Kisah cinta lama bersemi kembali seringkali diangkat dalam cerita-cerita romance. Begitu pula yang menjadi garis besar dari film terbaru Dakota Johnson yang berjudul Persuasion (2022). Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Jane Austen yang terbit pada tahun 1817. Jane Austen sendiri merupakan novelis asal Inggris yang banyak menerbitkan karya-karya besar.
Dalam Persuasion (2022) mengambil sudut pandang tokoh utama yaitu Anne Elliot (Dakota Johnson) yang membawakan narasi sepanjang film. Delapan tahun yang lalu ia mencintai seorang pelaut yang belum memiliki gelar dan pengaruh beranama Frederick Wentworth ( Cosmo Jarvis). Sayangnya, cintanya harus kandas karena ditentang oleh Ayahnya, Sir Walter Elliot (Richard E. Grant). Ayahnya menganggap Frederick Wentworth tidak pantas untuk menjadi bagian keluarganya.
Waktu tak terasa telah berjalan delapan tahun. Anne berharap waktu dapat menyembuhkan perasaan bersalahnya dan menghapuskan cintanya kepada Frederick Wentworth. Namun cinta tetaplah cinta, bila memang sudah ditakdirkan akan selalu mempunyai jalan untuk mempertemukan pasangan diwaktu yang tepat dan di tempat yang tepat. Mau selama apapun waktu atau jarak memisahkan, seperti yang dikatakan oleh Kapten Harville (Edward Bluemel), “semua yang ditakdirkan bertemu akan bertemu.” Frederick Wentworth yang sudah menjadi seorang kapten datang kembali ke kehidupan Anne Elliot bersamaan dengan William Elliot (Henry Golding) yang mulai menggoyahkan perasaan Anne Elliot. Kemanakah cinta Anne Elliot akan berlabuh kali ini?
Persuasion (2022) karya sutradara Carrie Cracknell mengambil setting latar Inggris pada tahun 1800 an. Menampilkan bangunan-bangunan residensi di Bath yang memanjakan mata khas Inggris pada zaman itu. Tak hanya itu Persuasion (2022) juga menampilkan panorama tepi pantai Lyme yang indah. Bila merujuk pada tahun itu Persuasion (2022) juga memenuhi ekspektasi penonton dengan detail kostum yang ditampilkan. Terutama yang digunakan oleh Dakota Johnson selama film. Gaun panjang dengan warna-warna kalem dan tidak berlebihan, menunjukan pesona Anne Elliot sebagai wanita yang cerdas.
Film dengan durasi 109 menit ini berfokus pada perspektif karakter utamanya. Dakota Johnson membawakan narasi seolah-olah penonton dapat berinteraksi dengan tokoh utama. Hal ini merupakan poin menarik dari film ini. Sayangnya, penulis terlalu terfokus dengan narasinya sehingga cerita percintaan yang ingin ditampilkan dirasa tidak maksimal. Ini juga yang menjadikan Persuasion (2022) terasa begitu lambat dan bertele-tele.
Aspek lain yang disayangkan adalah penonton dibuat “gregetan” dengan sikap Anne Elliot dan Frederick Wentworth yang menampilkan drama percintaan yang “nanggung”. Frederick Wentworth disini tidak benar-benar menunjukkan cintanya dan membuat kesan bahwa ia tak lagi mencintai Anne Elliot. Tidak ada tindakan nyata dari Frederick Wentworth yang membuat penonton yakin bahwa cintanya masih bertahan setelah sekian lama.
Penulis cerita sepertinya tidak membuat drama percintaannya menggebu-gebu atau berakhir dengan patah hati yang tragis. Untungnya, akhir cerita dibuat twist sehingga penonton dapat bernapas lega. Selain kedua tokoh yang membuat kesal, masih ada tokoh lainnya yang dirasa porsi penampilannya cukup mengganggu.
Terlepas dari hal-hal kurang menyenangkan dari film Persuasion (2022), film ini masih layak untuk ditonton. Terutama untuk penonton yang menyukai genre drama dan historical romance. Film yang mulai tayang tanggal 15 Juli 2022 ini dapat ditonton pada platform Netflix.