Kasus Tasyi Athasyia dengan para mantan karyawannya tampaknya semakin rumit. Pada Kamis (22/6/2023) mantan karyawan Tasyi dengan inisial P melaporkan Tasyi karena merasa terancam dan dipaksa untuk menandatangani dokumen pernyataan yang diduga dibuat oleh saudara kembar Tasya Farasya itu.
Tak terima dengan laporan yang diduga semakin memojokkannya, pada Jumat, (23/6/2023) Tasyi dalam Instagram storynya mengundang awak media untuk datang dan mendengarkan klarifikasi yang nantinya akan disampaikan oleh suami dan pengacaranya.
Dalam konferensi pers itu suami Tasyi Syech Zaki Alatas menjawab beberapa pernyataan terkait laporan karyawan inisial P yang menudingnya melakukan intimidasi dan pemaksaan untuk menandatangani surat pernyataan.
Surat pernyataan tersebut diduga berisi pernyataan bahwa semua permasalahan antara Tasyi dan mantan karyawannya itu telah diselesaikan dengan jalan damai. Suami Tasyi lalu membantah adanya surat pernyataan tersebut.
"Tolong tunjukkan dulu foto surat (pernyataan) yang mereka bilang di grup, karena gini kalo ditanya ke aku 'kak itu ada surat pernyataan atau enggak?' ini kan menurut versi mereka, surat yang mereka lihat, yang harusnya kalau memang surat itu ada, mereka tampilkan, ini surat pemaksaannya," jelas Syech Zaki seperti dikutip dari YouTube MOP channel pada Jumat, (23/6/2023)
"Mereka yang harus menampilkan, karena kan yang merasa dipaksa mereka, kalo dari aku gak merasa mengeluarkan surat pemaksan seperti itu," lanjut Syech.
Suami Tasyi mengatakan jika para mantan karyawan yang pernah bekerja padanya itu telah membuat grup chat, dan surat pernyataan tersebut diduga dikirim salah satu mantan karyawan sebelumnya yang ada dalam grup tersebut. Karena itulah P menolak ketika pihak Tasyi datang karena enggan menandatangani surat pernyataan tersebut.
Padahal untuk kasus P, pihak Tasyi mengatakan jika mereka tidak pernah merasa mengintimidasi mantan karyawannya itu, bahkan kedatangan nereka ke rumah mantan karyawannya itu justru mengalami penolakan.
Selain itu perihal rumor yang mengatakan jika pernyataan mantan karyawan mengenai dirinya yang tidak diperlakukan sebagaimana mestinya selama di Dubai juga ditolak mentah-mentah oleh pihak kuasa hukum. Kuasa hukum menuding bahwa ada oknum yang sengaja menjatuhkan Tasyi melaui karyawan-karyawan tersebut.
"Ini kan ada karyawan-karyawannya yang kemarin dateng kan ada si P ada si M. Si M ini juga baru kerja 2 minggu diajak umroh, diajak ke Dubai, semua diperlakukan sebagaimana manusia," ungkap Achmad Ramzy selaku kuasa hukum Tasyi.
"Saya melihat semua ini sepertinya ada, dia masuk ke manajemen untuk bekerja ke Talent ini tapi punya tujuan, ada motifnya gitu loh (sabotase). Punya motif baru kerja satu bulan dua bulan keluar, bilang gajinya nggak dibayar lah, bilang gak diperlakukan sebagai manusia lah, dikasih makanan bekas lah," kata Ramzy.
"Ini kan ada orang-orang yang bermain disini. Apalagi saya liat banyak akun-akun yang merepost mengguling-gulung berita, lanjut Ramzy.
Pihak kuasa hukum lalu menghimbau para awak media untuk tidak mempercayai berita di media sosial karena tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.