Dead Poets Society merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1989. Film ini bercerita tentang seorang pengajar yang mana merupakan alumni di sekolah tempat ia mengajar dan sang pengajar tersebut berusaha untuk menginspirasi anak muridnya untuk selalu membuat perubahan dalam hidup mereka dengan cara memahami esensi dari puisi. Adapun sekolah tempat ia mengajar ialah sekolah khusus laki-laki dengan peraturan yang amat ketat dan berlatar pada tahun 1950-an.
Ada beberapa aktor papan atas yang membintangi film ini, antara lain Robin Williams sebagai sang pengajar (Mr. Keating), Ethan Hawke sebagai Todd Anderson (yang saat itu masih berusia sembilan belas tahun), Robert Sean Leonard sebagai Neil Perry, Josh Charles sebagai Knox Overstreet, Gale Hansen sebagai Charlie Dalton, Dylan Kussman sebagai Richard Cameron, Allelon Ruggiero sebagai Steven Meeks, James Watterston sebagai Gerrard Pitts, Kurtwood Smith sebagai Mr. Perry (Ayah Neil Perry), Norman Lloyd sebagai Mr. Nolan (kepala sekolah), dan Alexandra Powers sebagai Chris Noel (wanita pujaan hati Knox Overstreet).
Film ini dimulai dengan cerita tentang tujuh anak muda (Neil, Todd, Charlie, Smeeks, Pitts, Knox, dan Cameron) yang sedang menempuh pendidikan di Akademi Walton. Adapun Akademi Walton merupakan sekolah asrama khusus laki-laki yang menerapkan aturan amat ketat, prinsip dari akademi ini ialah tradisi, kehormatan, disiplin, dan prestasi. Ketika dimulainya awal pembelajaran di sekolah itu, sang kepala sekolah (Mr. Nolan) mengabarkan kepada seluruh pendidik dan muridnya bahwasanya ia telah mengganti seorang guru bahasa Inggris dengan seorang pendidik yang merupakan alumni dari akademi tersebut dan telah menempuh pendidikan di Harvard University, yakni Mr. Keating.
Ketatnya peraturan sekolah membuat tujuh pemuda itu seringkali merasa jenuh, apalagi Neil yang dituntut oleh ayahnya untuk giat belajar agar lulus tepat di tahun itu juga. Akan tetapi, setelah Mr. Keating mengajar di kelas mereka, pembelajaran kelas yang semula kaku menjadi cair suasananya. Cara Mr. Keating mengajar membuat ketujuh pemuda itu menjadi bersemangat.
Di setiap pembelajarannya, Mr. Keating selalu memberikan semangat kepada muridnya untuk selalu melakukan perubahan dalam hidup dan mengajak mereka semua tertarik pada puisi. Selain itu, Mr. Keating juga cenderung menerapkan pembelajaran yang tidak biasa seperti menyuruh para muridnya untuk merobek buku pelajaran dan naik ke atas meja. Hal itu dilakukannya agar para muridnya mampu berpikir sendiri dengan sudut pandangnya sendiri untuk mengubah hidup mereka. Slogan yang terkenal dalam film ini ialah "carpe diem" yang berarti "petiklah hari", yang digunakan oleh Mr. Keating agar para muridnya berani melakukan tindakan untuk menggapai hari ini.
Alhasil, ketujuh pemuda itu semakin tertarik pada pembelajaran puisinya Mr. Keating dan menganggap Mr. Keating lebih dari sekedar guru. Ketujuh pemuda itu juga diam-diam berusaha pergi ke sebuah gua pada malam hari untuk membacakan puisi dan menamai perkumpulan mereka dengan nama Dead Poets Society, sesuai dengan nama yang tertera dalam buku tahunannya Mr. Keating.
Selain membahas pendidikan dan puisi, film ini juga menginspirasi kita semua agar berani bertindak untuk mendapatkan keinginan kita. Salah satu contohnya ialah Knox Overstreet yang mulai memberanikan diri untuk mendekati wanita pujaannya yang bernama Chris Noel.
Di akhir film ini, Charlie Dalton kemudian dikeluarkan dari sekolah setelah artikelnya diketahui oleh sang kepala sekolah dan menghinanya di depan murid lainnya. Sedangkan Mr. Keating pada akhirnya dipecat dari sekolah karena telah mempengaruhi ketujuh pemuda tersebut untuk bertindak melawan prinsip sekolah, terlebih lagi ketika Neil melakukan tindakan bunuh diri karena pertunjukan dramanya ditentang oleh ayahnya. Akan tetapi, yang dilakukan Mr. Keating sebenarnya hanyalah untuk membentuk para muridnya, agar para muridnya itu bisa hidup sesuai keinginannya.
Film ini amat cocok disaksikan bagi kalian yang menyukai genre persahabatan, sastra, dan juga percintaan. Selain itu, film ini juga sangat disarankan bagi kalian yang seringkali merasa rendah diri terhadap cita-cita kalian.
Itu saja yang ingin saya sampaikan mengenai ulasan film ini, adapun kesalahan dan kekurangan dalam ulasan ini merupakan tanggungjawab saya pribadi. Itu saja yang ingin saya sampaikan, semoga ulasan ini bisa menginspirasi kita semua.