3 Rekomendasi Film Indonesia Berlatar Penjajahan Belanda, Sarat Perjuangan

Ayu Nabila | Alfanni Nurul
3 Rekomendasi Film Indonesia Berlatar Penjajahan Belanda, Sarat Perjuangan
Poster film "Bumi Manusia" (instagram.com/hanungbramantyo)

Masih dalam euforia memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tidak ada salahnya merayakan dengan menonton kembali film-film bertema perjuangan. Beberapa film dengan latar penjajahan Belanda telah dirilis dalam beberapa tahun terakhir. 

Selain memuat cerita sejarah masa lalu, film bertema perjuangan banyak pesan moral yang dapat dipetik dan dijadikan sebagai pembelajaran. Jika bingung memilih tontonan, berikut 3 rekomendasi film Indonesia berlatar penjajahan Belanda yang layak ditonton sembari merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

1. Bumi Manusia (2019) 

Film Bumi Manusia (lsf.go.id)
Film Bumi Manusia (lsf.go.id)

Rekomendasi pertama datang dari film berjudul Bumi Manusia yang tayang pada Agustus 2019. Film Bumi Manusia diangkat dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan naskahnya ditulis oleh Salman Aristo.

Film Bumi Manusia menceritakan tentang Minke (Iqbaal Ramadhan) seorang pribumi yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Hogereburgerschool (HBS) yang mayoritas siswanya adalah orang-orang Eropa. Minke sendiri seorang ningrat anak Bupati di tanah Jawa sehingga ia berkesempatan mendapatkan pendidikan yang mana bagi orang Indonesia sangatlah susah. 

Suatu ketika ia bertemu dengan Annelies Mellema (Mawar de Jongh) seorang anak dari Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti). Namun, Nyai Ontosoroh hanyalah seorang istri simpanan seorang Belanda bernama Herman Mellema sehingga ia dipandang rendah oleh masyarakat sekitar.

Di sisi lain, kisah cinta Minke dan Annelies tidaklah mudah. Status Minke seorang pribumi dan Annelies seorang keturunan Belanda, membuat perbedaan status sosial di antara kedunya begitu besar. Kisah cinta mereka banyak ditentang mengingat tatanan sosial yang berlaku saat ini begitu menyulitkan keduanya. Bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?

BACA JUGA: Lolly Ngamuk Nikita Mirzani Main Hack Akun Instagramnya: Enggak Suka Lihat Aku Senang?

2. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018)

Fil Sultan Agung (dok. lsf.go.id)
Film Sultan Agung (dok. lsf.go.id)

Rekomendasi film kedua berjudul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta yang tayang pada Agustus 2018 silam. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh sederet pemain film papan atas Indonesia seperti Ario Bayu, Marthino Lio, Adinia Wirasti, Putri Marino, dan Teuku Rifnu Wikana.

Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta berpusat pada kisah Raja ke-3 Kerajaan Mataram, yaitu Sultan Agung Hanyakrakusuma (Ario Bayu) yang berjuang dalam menyatukan kembali adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai akibat politik VOC yang diperintah oleh Jan Pieterszoon Coen (Hans de Kraker). 

Di sisi lain, ia juga harus mengobankan pujaan hatinya bernama Lembayung (Putri Marino) karena harus menikahi perempuan lain keturunan ningrat yang bukan pilihannya. 

Kemurkaan Sultan Agung memuncak ketika VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Kerajaan Mataram dan malah membangun kantor dagang di Batavia. Perang besar pun terjadi hingga meruntuhkan bentang VOC. Selama berjuang, Sultan Agung menemui banyak hambatan apalagi banyak pengkhianatan yang dilakukan pengikutnya.

3. Kartini (2017)

Sinopsis Kartini. (imdb)
Sinopsis Kartini. (imdb)

Rekomendasi terakhir datang dari film berjudul Kartini yang menceritakan tentang perjuangan pahlawan emansipasi perempuan, R.A. Kartini. Film Kartini yang tayang pada tahun 2017 disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Dian Sastrowardoyo didapuk memerankan tokoh Kartini.

Film Kartini menceritakan tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dan menyaksikan ibunya sendiri, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Hal tersebut karena sang ibu tidak memiliki darah ningrat dan diperlakukan layaknya pembantu.

Di sisi lain, sang ayah bernama Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang begitu mencintai Kartini tidak berdaya melawan tradisi mengikat yang sudah turun temurun. Atas hal itulah, dalam diri Kartini muncul semangat perjuangan dalam menyetarakan antara  ningrat ataupun tidak, terutama pendidikan bagi perempuan.

Bersama dengan kedua saudaranya Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara. Tak hanya itu, Kartini juga harus berjuang terhadap masalah pribadinya. 

Itulah 3 rekomendasi film Indonesia berlatar penjajahan Belanda di Indonesia yang dapat dijadikan pilihan tontonan dalam merayakan hari kemerdekaan. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak