Sekar Anindyah Lamase | Athar Farha
Poster Film Dopamin (Instagram/filmdopamin)
Athar Farha

Kadang kita berpikir cinta bisa menyembuhkan segalanya, tapi bagaimana jika cinta itu jadi obat yang efek sampingnya lebih berat daripada penyakitnya sendiri?

Itulah kira-kira pertanyaan yang mengendap setelah nonton film Dopamin buatan sutradara Teddy Soeriaatmadja yang kali ini menggandeng Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon.

Film yang tayang sejak 13 November 2025 ini diproduksi Starvision serta Karuna Pictures, dua rumah produksi yang sukanya bikin proyek-proyek drama yang kuat secara karakter dan cerita.

Nah, film Dopamin rilis sebagai salah satu film yang paling ditunggu di penghujung tahun lho. Dengan menampilkan chemistry antara dua aktor muda, film ini membawa penonton ke dalam perjalanan emosional yang terasa dekat dan personal lho. 

Penasaran? Yuk, Kulik Bareng!

Poster Film Dopamin (Instagram/filmdopamin)

Ceritanya ada pada Malik (Angga Yunanda) dan Alya (Shenina Cinnamon), pasangan muda yang baru tiga tahun menikah. Hidup mereka nggak jauh berbeda dengan banyak pasangan di luar sana yang berjuang menyeimbangkan cinta, karir, dan kenyataan hidup yang seringkali nggak berpihak. Tekanan ekonomi jadi sumber retak kecil yang perlahan membesar.

Setiap percakapan berubah jadi perdebatan, setiap tatapan terasa seperti ujian kesabaran. Sampai akhirnya, sebuah koper berisi uang datang ke kehidupan mereka dan membawa harapan baru sekaligus kutukan yang sama kuatnya.

Dengan durasi ±94 menit, film ini mengalir tanpa tergesa, membiarkan penontonnya ikut tenggelam dalam dilema: apakah uang benar-benar bisa membeli kebahagiaan, atau jadi awal dari kehilangan yang lebih dalam? Tonton sendiri deh!

Daya Tariknya Itu Lho....

Scene Film Dopamin (Instagram/filmdopamin)

Yang jelas daya tarik utama film ini ada pada dua pemeran utamanya. Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon menampilkan chemistry yang kuat tanpa harus berlebihan. Nggak ada adegan romantis bombastis, nggak ada kata cinta yang diulang-ulang, tapi setiap gestur kecil, setiap tatapan lelah, terasa begitu nyata.

Sebagai Malik, Angga membawa karakter yang penuh kebimbangan, di antara tanggung jawab dan keputusasaan. Sementara Shenina menghadirkan Alya dengan sisi rapuh tapi tegar, sehingga menciptakan kontras yang pas di layar. 

Oh, iya, nonton film Dopamin juga terasa kayak menatap cermin kehidupan, di mana cinta, keinginan, dan ketakutan bercampur jadi satu.

Film ini jujur saja nggak menawarkan kenyamanan, melainkan ketegangan yang tumbuh pelan-pelan dari dalam diri. Di beberapa bagian, adrenalin terasa meningkat bukan karena aksinya, tapi karena emosi yang begitu dekat dengan kenyataan.

Apakah cinta benar-benar jadi obat bahagia di dunia yang makin gila? Film ini nggak ngasih jawaban pasti. Namun satu hal yang jelas, terkadang, bertahan bersama di tengah kekacauan mungkin sudah cukup menjadi bentuk kebahagiaan itu sendiri.

Yang jelas, selepas nonton film ini, perasaanku campur aduk. Antara kagum, lelah, tapi juga tersentuh. Begitulah, ‘Dopamin’ bukan film yang menyuguhkan pelarian, tapi menampar dengan kenyataan yang pahit tapi indah.

Dengan narasi yang tenang, sinematografi yang lembut, dan akting dua pemeran utama yang memikat, film ini berhasil menghadirkan pengalaman emosional yang sulit dilupakan.

Buat Sobat Yoursay yang mencari tontonan seru, mungkin Film Dopamin bukan jawabannya. Namun, bagi yang ingin menonton kisah cinta yang terasa nyata, getir, dan menantang, inilah film yang akan membuat kamu berpikir lama setelah layar hitam dan kredit akhir muncul.

Yuk, buat yang masih kepo sama film Dopamin, jangan ragu buat nonton bareng teman atau pasangan ya. Awal nyesel kalau sampai ketinggalan dan tahu-tahu sudah turun layar. Selamat nonton ya. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS