Drama Korea 'Branding in Seongsu' mengangkat kisah tentang para pekerja di bidang pemasaran. Mereka melakukan berbagai proyek untuk memasarkan produk para kliennya.
Menariknya, drama ini selalu menyajikan ide-ide segar tentang pemasaran yang tidak pernah terpikirkan oleh penonton. Penasaran? Intip 5 ide pemasarn dari drama Korea 'Branding in Seongsu' yang out of the box ini yuk!
1. Vegan Skincare by XU Cosmetics
XU Cosmetik meluncurkan produk barunya yang mengklaim menggunakan bahan-bahan alami. Selain itu salah satu bahannya ada yang berasal dari mineral laut dalam yang sangat baik untuk kulit.
Tim desain Seongsu Agency merancang untuk launching produk ini dengan membuatnya pengunjung merasakan experience di bawah laut. Didominasi dengan warna biru, membuat produk ini semakin menonjoklan kesan kesegarannya.
2. Sepatu Hak Tinggi untuk Cross Dresser
Sebuah brand sepatu meminta untuk sebuah ide untuk pemasaran produknya. Tim Underdog kemudian terinspirasi oleh salah satu rekan timnya, Hwang Jae Ha. Ia adalah seorang cross dresser (seorang pria yang berdandan seperti wanita, berlaku juga sebaliknya).
Hwang Jae Ha dan teman-temannya menyadari bahwa selama ini mereka kesulitan mencari sepatu hak tinggi yang sesuai dengan ukuran mereka.
Hal ini karena pada umumnya ukuran kaki wanita lebih kecil dari pada pria. Seo Eun Ho kemudian menggandeng pengrajin sepatu handmade untuk memproduksi sepatu tersebut.
3. Soju Tanpa Alkohol
Salah satu produk minuman yang dijual oleh perusahaan Segye mengalami kerugian yang besar. Entah mengapa, tapi orang-orang tidak menyukai soju merk Segye. Memang ada sebuah merek soju yang lebih laris di pasaran.
Kang Na Eon membentuk ide baru bahwa mereka akan me-rebranding Segye soju, yaitu produk soju tanpa alkohol. Ini akan menjadi solusi bagi anak-anak yang masih di bawah umur tapi ingin mencoba rasanya soju.
Dalam acara launching Segye soju, tim Underdog mengadakan pesta minum di bangunan bekas sekolah dengan mengenakan seragam sekolah.
4. Sex Toys
Sex toys merupakan salah satu hal yang cukup tabu untuk dibicarakan. Namun tim Underdog memutuskan untuk mengungkapkannya secara lebih berani dan terbuka.
Tidak seperti toko yang menjual sex toys secara tertutup, mereka justru menggunakan konsep open store. Tujuannya adalah dapat dilihat dari luar dan membuat orang-orang menarik minat para calon pembeli.
5. Hotel Tua Jadi Mesin Waktu
Sebuah hotel yang tidak laku berada di daerah tersebut, ini hanya sebuah penginapan kecil dan tua. Sebenarnya pemilik aslinya menghadapi dilema. Di satu sisi ingin merenovasi dan me-rebranding hotel tersebut tapi di sisi lain mereka masih ingin mempertahankan hotel tersebut.
Hal ini terjadi karena banyak kenangan di hotel tersebut bersama cucunya. Pada akhirnya tim Underdog berhasil menemukan solusi, mereka membuat hotel dengan konsep waktu yang terhenti di tempat tersebut.
Jadi mereka membiarkan jam lama sepeda anak-anak serta perabotan lain yang dapat membawa pengunjungnya kembali ke masa lalu. Sehingga hotel ini memiliki daya tarik sendiri.
Lima ide pemasaran dari drama 'Branding in Seongsu' memang di luar pemikiran orang-orang pada umumnya bukan? Meskipun tim Underdog berisi karyawan-karyawan buangan, namun sebenarnya mereka juga punya kemampuan serta tanggung jawab tinggi untuk menyelesaikan proyek pemasaran mereka dengan baik.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS