Ada banyak cara untuk menggambarkan perasaan saat tanpa sengaja bertemu kembali dengan mantan kekasih. Salah satu yang paling menyentuh dan relate adalah melalui lagu Closer yang dinyanyikan The Chainsmokers dan Halsey sebagai rekan duet.
Dirilis pada Juli 2016, single tersebut tak kesulitan mencuri perhatian publik dengan melodi EDM yang berpadu dengan nuansa synth-pop retro. Namun, kekuatan utama lagu ini tak hanya pada musiknya, melainkan juga terhadap lirik yang jujur dan emosional tentang cinta lama yang kembali hadir.
Lagu ini menceritakan dua mantan kekasih yang tak sengaja bertemu di sebuah bar hotel setelah empat tahun tidak berkomunikasi. Pertemuan yang seharusnya biasa saja, justru memicu berbagai kenangan lama yang selama ini mereka pendam dalam diam.
Tokoh pria dalam lagu mengaku bahwa ia selama ini baik-baik saja, walau sebenarnya menyimpan luka dan kebiasaan buruk seperti minum berlebihan. Ia merasa upayanya melupakan sang mantan selama bertahun-tahun tak kunjung berhasil.
Sementara sang wanita pun tidak jauh berbeda. Meski ia lupa alasan pasti mengapa mereka berpisah, kenangan manis tentang hubungan mereka tetap melekat kuat. Pertemuan tersebut membuatnya ingin mendekat kembali, walau ada banyak hal yang belum selesai di antara mereka.
Salah satu lirik yang paling membekas adalah penggalan ‘We ain’t ever getting older. Kalimat tersebut menjadi semacam mantra perlawanan terhadap waktu, yakni sebuah keinginan untuk tetap berada dalam momen bahagia, meski hanya sementara.
Ulasan Lagu Closer, The Chainsmokers Utarakan Rasa Canggung Bertemu Mantan
Nuansa emosional lagu ini sangat terasa, terutama saat bagian refrain dan bridge menggambarkan rasa rindu yang terpendam. Lirik seperti ‘pull me closer in the backseat of your Rover bukan hanya menunjukkan kedekatan fisik, tetapi juga keinginan emosional untuk kembali merasakan kenyamanan masa lalu.
Namun, Closer juga menampilkan realita bahwa tidak semua cinta yang lama bisa diperbaiki. Di balik keinginan untuk kembali, tersimpan kesadaran bahwa mereka mungkin tidak pernah benar-benar berubah. Mereka masih orang yang sama, dengan ego dan luka yang sama.
Chemistry yang ditunjukkan oleh Andrew Taggart dan Halsey dalam video klip Closer juga menambah kedalaman cerita lagu ini. Meskipun dirilis beberapa waktu setelah lagunya populer, klip tersebut berhasil menggambarkan suasana intim dan emosional secara visual.
Melansir kanal YouTube The Chainsmokers, video klipnya dipenuhi adegan romantis yang menyiratkan betapa kuatnya ikatan antara dua tokoh yang dulu saling mencintai. Tapi di balik keintiman tersebut, penonton juga bisa merasakan canggung dan getirnya reuni tanpa penyelesaian.
Lagu tersebut juuga terasa sangat relate bagi banyak orang karena mengangkat tema universal. Tentang cinta yang rumit, kerinduan akan masa lalu, dan perasaan tidak tuntas setelah hubungan berakhir. Tidak heran jika Closer menjadi anthem bagi mereka yang pernah merasakan getirnya perpisahan dan nostalgia yang menyakitkan.
Selain itu, Closer juga berhasil meraih kesuksesan komersial yang luar biasa. Lagu ini menduduki puncak Billboard Hot 100 selama 12 minggu berturut-turut, menjadikannya salah satu lagu EDM terpopuler sepanjang masa.
Liriknya sederhana, tetapi kuat dan penuh emosi, membuat banyak pendengar merasa lagu ini seperti cermin dari pengalaman pribadi mereka. Ditambah dengan irama yang catchy, Closer menjadi lagu yang mudah melekat di kepala sekaligus di hati.
Akhir kata, Closer dari The Chainsmokers featuring Halsey bukan hanya lagu yang enak didengar. Namun sekaligus karya yang menyuarakan perasaan manusiawi saat bertemu kembali dengan masa lalu. Canggung, rindu, dan penuh pertanyaan, lagu ini berhasil menangkap kompleksitas emosi yang tidak semua orang mampu ungkapkan dengan kata-kata.
Baca Juga
-
Timnas China Didampingi Wakil Pemerintahan, Skuad Garuda Jangan Ciut Nyali!
-
BTS Film Hi-5 Dirilis, Chemistry Lee Jae In dan Jinyoung Curi Perhatian
-
Bukti Cinta Emil Audero untuk Indonesia, Tak Grogi Jelang Hadapi China?
-
Pulang Kampung, Bojan Hodak Bocorkan Rencana Jadwal Latihan Persib Bandung
-
Timnas Indonesia Ditantang Pecahkan Rekor Buruk Lawan China, Tak Mustahil?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
-
Review Pee-wee as Himself: Dokumenter yang Mengantar Kejujuran Paul Reubens
-
Ulasan Buku One in a Millennial: Refleksi Kehidupan dalam Budaya Pop
-
Ketika Tubuh Menjadi Doa: Refleksi dalam In The Hands of A Mischievous God
-
Bukan Sekadar Lagu Ulang Tahun, Ini Pesan Berani di Lagu SEVENTEEN Bertajuk HBD
Terkini
-
Tanam Pohon Serentak, Geopark Kaldera Toba Siap Dinilai UNESCO
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
-
Timnas China Kehilangan 2 Pemain Pilar di Laga Lawan Indonesia, Sepenting Apakah Mereka?
-
Usung Konsep Sporty, USPEER Resmi Debut Lewat Single Bertajuk 'Zoom'
-
5 Sistem Kekuatan Terbaik Sepanjang Sejarah Anime, Ada Favoritmu?