Drama Korea The Heavenly Idol menawarkan premis yang tak biasa, bahkan terbilang sangat unik di antara deretan drama Korea lain. Bayangkan, seorang pendeta suci dari dunia lain, Rembrary yang diperankan oleh Kim Min-kyu mendadak terbangun di tubuh Woo Yeon-woo, seorang idol K-pop dari grup tak populer bernama Wild Animal.
Kisahnya dimulai dengan kebingungan Rembrary yang harus menyesuaikan diri dengan kehidupan di dunia hiburan modern, sesuatu yang jauh dari kehidupan spiritualnya sebagai Pontifex di dunia fantasi. Dari sinilah cerita berkembang ke arah yang tak terduga, menggabungkan elemen fantasi, komedi, romansa, dan drama.
Salah satu keunggulan utama dari drama ini adalah premisnya yang sangat segar. Jarang ada drama yang memadukan dunia K-pop dengan konsep supranatural seperti ini. Alih-alih terasa aneh, justru perpaduan tersebut menghadirkan dinamika baru yang menyegarkan dan menghibur penonton dari awal hingga akhir.
Melansir Soompi, drama ini diadaptasi dari web novel populer berjudul Sungseureowoon Idol karya Shin Hwa Jin. Dengan basis penggemar yang sudah terbentuk, cerita dalam serial itu telah dipastikan memiliki daya tarik kuat. Adaptasi tersebut juga membuka pintu bagi mereka yang belum mengenal novelnya untuk menikmati versi dramatis yang tak kalah emosional.
Akting Kim Min-kyu menjadi kekuatan besar.. Kemampuannya memerankan dua karakter dengan kepribadian berbeda, yakni pendeta yang kaku dan idol yang energik menunjukkan kelenturan akting yang luar biasa. Ekspresi wajah, perubahan gestur tubuh, hingga intonasi bicara berhasil membuat penonton percaya bahwa ia benar-benar terjebak dalam tubuh orang lain.
Di sisi lain, Kim Min-kyu juga menambahkan lapisan emosional lewat kemampuan bernyanyinya. Suara lembut dan ekspresifnya memperkuat ilusi bahwa ia memang seorang idol. Hal ini memberikan dimensi yang lebih nyata dan menyentuh pada karakter Woo Yeon-woo.
Chemistry antara Kim Min-kyu dan Go Bo-gyeol, yang berperan sebagai manajer Kim Dal, juga patut diapresiasi. Hubungan mereka terasa alami dan berkembang secara perlahan, tanpa paksaan atau klise yang berlebihan. Hal ini membuat penonton ikut tersenyum melihat romansa yang tumbuh di antara dua karakter berbeda dunia tersebut.
Ulasan The Heavenly Idol, Drama Komedi Fantasi Sarat Makna tentang Mental Health
Walau dibungkus dalam genre fantasi dan komedi, The Heavenly Idol tak luput dari pesan sosial yang relevan. Drama ini menyentuh isu tekanan mental di industri hiburan, standar kecantikan tak realistis, dan manipulasi media. Tema-tema ini dikemas dengan ringan tapi tetap menusuk, tanpa kesan menggurui.
Beberapa momen dalam drama secara jelas menggambarkan perjuangan Woo Yeon-woo (dan secara tidak langsung, Rembrary) menghadapi tekanan sebagai idol yang kurang populer. Rasa rendah diri, ketidakpercayaan diri, dan tekanan dari publik menjadi refleksi nyata dari situasi banyak figur publik di dunia nyata.
Seiring waktu, drama ini mulai menampilkan konflik yang lebih serius. Pergulatan antara kebaikan dan kejahatan menjadi pusat dari cerita, mempertegas identitas awal Rembrary sebagai Pontifex yang harus menyelamatkan dunia dari kekuatan jahat. Sayangnya, di titik ini pula, beberapa penonton merasa cerita menjadi agak melenceng dari premis awal tentang kehidupan idol, dan cenderung kurang fokus.
Dari sisi produksi, The Heavenly Idol memang tidak sekelas drama besar dengan anggaran tinggi. Namun, justru kesederhanaan ini membuat ceritanya terasa lebih dekat dan manusiawi. Beberapa kekurangan dalam visual dan alur masih bisa dimaklumi, mengingat kekuatan utamanya terletak pada ide cerita dan akting para pemain.
Kritik lain datang dari pengembangan karakter pendukung dan antagonis yang dinilai kurang matang. Ada bagian cerita yang terasa menggantung, serta karakter yang sekadar muncul tanpa pengaruh signifikan terhadap konflik utama. Namun demikian, kekurangan ini tidak sampai merusak keseluruhan pengalaman menonton.
Menjelang akhir, cerita kembali menguat dengan munculnya twist yang emosional. Beberapa pengorbanan karakter membuat suasana menjadi lebih serius dan menyentuh. Penonton yang sejak awal menikmati sisi komedinya, mungkin akan kaget dengan transisi emosional ini, tapi justru di situlah letak kejutan drama ini.
Drama ini juga menjadi proyek terakhir Kim Min-kyu sebelum menjalani wajib militer, menambah nilai sentimental bagi penggemarnya. Sebuah perpisahan manis yang memperlihatkan semua sisi terbaik aktor ini, baik sebagai bintang drama maupun sebagai sosok publik figur yang dicintai.
Bisa dikatakan, The Heavenly Idol adalah perpaduan unik antara dunia fantasi dan K-pop yang dikemas dengan elemen komedi, romansa, dan kritik sosial. Drama ini menyuguhkan cerita yang menghibur dan menyentuh dengan akting luar biasa dari Kim Min-kyu sebagai daya tarik utama. Bagi pencinta drama Korea yang mencari tontonan berbeda, ringan, tapi tetap bermakna, The Heavenly Idol sangat worth it untuk ditonton.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Telat Gabung, Septian David Maulana Optimis Cepat Adaptasi di Malut United
-
Tolak Bahas Klub, Jens Raven Akui Fokus Penuh pada Timnas Indonesia U-23
-
Gerald Vanenburg Cermati Timnas Filipina, Garuda Muda Siap Kembali Tempur?
-
Timnas Indonesia U-23 Tetap Perlu Evaluasi Meski Pesta Gol di Laga Perdana
-
Bojan Hodak Tegaskan Pentingnya Pemusatan Latihan di Thailand untuk Persib Bandung
Artikel Terkait
-
Lagu 'Shake It Off' Dicekal KBS, Tapi Jadi Musik Terjujur Mingyu SEVENTEEN?
-
ENHYPEN x NBA! Dunia Basket dan K-Pop Jadi Kolaborasi Panas 2025
-
Ulasan Novel 1984: Potret Kelam Dunia Tanpa Kebenaran, Cinta, dan Kebebasan
-
Refleksi Penyesalan dan Retaknya Asmara di Lagu BoyNextDoor '123-78'
-
Ulasan Novel The Three Lives of Cate Kay: Antara Karier dan Keluarga
Ulasan
-
Review Film Brick: Dinding Misterius yang Menutupi Akses Hidup Manusia
-
The Old Woman with the Knife, Film Laga Solid dengan Karakter yang Impresif
-
4 Spot Foto Bunga-Bunga Cantik di Batu yang Instagramable dan Bikin Betah!
-
Ulasan Novel How to Slay at Work: Rahasia Kelam Bos yang Terlihat Sempurna
-
Review Film Marcello Mio: Anak yang Hidup di Bawah Bayang-Bayang Sang Ayah
Terkini
-
Yogyakarta Gamelan Festival Ke-30: Festival Musik, Seni dan Anak Muda, dengan Spirit Gamelan
-
Setelah Jepang, Novel Hujan Karya Tere Liye Hadir Versi Bahasa Inggris!
-
Onimusha: Way of the Sword, Kebangkitan Epik Setelah Dua Dekade Vakum
-
4 HP dengan Sensor Kamera SONY Mulai 3 Jutaan, Hasil Foto Bening Maksimal!
-
Olivia Rodrigo dan Louis Patridge Ajak Fans Donasi Palestina di Instagram