Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ellyca S.
Jennie BLACKPINK (YouTube/JENNIE)

Jennie BLACKPINK telah membuat gebrakan besar di KPop dengan single solonya 'Like Jennie'. Lagu rilisan 7 Maret 2025 ini seolah menjadi tamparan keras bagi haters dan plagiator yang kerap mengusiknya.

Jennie hadir dengan rapp, vokal, dance, dan outfit yang keren dan ikonik. Sehingga memberikan warna baru yang belum pernah ada dan sulit untuk ditiru oleh siapa pun.

'Like Jennie' dibuka dengan lirik kuat dan penuh percaya diri, bahwa sosok Jennie adalah maha karya yang tidak bisa ditiru bahkan oleh AI sekali pun. Saat ini, tidak dapat dipungkiri kita telah hidup berdampingan dengan teknologi.

Dalam banyak bidang, AI memang memudahkan dan mempercepat tugas manusia. Namun di satu sisi, AI juga seperti ancaman karena seolah 'merebut' pekerjaan manusia. Bahkan sejak hadirnya AI, plagiasi pada karya seni termasuk musik seakan semakin merajalela.

Namun melalui 'Like Jennie', rapper BLACKPINK ini menegaskan kalau kita tidak perlu khawatir dan minder. Karena diri kita tidak akan bisa digantikan oleh AI selama kita punya potensi.

Hal ini sekaligus memberi motivasi untuk terus maju dan beradaptasi. Karena kita tidak bisa menolak hidup berdampingan dengan teknologi. Namun dengan gaya khas dan jati diri yang miliki, kita bisa bertahan di era ini.

Lagu ini juga menyindir masa lalu yang sama sekali tidak mengusiknya. Kesan tegas, kuat, dan percaya diri semakin menguar di bagian ini. Karena selain ancaman teknologi, biasanya banyak orang saat ini merasa terusik dengan bayang-bayang masa lalunya.

Namun Jennie mengajak pendengarnya untuk memegang kendali. Karena kalau tidak, kita yang akan dikendalikan oleh kenangan dan pikiran kita sendiri.

Hal ini terungkap dalam lirik:

"Tidak, aku tidak berpikir tentang mantan yang tahu bahwa mereka merindukanku. Aku membuat seluruh ruangan berputar seperti orang mabuk."

Lalu puncak dari lagu ini adalah di bagian chorus. Bagian ini menjadi inti lagu dimana Jennie menyindir keras para pembenci. Sebagai publik figure, sosoknya tentu tidak pernah lepas dari sorotan dan penilaian orang lain.

Bahkan sekalipun ia melakukan sesuatu yang benar dan spektakuler, tapi tetap ada saja yang mengkritiknya. Namun di satu sisi, meski sekelompok orang itu tidak menyukainya, tapi bukannya meninggalkan. Mereka justru tetap mengikutinya untuk tetap bisa berkomentar. Mirisnya, walau tidak menyukai Jennie, tapi orang-orang ini juga tetap mengikuti gayanya.

Hal ini diungkap melalui lirik:

"Jangan membuat kami bosan. Membawamu ke bagian chorus. Siapa yang mau rock bareng Jennie. Tata rambutmu, tata kukumu seperti Jennie."

Lalu ia juga menegaskan:

"Menuruku aku sangat menyukainya. Pembenci yang sebenarnya tidak mereka sukai. Karena mereka tidak akan pernah bisa. Tapi pernahkah kamu bertemu Jennie."

Selain vokal, lirik, dan maknanya yang mengena, lagu ini juga punya melodi dan gerakan yang adiktif. Sehingga ada yang menyebut bahwa 'Like Jennie' adalah lagu pemanggil para main dancer.

Hal ini pun terlihat dari menjamurnya para dancer, idol, hingga penyuka tari di kalangan netizen yang mengcover dance dari 'Like Jennie'. Lagu dan dance ini pun memenuhi dan terus diputar di sosial media. Bahkan ada yang sampai mengcovernya berkali-kali.

Fenomena ini sekaligus menunjukkan pesona dan pengaruh kuat dari Jennie di industri ini. Ia juga memberi contoh bahwa mendengarkan pendapat orang tidak akan pernah ada habisnya. Alih-alih merasa frustasi, lebih baik tetap melanjutkan hidup dan berkarya.

Namun sedih, tertekan, dan marah juga merupakan emosi manusiawi yang bisa dirasakan siapa pun. Sehingga menuangkan perasaan melalui sebuah karya juga bisa menjadi alternatif curhat yang berkelas.

Ellyca S.