Review Film Suzzana Malam Jumat Kliwon, Ketika Dibutakan Cinta

Ayu Nabila | Athar Farha
Review Film Suzzana Malam Jumat Kliwon, Ketika Dibutakan Cinta
Poster Film Suzzana Malam Jumat Kliwon (IMDb/Suzzana Malam Jumat Kliwon)

Film Suzzana Malam Jumat Kliwon perdana tayang pada 3 Agustus 2023, dengan sutradara Guntur Soeharjanto. Ceritanya ditulis oleh Ferry Lesmana, Sunil Soraya, dan Tumpal Tampubolon. Film ini memakai beberapa bahasa, termasuk Indonesia, Jawa, dan Betawi, dan terinspirasi dari film "Malam Jumat Kliwon" (1986). Diproduksi oleh Soraya Intercine Films.

Film "Suzzana Malam Jumat Kliwon" adalah harapan yang telah lama dinantikan oleh penggemar horor Indonesia. Sebagai remake dengan Luna Maya sebagai pemeran utama, film ini berusaha memberikan pengalaman menyeramkan yang tak kalah dengan film pendahulunya: "Bernapas Dalam Kubur."

Salah satu elemen menariknya adalah nuansa nostalgia yang dibangkitkan ketika bumper film dengan logo Soraya Intercine hadir dengan sentuhan klasik. Opening film dengan adegan Malam Jumat Kliwon yang diperankan oleh Suzzana asli dan musik orkestra yang megah adalah pembukaan film yang keren.

Film ini berhasil menciptakan atmosfer tahun 1986 yang autentik dengan set dan efek yang impresif. Penampilan Suzzana dengan make-up dan prostetik yang baik cocok dengan karakternya yang lebih muda dalam cerita. Ada sebagian penonton yang mungkin menganggapnya terlalu mirip boneka, tetapi dalam konteks cerita, penampilan tersebut masuk akal.

Meskipun banyak yang patut diacungi jempol, penggunaan musik backsound disco saat pesta di kampung terasa agak aneh dan kurang sesuai dengan era yang digambarkan dalam film. Terdapat juga beberapa momen di mana Luna Maya terlihat kelelahan saat tertawa ala kunti.

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Drama Korea Vigilante, Bikin Kamu Jadi Ingin Nonton

Terdapat sejumlah humor yang hadir, terutama dari penampilan Oppie Kumis dan Adie Bin Slamet sebagai dua satpam yang konyol. Mereka memberikan sentuhan komedi dalam suasana seram.

Selain itu, hubungan antara Luna Maya dan Megantara mungkin terasa agak monoton, dan sayangnya, beberapa adegan dihapus untuk mengurangi durasi film. Kemungkinan versi extended akan menjadi alternatif bagi penggemar yang ingin melihat lebih banyak adegan.

Secara keseluruhan, "Suzzana Malam Jumat Kliwon" adalah remake yang patut ditonton. Meskipun ada ruang untuk perbaikan, seperti dalam pemilihan musik dan beberapa adegan tertentu, akhir film ini memberikan kepuasan tersendiri.

Dalam penilaian subjektif, film ini pantas mendapatkan skor 7/10, yang mencerminkan daya tariknya terutama pada 'akhir' yang spektakuler, melebihi ekspektasi penonton. Tentunya, adegan pamungkasnya sebanding dengan harga tiketnya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak