena produksi seadanya, atau ceritanya terasa alakadar dan terburu-buru. Akan tetapi, semua itu berubah ketika muncul ‘Sore - Istri dari Masa Depan’. Jujur, nggak ada ekspektasi apa-apa saat klik episode pertamanya di YouTube. Namun, di akhir episode, malah nagih dan klik “Next” dengan semangat dan senyum geli sendiri.
Dirilis pada tahun 2017, ‘Sore’ terbilang sebagai webseries ya dengan jumlah episode dan durasi terbatas. ‘Sore’ diproduksi sama pihak Tropicana Slim bersama Cerahati Creative House, yang disutradarai Yandy Laurens, sutradara berbakat yang belakangan kita kenal lewat Film Keluarga Cemara, Film Jatuh Cinta Seperti di Film-film, termasuk Film Satu Kakak Tujuh Ponakan.
‘Sore - Istri dari Masa Depan’ menampilkan Tika Bravani dan Dion Wiyoko sebagai dua tokoh utama yang chemistry-nya benar-benar bikin hati meleleh tiap episode.
Sekilas tentang ‘Sore - Istri dari Masa Depan’
Kisahnya berawal dari pertemuan nggak terduga. Jonathan (diperankan Dion Wiyoko), pria muda dengan gaya hidup semrawut, tiba-tiba kedatangan perempuan bernama Sore (Tika Bravani) di apartemennya. Masalahnya, Sore mengaku sebagai istrinya dari masa depan.
Dari sinilah perjalanan unik mereka dimulai. Sore nggak hanya datang membawa cinta dan kehangatan, tapi juga misi khusus: Menyelamatkan Jonathan dari masa depan yang suram akibat kebiasaan hidupnya yang nggak sehat.
Sekilas mungkin terdengar seperti kampanye kesehatan biasa, tapi jangan salah, ceritanya disampaikan dengan narasi yang manis, romantis, dan mengalir alami. Nggak ada kesan “ngiklan yang keras,” justru seperti nonton drama Korea versi lokal dengan set yang cantik dan cerita yang menyentuh.
Buat yang penasaran terkait detail kesan-kesannya, sini nimbrung bareng!
Impresi Selepas Nonton ‘Sore - Istri dari Masa Depan’
Sebagai penonton yang sudah lama menunggu tontonan dari Indonesia dengan kualitas premium, ‘Sore - Istri dari Masa Depan' benar-benar kejutan manis buatku.
Yang pertama langsung mencolok terkait kualitas produksinya. Lokasi syuting di Italia jadi latar yang bukan hanya indah secara visual, tapi juga simbolis. Seolah-olah menggambarkan betapa berartinya perubahan dalam hidup Jonathan. Sinematografinya memanjakan mata; ada penangkapan visual bokeh, pencahayaan hangat, hingga color grading yang bikin setiap frame terasa seperti potongan postcard romantis.
Soundtrack-nya pun nggak main-main. Musik dan efek suara dipilih dengan sangat pas untuk membangun mood, entah itu di adegan manis yang bikin senyum-senyum sendiri, atau di momen sedih yang bikin dada sesak. Editing-nya rapi, ritme ceritanya pas, dan yang paling kusukai, nggak ada satu pun adegan yang terasa sia-sia.
Lalu, tentu saja penampilan Tika Bravani. Dia bisa jadi misterius, menyebalkan, manis, sekaligus menyentuh. Dion Wiyoko pun tampil sangat meyakinkan sebagai Jonathan yang clueless, nyebelin, tapi juga lovable.
Chemistry mereka? Jangan ditanya. Setiap adegan percakapan mereka, bahkan yang isinya cuma obrolan tentang makanan atau pola tidur, bisa bikin hati campur aduk. Rasanya kayak ikut jatuh cinta bareng mereka.
Aku tahu banyak orang yang skeptis begitu dengar ‘Sore’ buatan dari brand. Pesan hidup sehat yang dibawa Tropicana Slim nggak terasa menggurui kok. Justru disisipkan dengan halus dalam alur cerita, terlepas ada yang menganggap masih terlalu iklan.
Satu hal yang sempat aku lihat juga di kolom komentar YouTube-nya. Banyak yang berharap diangkat jadi film. Dan aku sangat setuju.
Menurutku, ‘Sore’ punya potensi besar untuk dikembangkan jadi series yang lebih panjang, atau bahkan dikembangkan jadi film yang jauh lebih berbobot. Bukan hanya karena ceritanya kuat, tapi karena karakternya punya banyak ruang untuk tumbuh. Kalau diolah lebih dalam, kisah Sore dan Jonathan bisa membawa kita ke dinamika rumah tangga, konflik masa depan yang lebih kompleks, bahkan cerita perjalanan waktu yang lebih seru.
Dan kabar gembira buat Sobat Yoursay, ‘Sore - Istri dari Masa Depan' resmi dijadikan film layar lebar dan akan tayang 10 Juli 2025. Yeay!
Tag
Baca Juga
-
Review Film Believe: Kobaran Cinta Tanah Air
-
Review Film Apocalypse in the Tropics: Gelapnya Demokrasi yang Terancam
-
Review Film Dont Lets Go to the Dogs Tonight: Hidup di Tengah Peperangan
-
Review Film Three Kilometres to the End of the World: Potret Aib Terpilu
-
Review Film Saint Clare: Niat Jadi Horor Ilahi, Hasilnya Malah Sesat
Artikel Terkait
-
Film Sore - Istri dari Masa Depan: Romansa Lintas Waktu Versi Sinematik
-
Peci Anaknya Pernah Ditarik Hingga Direbut, Tika Bravani: Kalau di-Bully, Lawan!
-
Pernah Jadi Korban Bully, Tika Bravani Temukan Cara Bangkit
-
Deddy Mizwar Puji Profesionalitas Inara Azalea Ramadhania dalam Serial "Lorong Waktu"
-
Film 1 Kakak 7 Ponakan Tembus 1 Juta Penonton, Bukti Diterima Hati Penonton
Ulasan
-
Menilik Dakwah dalam Balutan Fiksi Religi di Novel Harapan di Atas Sajadah
-
Ulasan Novel Akad: Romansa Pesantren yang Manis, Kocak, dan Sarat Makna
-
Pernah Bayangin Hidup Jadi Hewan? 3 Novel China Ini Bahas Reinkarnasi Unik
-
Review Film Believe: Kobaran Cinta Tanah Air
-
Novel The Hen Who Dreamed She Could Fly: Arti Tujuan Hidup dari Seekor Ayam
Terkini
-
Comeback Agustus! Naevis Siap Rilis Single Lagu Kedua Bertajuk Sensitive
-
Film Masters of the Universe Pamerkan Logo Bergaya Klasik, Rilis Juni 2026
-
Galau Brutal, Joshua SEVENTEEN Tak Ingin Ditinggal Doi di 'Love Is Gone'
-
Biar Makin Jago Main, Yuk Kenali Dulu DNA Asli Futsal!
-
Stray Kids Umumkan Comeback Sekaligus Bagikan Trailer Album Baru 'KARMA'