Viral di media nasional aksi dukun pengganda uang di Banjarnegara yang tega menghabisi nyawa pasiennya, bernama Mbah Slamet.
Masyarakat dibuat terkejut dengan aksi keji dukun-dukun yang mengaku punya kemampuan menggandakan uang tersebut.
Sebagian masyarakat Indonesia yang tergiur dengan konsep kaya mendadak membuat mereka gelap mata sehingga mudah terbujuk oleh rayuan dukun pengganda uang.
Sayangnya, kebanyakan dukun nyeleneh seperti ini tak ubahnya seorang penipu bermodal kepandaian silat lidah agar korbannya terbuai.
Jauh sebelum aksi Mbah Slamet, sudah viral lebih dulu kasus-kasus dukun serupa yang juga disertai penipuan bahkan pembunuhan.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 8 kasus dukun palsu pengganda uang yang tega menipu bahkan melenyapkan nyawa orang dengan keji:
1. Padepokan Satrio Bayu Aji (Depok)
Terjadi pada 2016, kasus penipuan berkedok penggandaan uang melibatkan AH (35) beserta asistennya, R (25).
Keduanya merupakan petinggi Padepokan Satrio Bayu Aji yang berlokasi di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Padepokan Satrio Bayu Aji mengiming-imingi para pengikutnya dengan barang-barang bertuah, ilmu pelet, dan perjanjian penggandaan emas batangan.
Aksi padepokan ini makan korban dua orang yang tewas dibunuh dengan racun potasium sianida.
2. Dimas Kanjeng (Probolinggo)
Jawa Timur digegerkan kasus penggandaan uang yang dilakukan oleh Taat Pribadi (46), penguasa Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo pada 2016.
Selain penggandaan uang, kasus ini juga disertai pembunuhan yang mengakibatkan dua orang kehilangan nyawa, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Ghani.
Taat Pribadi membunuh kedua pengikutnya itu karena khawatir praktek tipu-tipu penggandaan uang yang dilakukannya terbongkar.
Aksi nyelenehnya ini bahkan berhasil memperdaya salah satu politisi Indonesia sekaligus profesor jebolan universitas di AS, Marwah Daud Ibrahim.
Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi sudah disidangkan pada 2018 dan ia diganjar vonis penjara 21 tahun.
3. Dukun SYD (Sleman)
Dukun palsu berinisial SYD (50) ini melakukan praktek penipuan berkedok penggandaan uang pada 2020 di Sleman, Yogyakarta.
Trik tipu-tipu yang dilakukan SYD sarat unsur klenik yang disertai aneka sesajen dan ritual sihir abal-abal untuk meyakinkan korban bahwa ia memang bisa mengandakan uang.
SYD diketahui pernah melakukan penipuan sebelumnya dan telah bebas pada 2015. Korban tipu-tipu penggandaan uang yang dilakukannya mencapai Rp300 juta lebih.
4. Dukun IS (Magelang)
Kasus penggandaan uang disertai penipuan dan pembunuhan yang dilakukan dukun IS (57) terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada 2021.
Kasus ini makan korban sebanyak tiga orang yang tewas karena diracun dengan air yang dicampur potasium sianida.
Air campuran tersebut harus diminum sebelum korban sampai di rumah dan disebut sebagai prasyarat agar uang bisa digandakan.
Si dukun palsu IS berhasil melarikan uang tunai sebesar Rp25 juta.
5. Yohanes Suryono (Garut)
Pada 2021, dukun palsu pengganda uang bernama Yohanes Suryono alias Abah (55) asal Banjar melakukan praktek tipu-tipunya disertai ritual makan daging kambing.
Korbannya disuguhi sajian daging kambing yang diolah bersama racun tikus. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan satu kritis.
Yohanes Suryono berhasil dibekuk kemudian dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan tindak pidana penipuan dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun.
6. Abah Yanto (Gresik)
Awal 2023, Abah Yanto melaksanakan ritual penggandaan uangnya melalui medium jenglot dan keris sampai punya pengikut di wilayah Lamongan, Tuban, Gresik dan Surabaya.
Kasusnya terkuak berkat laporan korban yang sempat menyerahkan uang sebesar Rp565 juta untuk digandakan menjadi Rp3,9 miliar tapi tidak ada buktinya.
Total uang korban yang dikembalikan hanya berjumlah Rp170 juta uang asli sisanya uang mainan semua.
7. Komplotan Wowon (Bekasi)
Pada 2023, Cianjur digemparkan oleh kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh komplotan Wowon.
Kasus berkedok praktek penggandaan uang melalui medium amplop ini juga mengakibatkan sembilan orang kehilangan nyawanya.
Komplotan pembunuh ini terdiri dari Wowon Eriawan alias Aki Banyu (60), Solihin alias Duloh (64) dan M. Dede Solehudin (35).
Kini, ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 KUHP terkait pembunuhan berencana.
8. Mbah Slamet (Banjarnegara)
Mbah Slamet atau Slamet Tohari (45), dukun palsu bermodus penggandaan uang di Banjarnegara viral usai aksi pembunuhan terhadap 12 orang pasiennya terbongkar.
Diduga dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Mbah Slamet telah memperdaya banyak orang dengan iming-iming uang yang telah disetorkan padanya bakal berlipat ganda.
Kesal selalu ditagih hasil penggandaan uang oleh korban, akhirnya Mbah Slamet ambil tindakan nekat untuk membungkam mereka selamanya.
Mbah Slamet tega melenyapkan nyawa korban-korbannya dengan cara diracun pakai air campuran potas.
Aksi Mbah Slamet terbilang paling sadis karena jumlah korbannya mencapai 12 orang. Paling banyak di antara kasus-kasus serupa di atas.