Aktris cantik sekaligus istri dari Rain yakni Kim Tae Hee dilaporkan telah memberikan sumbangan untuk korban kebakaran hutan. Namun, laporan mengenai hal ini ternyata telah terlambat terungkap.
Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 2 Mei 2022, asosiasi ‘Hope Bridge Korea Disaster Relief’ mengumumkan sumbangan dermawan dari Kim Tae Hee disadur dari Soompi pada Rabu (04/05/22).
Menurut asosiasi tersebut, Kim Tae Hee diketahui telah berdonasi sebanyak 200 juta won atau sekitar 158.580 USD untuk pemulihan dan pencegahan kebakaran di lingkungan yang terkena dampak bencana.
Donasi dari aktris kelahiran tahun 1980 itu sudah diberikan segera setelah kebakaran hutan terjadi. Namun, ia enggan mengumumkannya dengan alasan khawatir fokusnya akan beralih dari dukungan pemulihan kerusakan akibat kebakaran hutan ke donasi dari seorang bintang. Hal ini tentu berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga dan otoritas setempat.
Kabar baiknya, kebakaran hutan kini telah padam dan dukungan untuk warga dan korban yang terkena dampak sedang berlangsung. Pihak asosiasi bantuan bencana Korea meminta agar sumbangan dari Kim Tae Hee diumumkan terlambat demi perhatian dan dukungan berkelanjutan untuk kota-kota yang terkena dampak lainnya.
Rupanya, keterlambatan atas laporan mengenai kebaikan hati sang aktris merupakan permintaan dari pihak ‘Hope Bridge.’
“Perhatian berkelanjutan adalah faktor terpenting dalam pemulihan dan rekonstruksi kerusakan akibat kebakaran hutan. Kami berterima kasih atas kehangatan Kim Tae Hee karena dia ingin merangkul rasa sakit warga daripada melupakannya,” kata Kim Jung Hee selaku sekretaris jenderal asosiasi ‘Hope Bridge’ yang dikutip dari Soompi.
Sementara itu, ketika kebakaran hutan itu terjadi, Kim Tae Hee dikatakan telah menyadari pentingnya tanggapan awal sebelum truk para pemadam kebakaran dapat mengakses kota-kota yang terkena dampak dari bencana tersebut.
Sehingga, bintang ‘Hi Bye, Mama!’ itu meminta agar donasi yang ia berikan digunakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan mendirikan alat pemadam kebakaran darurat di 30 desa berbeda di Uljin, sebuah kota di tepi laut yang menjadi tempat di mana kebakaran hutan terjadi sangat ekstrem.